Hubungan Terdapat hubungan antara bimbingan orang tua dengan
                                                                                88 siswa  dengan  pengembangan  sikap  dan  kebiasaan  belajar  yang  baik
merupakan  upaya  yang  dilakukan  guru  dalam  menumbuhkan  sikap tanggung  jawab  belajar  dari  diri  anak.  Guru  memberikan  umpan  dengan
tugas-tugas  dan  anak  yang  mempunyai  tanggung  jawab  tinggi  akan  selalu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sejalan dengan pendapat diatas, hasil
penelitian ini menunjukkan pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik  mempunyai  presentase  lebih  besar  dari  pada  beberapa  aspek  lainnya
yaitu 28,33. Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa guru memberikan sumbangan yang penting dalam penanaman tanggug jawab belajar siswa.
Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  bimbingan  guru  dengan tanggung  jawab  belajar  siswa  mempunyai  hasil  yang  dapat  dikategorikan
sedang  dengan  presentase  68,42.  Hal  tersebut  dikarenakan  bimbingan yang diberikan oleh guru mempunyai cara yang berbeda. Menurut Sofyan S.
Willis  2003:  31  bahwa  nuansa  bimbingan  dalam  proses  belajar  mengajar pada  tingkat  sekolah  dasar  guru  mempunyai  andil  besar  karena  sebagian
waktu guru ada di kelas. Cara guru mengajar, metode, teknik, dan gaya guru dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai pengaruh pada anak. Ada guru
yang memberikan bimbingan secara optimal dengan tanggung jawab belajar siswa,  dan  ada  pula  yang  tidak  dapat  berperan  secara  optimal  sehingga
mempunyai tanggung jawab belajar siswa rendah. Henny  Juanita  Christiani  2012:  55-56  penyebab  kesulitan  dalam
pelaksanaan  bimbingan  dan  konseling  dapat  dilihat  dari  dua  aspek,  yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu berasal dari pribadi guru kelas
89 yang  meliputi  pemahaman,  kemauan,  dan  keterampilan  yang  dimiliki.  Dan
faktor  ekstern  yaitu  berasal  dari  peserta  didik,  orang  tua,  serta  sarana  dan prasarana. Pemahaman guru dalam melaksanakan bimbingan di dalam kelas
maupun  tambahan  di  luar  jam  pelajaran  seperti  guru  mengontrol  catatan siswa, melakukan les atau jam tambahan, dan sebagainya. Sebagai guru mau
melaksanakan  bimbingan  atau  tidak  itu  berasal  dari  pribadi  guru  bila  guru mempunyai hubungan  yang baik dengan siswa maupun interaksi  yang baik
maka  secara  tidak  sengaja  guru  akan  memberikan  bimbingan  dengan mengecek  tugas  atau  pekerjaan  rumah  yang  telah  dikerjakan  dirumah  dan
menghukum  bila  siswa  tidak  mengerjakan.  Hal  yang  tidak  kalah  penting ialah  keterampilan  mengajar  guru,  bila  guru  dapat  menghidupkan  suasana
yang  kondusif  dalam  kelas  maka  bimbingan  belajarnya  juga  tinggi.  Faktor intern dari guru dalam aspek keterampilan mengajar mempunyai hubungan
dengan  tanggung  jawab  belajar  siswa.  Dengan  demikian  tinggi  bimbingan belajar  yang  diberikan  guru  maka  tanggung  jawab  belajar  anak  dapat
semakin meningkat.
3. Hubungan  3.  Terdapat  hubungan  antara  bimbingan  orang  tua  dan
bimbingan  guru  dengan  tanggung  jawab  belajar  siswa  kelas  V  SD Negeri  se-Gugus  I  Kecamatan  Sewon  Kabupaten  Bantul  tahun  ajaran
20152016.
Hasil  analisis  hubungan  bimbingan  orang  tua  dan  guru  dengan tanggug  jawab  belajar  siswa  kelas  V  SD  Negeri  se-Gugus  I  Kecamatan
Sewon Kabupaten Bantul tahun ajaran 20152016 adalah nilai r
hitung
sebesar
90 0,627;  dengan  r
tabel
sebesar  0,176  0,627    0,176  dengan  taraf  signifikasi sebesar  0,000.  Dengan  r
hitung
≥  r
tabel
maka  Ha  diterima  dan  Ho  ditolak Sugiyono,  2009:  232.  Karena  nilai  r
hitung
sebesar  0,627;  dengan  r
tabel
sebesar  0,176  maka  nilai  r
hitung
≥ r
tabel
0,627 ≥ 0,176 dan taraf signifikasi
menunjukkan 0,000 sehingga 0,000  0,05. Dapat diartikan bahwa kenaikan skor  bimbingan  orang  tua  dan  bimbingan  guru  akan  diikuti  oleh  skor
tanggung jawab belajar siswa. Dari hasil diatas dapat  dikatakan bahwa ada hubungan bimbingan orang tua dan bimbingan guru dengan tanggung jawab
belajar siswa kelas V. Dalam  penelitian  ini  menggunakan  indikator-indikator  dari  Anton
Adiwiyato  2001:  89  salah  satunya  ialah  melakukan  tugas  belajar  dengan rutin  dari  indikator  tersebut  didapat  perolehan  tertinggi  dengan  presentase
15,77  dari  sembilan  indikator.  Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan pendapat    Benjamin  Spock  dalam  Chatarina  Puji  Astuti  2005:  27  anak
yang  diberi  tugas  tertentu  akan  berkembang  rasa  tanggung  jawabnya. Dengan anak melaksanakn tugas rutinnya sebagai pelajar yaitu belajar maka
rasa tanggung jawab belajar anak akan tinggi. Indikator-indikator  yang  dikemukakan  Anton  Adiwiyato  didapat
tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas V SD N se-gugus I di kecamatan Sewon, kabupaten Bantul dalam kategori  sedang  dengan jumlah responden
sebanyak 69 60,53. Kategori rendah dengan jumlah responden sebanyak 24  21,05,  dan    kategori  tinggi  dengan  jumlah  responden  sebanyak  21
18,42.  Dengan  hasil  penelitian  tanggung  jawab  belajar  siswa  dalam
                                            
                