18
Selain mempunyai kelebihan, metode role playing juga mempunyai kelemahan yaitu membutuhkan banyak waktu dalam
pementasan drama karena dibutuhkan latihan yang cukup sampai siswa benar benar memahami isi, jika waktu dibatasi hal tersebut akan
berpengaruh pada hasil, misalnya siswa kurang memahami isi materi serta belum hafal dengan naskah drama. Suasana kelas yang tidak
kondusif juga ikut berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
5. Landasan Teoretik Role Playing
Proses belajar kontruktivistik secara konseptual dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang
berlangsung satu arah dari luar kedalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses
asimilasi dan akomodasi. Pemberian makna terhadap objek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara sendiri-
sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun diluar
kelas. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk
membantu pembentukan tersebut Asri Budiningsih, 2012: 58. Dalam role playing siswa merupakan subjek pembelajaran
yang aktif, bertujuan untuk menjadikan pembelajaran bermakna serta
19
menyenangkan agar sulit untuk dilupakan. Elizabeth B. Hurlock Umi khoirotun, 2012: 12 mengemukakan bahwa bermain aktif adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka memperoleh kesenangan dan kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya sendiri.
Dalam kegiatan ini banyak melibatkan aktivitas tubuh atau gerakan- gerakan tubuh. Selanjutnya Reardon dan Singer Darmansyah, 2010:
22 menjelaskan bahwa pembelajaran menyenangkan itu adalah kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran, daya dengar, partisipasi, umpan balik, dan pertumbuhan, dimana emosi dihargai.
Berdasarkan teori di atas, pembelajaran role playing merupakan metode pembelajaran aktif yang memberikan pengalaman dan makna
kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa berperan langsung dalam pembelajaran, sehingga dapat membuat siswa lebih
berkesan dan menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan.
6. Pelaksanaan Pembelajaran Role Playing
a. Pembelajaran Role Playing Dengan Guru
Pada konsep zona perkembangan proksimal menurut Vigotsky dalam Asri Budiningsih 2012: 101 sebelum terjadi
internalisasi dalam diri anak, atau sebelum kemampuan instramental terbentuk, maka anak perlu dibantu dalam proses
belajarnya. Orang dewasa atau dalam pembelajaran disebut dengan