46 penelitian ini adalah tanggung jawab belajar siswa kelas V se-Gugus I
Kecamatan Sewon
2. Paradigma penelitian
Sugiyono 2013: 106 menyatakan bahwa paradigma penelitian dapat digunakan sebagai panduan untuk merumuskan masalah, dan hipotesis
penelitiannya, yang selanjutnya dapat digunakan untuk panduan dalam pengumpulan data dan analisis. Adapun paradigma penelitian antar variabel
adalah paradigma model ganda dengan dua variabel independen sebagai berikut:
Keterangan: X
1
= bimbingan belajar orang tua X
2
= bimbingan belajar guru Y
= tanggung jawab belajar siswa H
= hipotesis yang diajukan
X
2
Y
H
2
H
3
X
1
H
1
Gambar 1. Paradigma Penelitian
47
D. Objek Dan Subjek Penelitian
1. Penentuan Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011: 119. Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian
ki disebut populasi Nana Syaodih, 2010: 250. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD N se-gugus I Sewon, yang terdiri dari empat
SD Negeri. Jumlah siswa kelas V tahun ajaran 20152016 yang ada berjumlah 165 siswa. Rincian jumlah siswa dari tiap sekolah dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas V SD N Se-Gugus I Kecamatan Sewon Tahun
Ajaran 20152016 No
Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SD N 2 Wojo
30 2
SD N Jageran 53
3 SD N Krapyak Wetan
50 4
SD N Wojo 29
Jumlah Populasi 166
Sumber : UPT Pengelolaan Pendi. Dasar Kecamatan Sewon bulan November 2015
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011: 120. Apabila populasi terlalu besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
48 misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan wkatu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling
berimbang proportional
sampling. Teknik
sampling berimbang
proportional sampling adalah dalam menentukan anggota sampel, peneliti mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok yang ada dalam populasi
yang jumlahnya sesuai dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing kelompok tersebut Suharsimi Arikunto, 2011: 98.
Sugiyono 2011: 123 mengemukakan bahwa proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggotaunsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Jadi, teknik proporsional sampling yaitu dari jumlah populasi
ditentukan jumlah sampel sebagai objek penelitian, pengambilan jumlah sampel dilakukan secara merata ke setiap sekolah secara proporsional
sehingga semua responden mempunyai kesempatan yang sama. Karena dalam memilih sampel peneliti menganggap semuanya responden sama
sehingga semua responden mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti berpedoman pada tabel dari Isaac dan Michael untuk menentukan ukuran sampel yang digunakan. Berikut tabel
penentuan ukuran dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1, 5, dan 10.
49 Tabel 2. Penentuan Ukuran Sampel dari Populasi tertentu yang dikembangkan
Isaac dan Michael N
S N
S 1
5 10
1 5
10 10
10 10
10 110
94 84
78 20
19 19
19 120
102 89
83 30
29 28
27 130
109 96
88 40
38 36
35 140
116 100
92 50
47 44
42 150
122 105
97 60
55 51
49 160
129 110
101 70
63 58
56 170
135 114
105 80
71 65
62 180
142 119
108 90
79 72
68 190
148 123
112 100
87 78
73 200
154 127
115 Sumber : Sugiyono, 2011: 131
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan untuk
mengambil jumlah sampel secara proporsional. Dari populasi sebanyak 166 siswa, maka dapat diambil sebanyak 114 siswa dengan taraf kesalahan 5.
Sampel diambil secara acak dari ke empat sekolah sehingga semua responden memiliki kesempatan dan benar-benar respesentatif sebagai
sampel penelitian yaitu sebanyak 114 siswa. Dengan jumlah proporsional tiap sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
50 Tabel 3. Perhitungan Proporsional Sampel Dalam Perwakilan Tiap Sekolah
No Nama Sekolah
Jumlah Siswa
Proporsi Sampel Jumlah
Sampel 1
SD N 2 Wojo 30
x114 = 20,60 dibulatkan menjadi 21
21 2
SD N Jageran 53
x114 = 36,39 dibulatkan menajadi 37
37 3
SD N Krapyak Wetan
50 x114 = 34,33 dibulatkan
menjadi 35 35
4 SD N Wojo
29 x114 = 20,01 dibulatkan
menjadi 21 21
Jumlah Semua 165
114
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menyamakan pandangan mengenai beberapa istilah utama yang digunakan:
1. Bimbingan orang tua: proses bantuan yang diberikan orang tua terhadap anak agar anak mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya
sendiri agar dapat mencapai hasil yang optimal. 2. Bimbingan guru: proses bantuan yang diberikan guru kepada siswanya agar
siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri agar mencapai hasil yang optimal.
3. Tanggung jawab belajar: sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajiban untuk menanggung akibat yang ditimbulkan dalam proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku yang dilakukan untuk berinteraksi dengan lingkungan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian Sugiyono, 2011: 187. Ada tiga macam
51 metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, metode kuesioner, dan
metode interview Sutrisno Hadi, 2001:136. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006:134 menyatakan bahwa metode pengumpulan data meliputi
angket kuesioner, wawancara, pengamatan observasi, ujian atau tes, dan dokumentasi. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dnegan interview wawancara, kuesioner
angket, observasi pengamatan, dan gabungan ketiganya.
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan adalah skala psikologi. Skala psikologi adalah alat ukur
penelitian psikologi yang digunakan untuk mengungkap atribut non-kognitif yang disajikan dalam format tulis atau paper and pencil Saifudin Azwar,
2013: 6. Selanjutnya bahwa contoh data yang diungkapkan oleh skala psikologi adalah tingkat kecemasan, motivasi, strategi menghadapi masalah,
dll.
G. Instrumen Penelitian
1. Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2011: 148. Sukardi
2007: 75 mengemukakan bahwa kegunaan instrumen penelitian ialah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah memulai pada
pengumpulan informasi di lapangan. Dalam penelitian ini instrumen yang dibuat yaitu instrumen bimbingan orang tua, instrumen guru, dan instrumen
tanggung jawab belajar siswa yang berupa lembar skala psikologi.
52 a. Penyusunan skala
Penyususnan skala psikologi dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan menyusun pernyataan atau butir-butir yang terdiri
dari butir favorable favorabel dan butir unfavorable tidak favorabel. Favorabel berarti pernyataan atau butir yang mendukung atau
menunjukkan ciri-ciri adanya atribut yang diukur, sedangkan tidak favorabel berarti pernyataan atau butir yang isinya tidak mendukung ciri
atribut yang diukur Syaifudin Azwar, 2013: 41-42. Skala Likert digunakan untuk menilai sikap atau tingkah laku yang
diteliti dengan mengajukan beberapa pernyataan kepada responden kemudian meminta responden memilih jawaban dalam skala yang telah
disediakan Sukardi, 2007: 146. Responden cukup memberikan tanda centang
√ pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan kenyataan dirinya. Alternatif jawaban yang tersedia selalu, sering, kadang-kadang,
dan tidak pernah. Berikut penskoran menurut skala Likert. Tabel 4. Skor Jawaban Skala
Alternatif jawaban Skor butir
favorable unfavorable
Selalu 4
1 Sering
3 2
Kadang-kadang 2
3 Tidak pernah
1 4
b. Kisi-kisi instrumen Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan kajian teori yang telah
diuraikan. Adapun teori tentang bimbingan orang tua X
1
, berdasar teori tentang bimbingan orang tua oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
53 2004: 85 maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar dari orang
itu melekat pada kegiatan sehari-hari berupa aspek antara lain penyediaan fasilitas belajar, pemberian bimbingan kepada anak, dan pemberian
motivasi belajar. Adapun kisi-kisi instrumen bimbingan orang tua X
1
akan disajikan tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Bimbingan Belajar Orang Tua pada halaman lampiran.
Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan. Adapun teori tentang bimbingan guru X
2
, berdasar teori tentang bimbingan belajar guru kepada siswa yang memiliki indikator
antara lain Berdasarkan uraian tentang kesulitan belajar diatas maka guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa yang memiliki indikator
antara lain pengembangan motivasi belajar peserta didik, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, meningkatkan keterampilan
belajar, program pengajaran perbaikan, dan program pengayaan. Adapun kisi-kisi instrumen bimbingan guru X
2
akan disajikan tabel 6. Kisi-Kisi
Instrumen Bimbingan Guru pada halaman lampiran.
Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan. Adapun teori tentang bimbingan guru Y, berdasar teori
tentang tanggung jawab belajar siswa yang memiliki indikator antara a. melakukan tugas belajar dengan rutin, b. dapat menjelaskan alasan atas
belajar yang dilakukannya, c. mampu menentukan pilihan dari kegiatan belajar, d. melakukan tugas sendiri dengan senang hati, e. bisa membuat
keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, f.