21
b. Pembelajaran Role Playing Tanpa Guru
Kebebasan merupakan suatu yang tidak mengandung unsur mengekang. Dalam role playing kebebasan harus diutamakan agar
siswa bisa bebas mengespresikan emosialnya tanpa tekanan. Semua prosedur ketat yang sangat mengekang dan membelenggu
anak harus dihilangkan apabila kita menginginkan suatu kesempatan baik bagi pertumbuhan pribadi dalam seluruh sumber
intelektual dari kebebasan dan yang tanpanya tidak ada jaminan apapun bagi pertumbuhan normal yang sejati dan yang terus
berkelanjutan Jhon Dewey: 58-59. Dalam proses belajar menurut teori konstruktivistik guru
dan siswa memiliki peran yang sangat penting. Peranan Siswa si- belajar menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan
suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif
berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Paradigma konstruktivistik memandang
siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan
menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh sebab itu meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat
sederhana atau tidak sesuai dengan pendapat guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar pembelajaran dan pembimbingan.
22
Peranan Guru dalam belajar konstruktivistik membantu agar proses pengkontruksian pengetahuan oleh siswa berjalan
lancar. Guru tidak mentranferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk
pengetahuannya sendiri. Guru dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru dalam
pembelajaaran role playing berperan sebagai fasilitator, bertugas untuk menyajikan dan memfasilitasi pemahaman tentang aturan
dalam role playing. Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran role playing adalah mengkonstruksi serta menghayati peran yang
dijalankan dengan mengekspresikan dan melatih emosional. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran role playing adalah
membantu dan mendampingi siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini guru hanya mendampingi siswa dan
memberikan instruksi di awal pembelajaran tanpa membantu siswa dalam pembelajaran, artinya tugas guru disini adalah mendampingi
dan mengawasi siswa dalam bermain peran agar suasana tetap kondusif. Sedangkan peran siswa adalah mengekspresikan dan
menghayati sesuai dengan tokoh dalam peran yang dimainkan, selanjutnya siswa dibebaskan untuk berekspresi dan memerankan
peran sesuai dengan imajinasi mereka sendiri. Jadi dalam pembelajaran role playing di sini, guru tidak campur tangan dalam
pembelajaran bermain peran siswa. Setelah memberikan instruksi,