Studi Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data

47 pelaksanaan komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas, dan komunikasi horisontal yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasikajian dokumen merupakan suatu sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat- surat, dokumen-dokumen, pengumuman, iktisar rapat, maupun pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Penggunaan teknik ini berkaitan dengan apa yang disebut dengan analisis isi, cara analisis isi itu sendiri ialah dengan memeriksa dokumen secara sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif Jonathan Sarwono, 2006: 225-226. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa teknik pengumpulan data melalui kajian dokumendokumentasi merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dengan cara mencermatimelihat dari dokumen-dokumen, surat-surat, dan bahan tulisan lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan suatu nilaimakna dari obyek yang sedang diteliti. Peneliti menggunakan teknik ini dalam kegiatan pengumpulan data, kajian dokumendokumentasi yang dilakukan yaitu terhadap dokumen-dokumen dari lembaga, surat-surat, hasil rapat, memo, pengumuman, dan sumber-sumber dokumen lain yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. 48

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2014: 223 dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi lebih jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan dalam penelitian melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Dalam hal ini, karena dalam tahap pengumpulan data peneliti menggunakan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, maka instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan informasi yaitu menggunakan pedoman wawancara terstruktur, pedoman observasi terstruktur, dan pedoman studi dokumentasi. Dalam melakukan wawancara secara terstruktur, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertayaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Begitu juga dalam melakukan observasi nonpartisipasi secara terstruktur, instrumen observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya Sugiono, 2014: 138-146. Pedoman wawancara terstruktur digunakan sebagai acuan dan patokan dalam melakukan wawancara, dari pedoman wawancara tersebut diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi dengan akurat, terstruktur, dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Begitu juga dengan pedoman observasi terstruktur dan pedoman studi dokumentasi, kesiapan dari peneliti sangatlah penting, dalam melakukan observasi dan studi dokumentasi yang pertama peneliti