Materi Komunikasi Komunikasi Vertikal ke Bawah

108 komunikasi, dan mengerjakan pekerjaan sendiri secara lembur karena rekan tidak langsung menangkap dan menanggapi apa yang dimaksud oleh komunikator. Untuk lebih mempermudah dalam melihat hasil penelitian sebagaimana yang telah dijabarkan di atas, berikut dipaparkan resume hasil penelitian yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

1. Komunikasi Vertikal ke Bawah

a. Materi Komunikasi

Kegiatan komunikasi vertikal ke bawah yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum terkait dengan hal pekerjaan sehari- hari, baik berupa pengkoordinasian pekerjaan maupun pemberian informasi pekerjaan. b. Jenis Komunikasi Komunikasi vertikal ke bawah yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan jenis formal dan informal, sesuai dengan kepentingan hal yang dikomunikasikan dan kondisi pada saat melaksanakan komunikasi, hanya saja lebih sering menggunakan komunikasi informal untuk kegiatan komunikasi sehari-hari. Komunikasi informal dalam kegiatan sehari-hari dirasa lebih mudah digunakan untuk berkomunikasi, tanpa ada aturan yang mengikat secara formal, dan penggunaan bahasa yang tidak terlalu formal dirasa lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi tersebut. Komunikasi dengan jenis formal yang dimaksud adalah dengan menggunakan media tertulis misalnya surat dan rapat organisasi, sedangkan informal dengan tatap 109 muka secara langsung mengkomunikasikan apa yang akan dikomunikasikan tanpa memperhatikan alur struktur organisasi maupun dengan media elektronik. c. Metode Komunikasi Komunikasi vertikal ke bawah yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan metode Persuasive. Dalam metode ini komunikasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan penjelasan dan mempengaruhi orang lain agar orang lain bersedia menerima suatu paham, keyakinan, maupun bersedia melakukan suatu kegiatan maupun yang lainnya, dan metode ini dirasa lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan dari atasan kepada bawahan, karena dengan metode tersebut bawahan merasa diberikan penjelasan dan arahan terkait dengan pekerjaan yang harus dilakukan, jadi tidak hanya sebatas memberikan informasi maupun instruksi secara paksaan. d. Media Komunikasi Komunikasi vertikal ke bawah yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan media lisan, tertulis, dan elektronik, berdasarkan kepentingan hal yang dikomunikasikan, dan berdasarkan situasi dan kondisi pada saat itu. Komunikasi lisan dilaksanakan secara tatap muka langsung dengan komunikasi langsung antara atasan dengan bawahan, tertulis berwujud disposisi surat, surat tugas, papan pengumuman, dan memo, dan elektronik menggunakan SMS, WA, Telepon, BBM, dan e-mail. Dalam hal ini, media yang dirasa paling efektif untuk digunakan dalam komunikasi dengan bawahan yaitu dengan media lisan. Media komunikasi tertulis dan lisan juga sering digunakan 110 secara kombinasi dalam sebuah komunikasi, dimaksudkan agar maksud dan tujuan dari pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh bawahan. e. Hambatan Komunikasi Komunikasi vertikal ke bawah yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten masih menemui hambatan walaupun hal tersebut hanya dari pendapat beberapa pegawai saja, hambatan tersebut antara lain pegawai terkadang ada yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan, bawahan tidak langsung mengerti apa yang dimaksud dari atasan, dan bawahan yang sibuk karena banyaknya pekerjaan. f. Upaya yang Dilakukan Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan komunikasi dengan bawahan yaitu dengan selalu memberikan motivasi, controlling kepada bawahan, menciptakan iklim komunikasi dua arah, dan dengan mengupayakan membagi waktu untuk berkomunikasi dengan bawahan. 2. Komunikasi Vertikal ke Atas a. Materi Komunikasi Komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum terkait dengan hal pekerjaan dari tupoksi masing- masing pegawai. Beberapa hal yang membedakan materi komunikasi vertikal keatas ini, yaitu komunikasi yang dilaksanakan oleh Kepala Bidang kepada Kepala dinas yaitu tentang laporan pekerjaan, kebijakan, dan program kerja, sedangkan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan oleh Staf dan Kepala Seksie kepada atasannya yaitu meliputi laporan pekerjaan, pekerjaan rutin harian, koordinasi 111 pekerjaan, dan hal-hal baru. Selain mengkomunikasikan perihal pekerjaan, jika ada waktu senggang, pegawai tersebut juga terkadang mengkomunikasikan hal diluar pekerjaan. b. Jenis Komunikasi Komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan jenis formal dan informal, sesuai dengan kepentingan hal yang dikomunikasikan dan kondisi pada saat melaksanakan komunikasi, hanya saja lebih sering menggunakan komunikasi informal untuk kegiatan komunikasi sehari-hari. Pemilihan jenis komunikasi informal dalam kegiatan komunikasi sehari-hari dirasa lebih mudah digunakan untuk berkomunikasi, tanpa ada aturan yang mengikat secara formal, dan penggunaan bahasa yang tidak terlalu formal dirasa lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi tersebut. Komunikasi dengan jenis formal yang dimaksud adalah dengan menggunakan media tertulis misalnya surat dan rapat organisasi, sedangkan informal dengan tatap muka secara langsung mengkomunikasikan apa yang akan dikomunikasikan tanpa memperhatikan alur struktur organisasi maupun dengan media elektronik. c. Metode Komunikasi Komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan metode Informative, metode ini merupakan suatu metode komunikasi yang dilakukan dengan tujuan agar komunikan mengerti dan tahu apa yang dimaksud oleh komunikator, misalnya hanya bersifat menyampaikan sesuatu dan ceramah, metode ini lebih tepat 112 dilaksanakan oleh bawahan pada saat berkomunikasi dengan atasan, misalnya pada saat melaporkan tugas-tugas yang dikerjakan oleh bawahan, akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan metode ini. Metode lain yang digunakan yaitu metode Persuasive, namun disini Persuasive yang dimaksud tidak pada mempengaruhi atasan untuk melakukan sesuatu atau menuruti apa yang diminta oleh bawahan, hanya sebatas memberi penjelasan untuk lebih meyakinkan atasan tentang apa yang telah dilaksanakan bawahan, dan juga memberi masukan kepada atasan, metode ini pun jarang digunakan untuk kegiatan komunikasi sehari-hari. Dalam hal ini, metode komunikasi yang dirasa lebih efekti untuk berkomunikasi dengan atasan yaitu dengan menggunakan metode Informative. d. Media Komunikasi Komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum menggunakan media lisan, tertulis, dan elektronik, media tersebut digunakan berdasarkan kepentingan hal yang dikomunikasikan, prinsip efektifitas dan efisiensi, dan berdasarkan situasi dan kondisi pada saat itu. Komunikasi lisan dilaksanakan secara percakapan langsung, tertulis berwujud laporan pekerjaan dan kertas kerja, dan elektronik menggunakan SMS, WA, Telepon, BBM, dan e-mail. Dalam hal ini, media yang dirasa paling efektif digunakan untuk erkomunikasi dengan atasan yaitu mengunakan media lisan. Media komunikasi tertulis dan lisan juga sering digunakan secara kombinasi dalam sebuah komunikasi, dimaksudkan agar maksud dan tujuan dari pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh atasan. 113

e. Hambatan Komunikasi