Observasi Metode komunikasi Wawancara

258

h. Jenis komunikasi

a. Wawancara

Jenis komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum dilaksanakan secara formal dan informal. Dari informan yang diperoleh sejumlah 18 pegawai, yang diantaranya merupakan Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksie, dan Staf, hampir semuanya mengungkapkan bahwa pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas dilaksanakan secara formal dan informal, hanya saja yang sering kali dilaksanakan dalam komunikasi sehari-hari yaitu menggunakan informal, komunikasi formal tidak selalu digunakan dalam kegaitan kerja sehari-hari. Jadi dalam hal ini komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan jenis formal dan informal, hanya saja lebih sering menggunakan komunikasi informal.

b. Observasi

Dari hasil observasi, Pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan jenis informal. Observasi dilakukan dua kali di ruang kerja Bidang PMPTK dan Bidang Pendidikan Dasar. Dari hasil observasi tersebut keduanya memberikan hasil yang sama, yaitu pada saat melaksanakan komunikasi vertikal ke atas menggunakan jenis informal, dimana bawahan berkomunikasi secara langsung dengan atasan secara lisan dengan tatap muka langsung, dan bersifat santai, bahasan yang digunakan pun tidak terlalu formal.

i. Metode komunikasi

a. Wawancara

Metode komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan metode Informative dan Persuasive, namun metode yang paling sering digunakan yaitu menggunakan metode Informative, metode ini merupakan suatu metode komunikasi yang dilakukan dengan tujuan agar komunikan mengerti dan tahu apa yang dimaksud oleh komunikator, misalnya hanya bersifat ceramah. Selain metode Informative, ada 259 pula pegawai yang mengatakan pada saat berkomunikasi dengan atasan menggunakan metode Persuasive, metode ini dimaksud agar orang lain bersedia menerima suatu paham, keyakinan, maupun bersedia melakukan suatu kegiatan maupun yang lainnya. Dari hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksie, dan Staf secara umum menggunakan metode Informative dan Persuasive untuk kegiatan kerja sehari-hari, hanya yang lebih dominan dari hasil penelitian tersebut menggunakan metode Informative.

b. Observasi