Upaya yang dilakukan Komunikasi Vertikal ke Atas di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

89 dengan hambatan komunikasi vertikal ke atas, W dalam wawancara pada tanggal 4 Maret 2016, beliau selaku Kasie Perpustakaan, mengatakan bahwa: “Padatnya acara atasan” yang menjadi hambatan dalam komunikasi vertikal ke atas. Tidak hanya ketiga pendapat tersebut, Wy selaku Kabid Pendidikan Menengah dalam wawancara tanggal 16 Maret 2016 mengatakan bahwa: “Kendala yaa karena kapasitas kerja kepala yang tinggi, ya kadang kala yang mencari itu harus menunggu”. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi ke vertikal atas yang dilaksanakan belum sepenuhnya berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Jadi dapat disimpulkan pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten masih menemui hambatan walaupun hambatan tersebut hanya dari pendapat beberapa pegawai saja, hambatan tersebut antara lain yaitu atasan sibuk, banyak dinas keluar, dan jadwal atasan yang padat, sehingga hal tersebut menyebabkan atasan susah untuk ditemui bawahan yang akan melaksanakan komunikasi.

f. Upaya yang dilakukan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten tidak selalu berlangsung dengan baik tanpa menemui hambatan apapun. Seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, hambatan komunikasi vertikal ke atas yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yaitu atasan sibuk, banyak dinas keluar, dan jadwal atasan yang padat, sehingga hal tersebut menyebabkan atasan susah untuk ditemui bawahan yang akan melaksanakan komunikasi. 90 Dalam rangka upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam pelaksanaan komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, setiap pegawai mempunyai cara sendiri untuk mengatasi hambatan sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu, seperti yang dikatakan oleh SN selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian, dalam wawancara pada tanggal 29 Februari 2016, mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan atasan masih menemui hambatan, yaitu atasan sibuk, sehingga upaya yang dilakukan SN untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu: “..., ya paling lewat sms apa teleepon”. Dalam hal ini menggunakan media elektronik memang sangat bermanfaat untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi tersebut, dengan menggunakan media elektronik komunikasi dapat dilakukan kapa saja dan dimana saja selama tidak ada gangguan teknis dalam alat komunikasi tersebut. Pendapat lain dari ES selaku Staf Bidang PMPTK, yang mengatakan bahwa dalam komunikasi masih terdapat hambatan yaitu atasan sibuk, tidak ada diruangan, dan sering keluar, berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 4 Maret 2016, upaya yang dilakukan ES untuk mengatasi hambatan yang ada yaitu “Ya kalau sekedar kerjaan tidak begitu mendadak ya ditunggu, kalau memang harus, penting, ya kita harus tel fon mas”. Dari pendapat tersebut, narasumber mengatakan bahwa beliau lebih memilih menunggu apabila permasalahan tidak mendadak, dan kalau memang permasalahan tersebut mendadak maka beliau memilih menggunakan media elektronik untuk melakukan komunikasi dengan atasan. Satu lagi pendapat dari W dalam wawancara pada tanggal 4 Maret 2016, beliau selaku Kasie Perpustakaan, mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan atasan masih menemui hambatan, 91 yaitu padatnya acara atasan sehinga susah ditemui, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan “Bisa mengatur waktu untuk berkomunikasi”. Mengatur waktu untuk berkomunikasi dengan atasan memang sangat penting mengingat atasan yang sibuk dan sering bertugas diluar kantor, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatur waktu untuk berkomunikasi, yang bertujuan agar komunikasi tetap berjalan dengan baik dan lancar. Satu lagi pendapat dari Wy selaku Kabid Pendidikan Menengah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2016, mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan atasan masih menemui hambatan yaitu kapasitas kerja kepala yang tinggi sehingga susah ditemui, maka upaya yang dilakukan beliau yaitu dengan “Iya misal pas DL itu kan kita harus nunggu”. Dalam hal ini, beliau mengatasi hambatan komunikasi yang ada yaitu dengan menunggu untuk melakukan komunikasi, walaupun dalam hal ini menunggu bukan upaya yang baik untuk sebuah permasalahan komunikasi, apalagi apabila hal yang akan dikomunikasikan bersifat penting dan segera. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan komunikasi dengan atasan di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yaitu dengan menggunakan media elektronik untuk melakukan komunikasi, misalnya telepon, mengatur waktu bertemu dengan atasan untuk melakukan komunikasi, dan menunggu atasan yang sibuk. 92

3. Komunikasi Horisontal di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten