15 bantuan  yang  diberikaan  oleh  orang  tua  kepada  anaknya  agar  dapat
mencapai  hasil  yang  optimal.  Bimbingan  dilakukan  oleh  orang  tua  sebagai konselor dan anak sebagai konseli seperti yang telah dikemukakan para ahli
diatas.  Bimbingan  ini  berlangsung  seumur  hidup  yang  terjadi  secara berkelanjutan dari individu lahir hingga akhir hayatnya.
Bimbingan  dapat  dilakukan  dimana  saja.  bimbingan  dapat dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar sehingga bimbingan juga dapat
dilakukan oleh guru kepada siswanya. Dengan beberapa pengertian para ahli diatas,  penulis  berpendapat  bahwa  bimbingan  guru  ialah  bantuan  yang
diberikaan  oleh  guru  kepada  siswanya  agar  dapat  mencapai  hasil  yang optimal.  Bimbingan  dilakukan  bersamaan  dengan  proses  belajar  mengajar
karena  dalam  pembelajaran  sekolah  dasar  guru  sebagai  wali  kelas,  guru mata pelajaran, dan guru pembimbing.
2. Tujuan Bimbingan
Tujuan  yang  diharapkan  dari  bimbingan  menurut  Tim  Dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta 2000: 9 mengemukakan bahwa bimbingan dilaksankan dengan tujuan untuk memberikan pertolongan kepada individu dalam usaha
untuk  mencapai:  kebahagiaan  hidup  pribadi,  kehidupan  yang  efektif  dan produktif dalam masyarakat, dapat hidup bersama dengan individu-individu
lain,  dan  keharmonisan  antara  cita-cita  individu  dengan  kemampuan  yang dimilikinya.  Pandangan  tersebut  terdapat  bantuan  yang  berarti  yang
16 diberikan  oleh  pembimbing  agar  terbimbing  dapat  menyelesaikan
permasalahnnya dan dapat melangsungkan hidupnya bersama orang lain. Pandangan  lain  mengenai  tujuan  bimbingan  dikemukakan  oleh
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan 2010: 13 bahwa Tujuan  pemberian  layanan  bimbingan  ialah  agar  individu  dapat:  1
merencanakan  kegiatan  penyelesaian  studi,  perkembangan  karir  serta kehidupannya dimasa yang akan datang; 2 mengembangkan seluruh
potensi  dan  kekuatan  yang  dimilikinya  seoptimal  mungkin;  3 menyesuaikan  diri  dengan  lingkungan  pendidikan,  lingkungan
masyarakat  serta  lingkungan  kerjanya;  4  mengatasi  hambatan  dan keuslitan  yang dihadapi  dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Pendapat  diatas,  memberikan  makna  tujuan  bimbingan  agar  individu dapat  merencanakan,  mengembangkan,  menyesuaikan  diri,  dan  mengatasi
masalah  dengan  kemampuan  yang  dimiliki  secara  optimal.  Di  era globalisasi  banyak  pengaruh  dari  luar  yag  memebrikan  efek  pada  diri
individu.  Bila  individu  tidak  dapat  mengatasi  masalah  yang  dihadapinya maka diperlukan bimbingan untuk mengatasinya.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan bimbingan  untuk  siswa  di  sekolah  dasar  yang  paling  utama  ialah  untuk
membantu  dalam  masalah  kegiatan  belajar,  interaksi  dengan  sesama,  dan mengoptimalkan  perkembangan  anak  sekolah  dasar.  Memaksimalkan
pemberian layanan bimbingan yang maksimal perlu di sosialisasikan bahwa tujuan  utama  bimbingan  adalah  untuk  membantu  bukan  hanya  sebagai
penyelesaian  masalah  dari  siswa  yang  mempunyai  masalah  secara  fisik, seperti  perkelahian  antar  siswa.  Namun  didalam  proses  belajar  siswa  juga
17 dapat  diberikan  bimbingan  belajar  agar  siswa  bisa  mengatasi  kesulitan
belajar yang dihadapinya.
3. Fungsi Bimbingan
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayat 2012: 71 menggolongkan maksud memberikan  bimbingan  dibedakan  berdasarkan  fungsinya,  yaitu  sebagai
berikut, bimbingan berfungsi : a.  Preventif  pencegahan  adalah  usaha  bimbingan  yang  ditujukan  kepada
siswa atau sekelompok siswa yang belum bermasalah agar siswa tersebut dapat terhindar dari kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
b.  Kuratif penyembuhankorektif adalah usaha bimbingan  yang ditujukan kepada siswa yang mengalami kesulitan sudah bermasalah agar setelah
menerima layanan dapat memecahkan sendiri kesulitannya. c.  Preservatifperseveratif
pemeliharaanpenjagaan adalah
usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa yang sudah dapat menyelesaikan
masalahnya setelah menerima layanan bimbingan  yang bersifat  kuratif agar kondisi yang sudah baik tetap dalam kondisi yang baik.
d.  Developmental pengembangan adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa agar kemampuan yang mereka miliki dapat meningkat.
e.  Distributif  penyaluran  adalah  fungsi  bimbingan  dalam  hal  membantu siswa  untuk  menyalurkan  kemampuan  kecerdasan,  bakat,  minat,  cita-
cita,  prestasi  akademis,  hobi,  dan  sebagainya  ke  arah  pendidikan  dan pekerjaan yang sesuai.
f.  Adaptif pengadaptasian adalah fungsi  bimbingan dalam hal  membantu staf  sekolah  kepala  sekolah,  guru,  pegawai  administrasi  untuk
menyesuaikan strateginya dengan minat, kebutuhan serta kondisi siswa. g.  Adjustif  penyesuaian  adalah  fungsi  bimbingan  dalam  hal  membantu
siswa  agar  dapat  menyesuaikan  diri  secara  tepat  dalam  lingkungannya, terutama lingkungan sekolah, keluarga, serta masyarakat.
Pemberian bimbingan
kepada individu
dimaksudkan untuk
pencegahan masalah  yang akan terjadi  pada individu,  memberikan bantuan kepada  individu  yang  mengalami  masalah,  menjaga  individu  agar  dalam
kondisi  yang  baik,  meningkatkan  kemampuan  individu,  membantu menyalurkan  bakat  yang  ada,  membantu  menyesuaikan  penanganan  sesuai
dnegan  kondisi  siswa,  dan  yang  terakhir  dapat  membantu  siswa
18 menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bimbingan yang berlangsung secara
nyata  terjadi  dalam  kehidupan  sehari-hari  dalam  diri  individu.  Kelebihan pandangan diatas dapat tergambar dari fungsi bimbingan yang testruktur.
Pandangan lain juga dikemukakan oleh penndapat Syamsu Yusuf dan A.  Juntika  Nurihsan  2011:  16  memberikan  pandangan  mengenai  fungsi
bimbingan antara lain: a.  Pemahaman  yaitu  membantu  peserta  didik  siswa  agar  memiliki
pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya. b.  Preventif  yaitu  upaya  konselor  dalam  mengantisipasi  berbagai  masalah
yang  mungkin  terjadi  dan  berupaya  untuk  mencegahnya,  supaya  tidak dialami oleh peserta didik.
c.  Pengembangan  yaitu  konselor  senantiasa  berupaya  untuk  menciptakan lingkungan  belajar  yang  kondusif,  yang  memfasilitasi  perkembangan
siswa. d.  Perbaikan  penyembuhan  yaitu  fungsi  bimbingan  yang  bersifat  kuratif
yang berkaitan dengan pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami masalah.
e.  Penyaluran  yaitu  fungsi  bimbingan  dalam  membantu  individu  memilih kegiatan  ekstrakulikuler,  jurusan  atau  program  studi,  dan  memantapkan
penguasaan  karir  yang  sesuai  minat,  bakat,  keahlian,  dan  ciri-ciri kepribadiannya.
f.  Adaptasi  yaitu  fungsi  membantu  para  pelaksana  pendidikan  khususnya konselor,  guru,  atau  dosen  untuk  mengadaptasikan  program  pendidikan
terhadap  latar  belakang  pendidikan,  minat,  kemampuan,  dan  kebutuhan siswa.
g.  Penyesuaian  yaitu  fungsi  bimbingan  dalam  membantu  individu  agar dapat  menyesuaikan  diri  secara  dinamis  dan  konstruktif  terhadap
program pendidikan, peraturan sekolah, dan norma agama.
Pendapat-pendapat  diatas  mempunyai  maksud  dan  makna  yang sejalan. Berdasarkan teori yang ada, dapat di tarik kesimpulan bahwa fungsi
bimbingan  dapat  bersifat  pencegahan,  penyembuhan,  dan  pengembangan. Fungsi bimbingan pencegahan ditujukan agar siswa yang belum bermasalah
terhindar  dari  kesulitan  yang  mungkin  terjadi  dan  berupaya  untuk