50 Tabel 3. Perhitungan Proporsional Sampel Dalam Perwakilan Tiap Sekolah
No Nama Sekolah
Jumlah Siswa
Proporsi Sampel Jumlah
Sampel 1
SD N 2 Wojo 30
x114  =  20,60  dibulatkan menjadi 21
21 2
SD N Jageran 53
x114  =  36,39  dibulatkan menajadi 37
37 3
SD  N  Krapyak Wetan
50 x114  =  34,33  dibulatkan
menjadi 35 35
4 SD N Wojo
29 x114  =  20,01  dibulatkan
menjadi 21 21
Jumlah Semua 165
114
E. Definisi Operasional
Definisi  operasional  dalam  penelitian  dimaksudkan  untuk  menyamakan pandangan mengenai beberapa istilah utama yang digunakan:
1.  Bimbingan  orang  tua:  proses  bantuan  yang  diberikan  orang  tua  terhadap anak  agar  anak  mempunyai  kemampuan  untuk  memecahkan  masalahnya
sendiri agar dapat mencapai hasil yang optimal. 2.  Bimbingan guru: proses bantuan yang diberikan guru kepada siswanya agar
siswa  mampu  memecahkan  masalahnya  sendiri  agar  mencapai  hasil  yang optimal.
3.  Tanggung jawab belajar: sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajiban  untuk  menanggung  akibat  yang  ditimbulkan  dalam  proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku yang dilakukan untuk berinteraksi dengan lingkungan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  adalah  cara-cara  yang  digunakan  untuk mengumpulkan data dalam penelitian Sugiyono, 2011: 187. Ada tiga macam
51 metode  pengumpulan  data,  yaitu  metode  observasi,  metode  kuesioner,  dan
metode  interview  Sutrisno  Hadi,  2001:136.  Sedangkan  menurut  Suharsimi Arikunto  2006:134  menyatakan  bahwa  metode  pengumpulan  data  meliputi
angket  kuesioner,  wawancara,  pengamatan  observasi,  ujian  atau  tes,  dan dokumentasi. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan  data  dapat  dilakukan  dnegan  interview  wawancara,  kuesioner
angket, observasi pengamatan, dan gabungan ketiganya.
Dalam  penelitian  ini,  teknik  yang  digunakan  oleh  peneliti  dalam pengumpulan  adalah  skala  psikologi.  Skala  psikologi  adalah  alat  ukur
penelitian  psikologi  yang  digunakan  untuk  mengungkap  atribut  non-kognitif yang  disajikan  dalam  format  tulis  atau  paper  and  pencil  Saifudin  Azwar,
2013:  6.  Selanjutnya  bahwa  contoh  data  yang  diungkapkan  oleh  skala psikologi  adalah  tingkat  kecemasan,  motivasi,  strategi  menghadapi  masalah,
dll.
G. Instrumen Penelitian
1. Pengembangan Instrumen
Instrumen  penelitian  adalah  suatu  alat  yang  digunakan  mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2011: 148. Sukardi
2007:  75  mengemukakan  bahwa  kegunaan  instrumen  penelitian  ialah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah memulai pada
pengumpulan  informasi  di  lapangan.  Dalam  penelitian  ini  instrumen  yang dibuat yaitu instrumen bimbingan orang tua, instrumen guru, dan instrumen
tanggung jawab belajar siswa yang berupa lembar skala psikologi.
52 a.  Penyusunan skala
Penyususnan  skala  psikologi  dalam  penelitian  ini  menggunakan skala  Likert  dengan  menyusun  pernyataan  atau  butir-butir  yang  terdiri
dari  butir  favorable  favorabel  dan  butir  unfavorable  tidak  favorabel. Favorabel  berarti  pernyataan  atau  butir  yang  mendukung  atau
menunjukkan  ciri-ciri  adanya  atribut  yang  diukur,  sedangkan  tidak favorabel berarti pernyataan atau butir yang isinya tidak mendukung ciri
atribut yang diukur Syaifudin Azwar, 2013: 41-42. Skala Likert digunakan untuk menilai sikap atau tingkah laku yang
diteliti  dengan  mengajukan  beberapa  pernyataan  kepada  responden kemudian  meminta  responden  memilih  jawaban  dalam  skala  yang  telah
disediakan  Sukardi,  2007:  146.  Responden  cukup  memberikan  tanda centang
√  pada  jawaban  yang  telah  tersedia  sesuai  dengan  kenyataan dirinya.  Alternatif  jawaban  yang  tersedia  selalu,  sering,  kadang-kadang,
dan tidak pernah. Berikut penskoran menurut skala Likert. Tabel 4.  Skor Jawaban Skala
Alternatif jawaban Skor butir
favorable unfavorable
Selalu 4
1 Sering
3 2
Kadang-kadang 2
3 Tidak pernah
1 4
b.  Kisi-kisi instrumen Kisi-kisi  instrumen  disusun  berdasarkan  kajian  teori  yang  telah
diuraikan. Adapun teori tentang bimbingan orang tua X
1
, berdasar teori tentang  bimbingan  orang  tua  oleh  Abu  Ahmadi  dan  Widodo  Supriyono
53 2004: 85 maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar dari orang
itu melekat pada kegiatan sehari-hari berupa aspek antara lain penyediaan fasilitas  belajar,  pemberian  bimbingan  kepada  anak,  dan  pemberian
motivasi  belajar.  Adapun  kisi-kisi  instrumen  bimbingan  orang  tua  X
1
akan  disajikan  tabel  5.  Kisi-Kisi  Instrumen  Bimbingan  Belajar  Orang Tua pada halaman lampiran.
Kisi-kisi  instrumen  disusun  berdasarkan  kajian  teori  yang  telah diuraikan.  Adapun  teori  tentang  bimbingan  guru  X
2
,  berdasar  teori tentang  bimbingan  belajar  guru  kepada  siswa  yang  memiliki  indikator
antara lain Berdasarkan uraian tentang kesulitan belajar diatas maka guru dapat  memberikan  bimbingan  kepada  siswa  yang  memiliki  indikator
antara lain pengembangan motivasi belajar peserta didik, pengembangan sikap  dan  kebiasaan  belajar  yang  baik,  meningkatkan  keterampilan
belajar, program pengajaran perbaikan, dan program pengayaan. Adapun kisi-kisi instrumen bimbingan guru X
2
akan disajikan tabel 6. Kisi-Kisi
Instrumen Bimbingan Guru pada halaman lampiran.
Kisi-kisi  instrumen  disusun  berdasarkan  kajian  teori  yang  telah diuraikan.  Adapun  teori  tentang  bimbingan  guru  Y,  berdasar  teori
tentang  tanggung  jawab  belajar  siswa  yang  memiliki  indikator  antara  a. melakukan  tugas  belajar  dengan  rutin,  b.  dapat  menjelaskan  alasan  atas
belajar  yang  dilakukannya,  c.  mampu  menentukan  pilihan  dari  kegiatan belajar, d. melakukan tugas sendiri dengan senang hati, e. bisa membuat
keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, f.