Hambatan komunikasi Komunikasi Vertikal ke Atas di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

88 melakukan komunikasi secara tatap muka langsung. Media komunikasi tertulis dan lisan juga sering digunakan secara kombinasi dalam sebuah komunikasi, dimaksudkan agar maksud dan tujuan dari pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh atasan.

e. Hambatan komunikasi

Berdasarkan beberapa hasil temuan yang telah dianalisis oleh peneliti, menunjukkan bahwa sebagian besar pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten secara umum tidak menemui hambatan yang berarti bagi proses keberlangsungan pelaksanaan komunikasi tersebut. Namun dari hasil wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti, mendapati beberapa informan yang mengatakan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi dengan atasan masih menemui hambatan. Dari informan yang diperoleh sejumlah 18 pegawai, yang diantaranya merupakan Staf, Kepala Seksie, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, delapan diantaranya mengatakan bahwa komunikasi sering menemui hambatan, dan sepuluh diantaranya mengatakan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan komunikasi. Hambatan yang ditemui dalam komunikasi vertikal ke atas diantaranya diungkapkan oleh SN selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian, dalam wawancara pada tanggal 29 Februari 2016, mengatakan bahwa: “..., tapi kalau sehari-hari kan biasa sibuk, ya paling lewat sms apa telfon”. Pendapat lain mengenai hambatan dalam komunikasi juga dikatakan oleh ES dalam wawancara pada tanggal 4 Maret 2016, beliau selaku Staf Bidang PMPTK, mengatakan bahwa: “Ya paling kadang tidak selalu ada di ruangan, kan sibuk juga mas, sering keluar juga”. Masih terkait 89 dengan hambatan komunikasi vertikal ke atas, W dalam wawancara pada tanggal 4 Maret 2016, beliau selaku Kasie Perpustakaan, mengatakan bahwa: “Padatnya acara atasan” yang menjadi hambatan dalam komunikasi vertikal ke atas. Tidak hanya ketiga pendapat tersebut, Wy selaku Kabid Pendidikan Menengah dalam wawancara tanggal 16 Maret 2016 mengatakan bahwa: “Kendala yaa karena kapasitas kerja kepala yang tinggi, ya kadang kala yang mencari itu harus menunggu”. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi ke vertikal atas yang dilaksanakan belum sepenuhnya berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Jadi dapat disimpulkan pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten masih menemui hambatan walaupun hambatan tersebut hanya dari pendapat beberapa pegawai saja, hambatan tersebut antara lain yaitu atasan sibuk, banyak dinas keluar, dan jadwal atasan yang padat, sehingga hal tersebut menyebabkan atasan susah untuk ditemui bawahan yang akan melaksanakan komunikasi.

f. Upaya yang dilakukan