Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

65 koefisien korelasi maka harus diuji signifikansinya, dalam hal ini berlaku ketentuan bila r hitung ≤ r tabel pada taraf signifikansi 5 maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Dalam uji linieritas ini menggunakan bantuan program SPSS. Sugiono 2014: 231 menjelaskan bahwa untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut. Tabel 14. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,100 Sangat Kuat 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri se-Gugus I Kecamatan Sewon, yang terdiri dari empat sekolah dasar negeri SD N yang berada di kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah dasar negeri SD N di gugus I Sewon tergolong mempunyai jarak antar masing-masing SD Negeri cukup terjangkau, gugus I Sewon terletak di sekitaran jalan Parangtritis serta berada di utara dan selatan Ring Road Selatan Bantul. Waktu paksanakan penelitian ini pada bulan februari 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sekolah dasar negeri SD N di gugus I Sewon tahun ajaran 20152016. Sekolah dasar yang berada di gugus I Sewon terdiri dari SD N 2 Wojo, SD N Wojo, SD N Jageran, dan SD N Krapyak Wetan. Jumlah siswa kelas V SD N yang digunakan dalam subjek penelitian ini berjumlah 114 siswa yang tersebar di empat sekolah. Siswa kelas V SD N 2 Wojo berjumlah 21 siswa. Siswa SD N Wojo berjumlah 21 siswa. Siswa SD N Jageran terdiri dari dua kelas yaitu kelas VA dan VB dengan jumlah 37 siswa, dan siswa SD N Krapyak Wetan terdiri dari dua kelas yaitu kelas VA dan VB dengan jumlah 35 siswa.

B. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bimbingan orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se- Gugus I Sewon Kabupaten Bantul tahun ajaran 20152016, hubungan bimbingan guru 67 dengan tanggung jawab belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se- Gugus I Sewon Kabupaten Bantul tahun ajaran 20152016, dan hubungan bimbingan orang tua dan guru dengan tanggung jawab belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se- Gugus I Sewon Kabupaten Bantul tahun ajaran 20152016. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan alat ukur penelitian psikologi yang digunakan untuk mengungkap aspek-aspek afektif. Skala psikologi ini digunakan untuk mengetahui bimbingan orang tua, bimbingan guru, dan tanggung jawab belajar siswa. Untuk mengetahui adanya hubungan bimbingan orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa, hubungan bimbingan guru dengan tanggung jawab belajar siswa, dan hubungan bimbingan orang tua dan guru dengan tanggung jawab belajar siswa digunakan analisis korelasi. Secara lebih rinci, berikut analisis deskriptif variabel-variabel penelitian yang telah diteliti.

1. Bimbingan Orang Tua

Data bimbingan orang tua diperoleh dari skala psikologi yang diisi langsung sesuai apa yang dirasakan dan dialami siswa. Skala keteladanan guru diberikan kepada seluruh siswa kelas V dengan sampel sebanyak 114 siswa. Peneliti terlebih dahulu mengujicobakan skala tersebut kepada siswa 30 siswa. Jumlah butir skala bimbingan orang tua adalah 35 butir dengan 4 pilihan jawaban selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Untuk penyekoran pernyataan positif yaitu selalu adalah 4, sering adalah 3, jarang adalah 2, dan tidak pernah adalah 1. Untuk penyekorang pernyataan negatif yaitu selalu adalah 1, sering adalah 2, jarang adalah 3, dan tidak pernah 68 adalah 4. Setelah melakukan penyekoran maka dapat dilihat data setiap indikator dari bimbingan orang tua sebagai berikut. Tabel 15. Skor Indikator Bimbingan Orang Tua Variabel X 1 Aspek Jumlah Skor Presentase Bimbingan orang tua 1. Penyediaan fasilitas belajar 3688 32,08 2. Pemberian bimbingan kepada anak 3636 31,61 3. Pemberian motivasi belajar 4172 36,29 Jumlah 11496 100 Berdasarkan tabel diatas, maka data variabel bimbingan orang tua dapat disajikan dalam histogram sebagai berikut. Gambar 2. Histogram Skor Variabel Bimbingan Orang Tua Dilihat dari histogram diatas, dapat ditarik hasil bahwa aspek 3 pemberian motivasi belajar yaitu 36,29 merupakan aspek tertinggi atau mempunyai jawaban selalu sehingga memiliki skor 4. Dapat diartikan 32.08 31.61 36.29 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 36.00 37.00 aspek 1 aspek 2 aspek 3 Indikator Variabel Bimbingan Orang Tua 69 bahwa bimbingan orang tua dalam aspek pemberian motivasi belajar k memiliki nilai positif yang tinggi. Sedangkan skor terrendah terdapat pada aspek 2 pemberian bimbingan kepada anak 31,61. Dapat diartikan bahwa bimbingan orang tua dalam aspek pemberian bimbingan kepada anak memiliki nilai positif yang rendah. Setelah data diolah menggunakan SPSS diperoleh data sesuai dengan tabel dibawah ini. Tabel 16. Data Statistik Penelitian Statistics bimb_ortu bimb_guru tanggungjaw ab N Valid 114 114 114 Missing Mean 100,49 105,49 112,82 Median 100,00 105,00 114,00 Std. Deviation 8,548 9,202 7,475 Dari data tersebut dapat diklasifikasikan distribusi frekuensi variabel bimbingan orang tua dalam tabel berikut. Tabel 17. Rumus Distribusi Frekuensi Variabel Bimbingan Orang Tua No Rumus Kategori 1 X 100,49 − 1,0 8,548 Rendah 2 100,49 − 1,0 8,548 ≤ X 100,49 + 1,0 8,548 Sedang 3 100,49 + 1,0 8,548 ≤ X tinggi Berdasarkan tabel rumus diatas, maka data mengenai bimbingan orang tua dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut.