Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara

31 f. Jeda Para pembicara yang belum berpengalaman biasanya takut mengambil jeda saat berbicara, bahkan hanya untuk sekejap sekalipun. Bagi orang-orang seperti ini, suatu jeda selama tiga detik aja tampaknya seperti berhenti untuk selamanya. Mereka percaya bahwa selama jeda tidak akan terjadi komunikasi. Ketakutan seperti ini sesungguhnya tidak benar. Jeda adalah unsur penting dari komunikasi non-verbal dan sangat penting untuk suatu penyampaian yang baik dan kuat. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh seorang pembicara apabila ia mengambil jeda selama berbicara: 1 Mengandung suatu pesan non-verbal dengan membuat pembicara kelihatan rileks, bijaksana dan penuh percaya diri. 2 Membantu pemahaman verbal dengan memberikan kesempatan kepada pendengar untuk menyerap informasi dan berfikir tentang suatu alat peraga yang ditampilkan. 3 Menandakan adanya peralihan dengan memberitahukan kepada pendengar bahwa suatu unsur berfikir telah selesai dan segera akan muncul point berikutnya. 4 Jika jeda ditempatkan ditengah suatu frase atau kalimat, hal itu akan menciptakan penekanan dan menyerukan perhatian pada apa yang akan diucapkan setelah itu. g. Cara Pengucapan dan Penekanan – Tanda Baca Lisan Dalam komunikasi lisan, kita tidak memiliki alat dan tanda baca yang menyenangkan untuk membantu menunjukan arti dari kata-kata yang diucapkan. Penekanan dapat digunakan untuk mendorong isi penyajian Anda dengan menggunakan salah satu metode perubahan nada suara seperti dibawah ini: 1 Mengubah kecepatan suara memberikan tekanan pada hal-hal penting dengan menurunkan frase-frase atau kelompok-kelompok pikiran tertentu. Ini akan lebih efektif apabila dikombinasi dengan perubahan volume suara dan intonasi. 2 Mengubah intonasi menimbulkan daya tarik dengan memberikan penekanan pada kelompok-kelompok pikiran dengan perubahan intonasi meninggi atau menurun. Jagalah agar pembicaraan tidak terlalu monoton. 3 Mengubah volume suara membuat penenkanan secara kontras, meningkatkan volume suara dan menurunkannya secara bergantian merupakan cara yang efektif. 4 Jeda membuat penekanan dan memberikan antisipasi atau penyerapan informasi sebelum an sesudah kata-kata penting, frase, pikiran atau alat peraga. 32 h. Artikulasi dan Pengucapan Cara anda mengucapkan kata-kata dapat menjadi satu faktor besar dalam mempengaruhi orang. Orang yang salah mengucapkan kata-kata biasannya dianggap kurang berpendidikan atau tidak terlalu pintar. Reputasi ini tidak akan dapat ditemukan seluruhnya, karena banyak persoalan salah pengucapan disebabkan oleh kebiasaan salah artikulasi yang buruk, atau faktor-faktor lingkungan dimasa lalu. Kebanyakan persoalan menyangkut pengucapan dan artikulasi dapat diperbaiki dengan mempraktikan kebiasaan artikulasi yang baik, atau menerima intruksi dari instruktur pidato yang berpengalaman. i. Kosa Kata dan Tata Bahasa yang Tepat Para pembicara yang belum berpengalaman sering merasa takut karena tidak memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik atau kosa kata yang memadai. Hal ini ditambah dengan kurangnya percaya diri menyebabkan penampilan sesorang menjadi buruk sekali. Menggunakan tata bahasa yang tidak benar pasti akan membuat Anda tidak akan berkembang dalam profesi, dan juga dalam lingkungan sosial. Kebanyakan orang menganggap mereka yang dapat menggunakan tata bahasa secara tepat adalah orang yang lebih pintar dan lebih berhasil dari pada orang-orang yang tidak menguasai tata bahasa dengan baik. Setiap orang dapat belajar untuk menggunakan tata bahasa yang benar dengan mempelajari buku pelajaran bahasa disekolah menengah. Untuk menjadi pembicara yang memiliki kosa kata yang baik, orang tidak perlu harus menyelesaikan pendidikan universitas atau akademi. Anda dapat memperkaya kosa kata dengan cara mencari sendiri kata-kata baru dan menggunakannya dalam praktek. Sebagai contoh, Anda dapat memanfaatkan waktu berangkat dan pulang kantor untuk merekam kosa kata baru ke dalam tape mobil. Anda dapat mempelajari begitu banyak kata hanya dengan periode lebih dari dua belas bulan. j. Masalah Suara Suara merupakan suatu persoalan apabila suara itu meminta perhatian terhadapnya sendiri. Masalah yang umum menyangkut suara adalah sebagai berikut: 1 Kekerasan, kecuali kalau hal ini merupakan keadaan suara alamiah secara fisik, hal ini memperlihatkan ketegangan dan stres yang dialami si pembicara. Hal-hal ini dapat dihindari dengan cara menggunakan teknik- teknik pengrilekan dan meningkatkan rasa percaya diri anda.

Dokumen yang terkait

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Teks Dialog Dengan Menggunakan Strategi Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 03 Nu

0 3 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENDAHULUAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

NO NAMA SISWA Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 47

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III MIN 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103