105
Maret 2016 mengatakan bahwa: “.... Misal ada info kita share, tapi tidak langsung ditanggapi, ditanggapinya besok, misalnya dari Provinsi, kalau kita kurang
koordinasi kan kedandapan”. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan
komunikasi horisontal yang dilaksanakan masih sering menemui hambatan dan belum sepenuhnya berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Jadi dapat
disimpulkan pelaksanaan komunikasi horisontal yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten masih menemui hambatan walaupun hambatan
tersebut hanya dari pendapat beberapa pegawai saja, hambatan tersebut antara lain susah dalam bertemu dikarenakan kesibukan masing-masing, rekan tidak ada
diruangan, rekan tidak langsung mengerti apa yang dimaksud dalam komunikasi dan tidak langsung menanggapi apa yang dikomunikasikan.
f. Upaya yang dilakukan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, pelaksanaan komunikasi horisontal yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
tidak selalu berlangsung dengan baik tanpa menemui hambatan apapun. Seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, hambatan komunikasi dengan sesama
rekan sejawat yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yaitu susah dalam bertemu dikarenakan kesibukan masing-masing, rekan tidak ada diruangan, rekan
tidak langsung mengerti apa yang dimaksud dalam komunikasi dan tidak langsung menanggapi apa yang dikomunikasikan.
106
Dalam rangka upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam pelaksanaan komunikasi horisontal yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan
Kabupaten Klaten, setiap pegawai mempunyai cara sendiri untuk mengatasi hambatan sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu, seperti yang dikatakan
oleh SN selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian, dalam wawancara pada tanggal 29 Februari 2016, mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan rekan sejawat
masih menemui hambatan, yaitu susah dalam bertemu, dikarenakan kesibukan masing-masing. Upaya yang dilakukan SN untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi tersebut yaitu “.... Jadi ya harus ada waktu tertentu, meluangkan waktu untuk melakukan koordinasi sehingga semua pejabat bisa ngumpul semua untuk
melakukan koordinasi”. Dari pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa untuk mengatasi hambatan yang ada, beliau dan rekan sejawat sesama Kasubag
mengupayakan meluangkan waktu tertentu untuk melakukan komunikasi. Memang mengaupayakan waktu untuk melakukan komunikasi merupakan hal yang penting
untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi, mengingat rekan sejawat sesama Kasubag tentunya memiliki kesibukan masing-masing, bahkan kesibukan tersebut
terkadang menghambat untuk melakukan komunikasi dengan sesama rekan sejawat. Oleh karena itu, mengupayakan waktu untuk melaksanakan komunikasi
merupakan hal yang tepat dalam upaya mengatasi hambatan komunikasi dalam organisasi.
Pendapat lain dari S selaku Staf Bagian Keuangan, yang mengatakan bahwa dalam komunikasi masih terdapat hambatan yaitu rekan sejawat terkadang tidak ada
diruangan. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 2 Maret 2016, upaya yang
107
dilakukan S untuk mengatasi hambatan yang ada yaitu “..., tapi kalau ada yang tidak hadir atau keluar ya kita bell
saja, jaman sekarang kan udah gampang”. Dalam hal ini, menggunakan media elektronik untuk berkomunikasi memang sangat
bermanfaat untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi, dengan menggunakan media elektronik komunikasi dapat dilakukan kapa saja dan dimana saja selama
tidak ada gangguan teknis dalam alat komunikasi tersebut. Satu lagi pendapat dari DS dalam wawancara pada tanggal 16 Maret 2016, beliau selaku Staf Sie SMP
Bidang Pendidikan Dasar, mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan rekan sejawat masih menemui hambatan, yaitu rekan tidak langsung mengerti apa yang
dimaksud dalam komunikasi dan tidak langsung menanggapi apa yang dikomunikasikan, maka upaya yang dilakukan yaitu “Kalau upaya biasanya kita
yang lembur sendiri, bahkan kadang hari sabtu yang harusnya lembur kita tetap masuk disini”. Menurut narasumber, hambatan dalam komunikasi dengan rekan
sejawat akan mengganggu pekerjaan yang beliau kerjakan, untuk mengatasi hal tersebut, maka beliau lebih memilih untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri
daripada menunggu rekan yang tidak mengerti maupun rekan yang tidak menanggapi apa yang dikomunikasikan oleh beliau, walaupun harus dikerjakan
secara lembur. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan komunikasi dengan rekan sejawat di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yaitu dengan mengupayakan waktu
untuk melaksanakan komunikasi, menggunakan media elektronik untuk melakukan
108
komunikasi, dan mengerjakan pekerjaan sendiri secara lembur karena rekan tidak langsung menangkap dan menanggapi apa yang dimaksud oleh komunikator.
Untuk lebih mempermudah dalam melihat hasil penelitian sebagaimana yang telah dijabarkan di atas, berikut dipaparkan resume hasil penelitian yang
dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.
1. Komunikasi Vertikal ke Bawah