23 2 Ketercepatan  dalam  belajar,  yaitu  keadaan  siswa  yang  memiliki
tingkat  kecerdasan  tinggi  IQ  lebih  besar  atau  sama  dengan  130, tetapi  masih  memerlukan  tugas-tugas  khusus  karena  kemampuan
belajar yang amat tinggi.
3 Sangat  lamban  dalam  belajar,  yaitu  keadaan  siswa  yang  memiliki bakat  akademik  yang  kurang  memadai  dan  perlu  mendapatkan
pengajaran khusus. 4 Kurang  motivasi  dalam  belajar,  yaitu  keadaan  siswa  yang  kurang
semangat dalam belajar seolah-olah tampak malas. 5 Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang
perbuatannya  bersifat  antagonistik  dengan  kehidupan  sehari-hari, misalnya menunda-nunda pekerjaan, mengulur-ulur waktu, membenci
guru, tidak mau bertanya, dan sebagainya.
b.  Upaya membantu siswa yang mengalami masalah belajar 1 Pengajaran perbaikan
2 Kegiatan pengayaan 3 Peningkatan motivasi belajar
4 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Bimbingan  adalah  bantuan  yang  diberikan  kepada  seseorang  atau
beberapa  orang  dalam  menghadapi  masalah  kehidupannya,  maka  logislah bila  di  katakan  bahwa  macam-macam  bimbingan  sebanyak  macam-macam
problem  hidup  manusia.  Namun  menurut  Tohari  Musnamar  2002:  7 macam-macam bimbingan dapat dibagi menjadi delapan macam yaitu:
1 Bimbingan perkembangan kesehatan dan perkembangan fisik 2 Bimbingan hubungan rumah dan keluarga
3 Bimbingan pengisian waktu luang 4 Bimbingan kepribadian
5 Bimbingan keagamaan dan rumah ibadah 6 Bimbingan sekolah
7 Bimbingan sosial 8 Bimbingan jabatan
Paparan pandangan diatas, macam bimbingan yang ada ialah meliputi delapan  aspek.  Macam  bimbingan  yang  ada  dalam  kegiatan  belajar  yang
terjadi  antara  lain  bimbingan  kesehatan  dan  perkembangan  fisik,  pengisian waktu  luang,  kepribadian,  keagamaan  dan  rumah  ibadah,  dan  sekolah.
24 Macam  bimbingan  yang  dipaparkan  secara  nyata  berlangsung  dalam
kehidupan individu. Teori yang ada sejalan dengan fakta yang ada sehingga teori-teori  diatas  secara  eksplisit  dapat  dipertanggung  jawabkan.  Pendapat
diatas,  macam-macam  bimbingan  dapat  dikategorikan  dari  berbagai  aspek. Macam  bimbingan  ditinjau  dari  jumlah  individu,  ditinjau  dari  lingkungan
atau  tempatnya,  ditinjau  dari  segi  objeknya,  ditinjau  dari  problem  yang dihadapi, dan ditinjau dari langkah-langkahnya.
6. Bimbingan Belajar Orang Tua
Pendidikan dan bimbingan orang tua itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari  berupa:  a.  kasih  sayang,  b.  perhatian,  c.  kesadaran,  d.
penerimaan, e. pengertian, f. tanggung jawab, g. perlindungan, h. pemberian tugas,  dan  i.  pertolongan.  Anak-anak  sebelum  dapat  bertanggung  jawab
sendiri  masih  sangat  menggantungkan  diri,  masih  meminta  isi,  bekal,  cara bertindak,  berfikir  terhadap  sesuatu  dari  orang  tua  Agus  Sujanto,  Halem
Lubis,  Taufik  Hadi,  2001:  9.  Hal  ini  juga  dikemukakan  oleh  Chairinniza Graha  2007:  16  bahwa  faktor  utama  yang  mempengaruhi  kemajuan  anak
adalah tingkat perhatian orang tua. Bentuk-bentuk perhatian orang tua menurut Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono 2004: 85 ada empat macam, yaitu: a.  Pemenuhan  kebutuhan  anak.  Pemenuhan  kebutuhan  anak  termasuk
pemenuhan  kebutuhan  pokok  yaitu  makanan  dan  pakaian.  Pemenuhan asupan  gizi  kepada  anak  dan  memberikan  pakaian  yang  layak    dalam
kehidupan sehari-hari.
25 b.  Pemenuhan  fasilitas  belajar  anak.  Fasilitas  belajar  anak  merupakan
sarana  pendukung  yang  penting  bagi  kemajuan  belajar  anak.  Dalam  hal ini saran belajar dapat digolonggkan menjadi tiga, antara lain:
1 Tempat  belajar  anak,  tempat  belajar  adalah  ruang  khusus  untuk belajar.  Tempat  belajar  selain  ruangan  juga  terdapat  meja  dan  kursi
tempat belajar serta penerangan. 2 Alat  belajar  merupakan  kebutuhan  untuk  belajar.  Alat  belajar  antara
lain kebutuhan buku pelajaran dan kebutuhan alat tulis untuk belajar. 3 Alat non belajar dalam hal ini adalah fasilitasalat yang adanya dapat
menunjang  keberhasilan  proses  belajar  anak,  bahkan  anak  menjadi percaya diri dalam belajar di kelas maupun di rumah.
c.  Pemberian bimbingan pada anak. Pemberian bimbingan pada anak sangat dibutuhkan.  Bimbingan  dapat  dilakukan  oleh  siapapun  termasuk  orang
tua.  Dalam  hal  ini  bimbingan  orang  tua  sangatlah  mempengaruhi kemajuan anak. Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Taufik Hadi 2014: 10
mengemukakan bahwa betapa pentingnya keluarga sebagai peletak dasar pola  pembentukan  kepribadian  anak  sedang  lembaga  pendidikan  yang
lain  tinggalah  memberikan  isinya  saja.  Sedangkan  bentuk  bimbingan orang tua dapat berupa:
1 Penyediaan dan pengaturan waktu belajar anak 2 Bantuan mengatasi masalah
3 Pengawasan belajar anak
26 d.  Pemberian  motivasi  belajar.  Motivasi  merupakan  faktor  inner  batin
berfungsi  menimbulkan,  mendasari,  mengarahkan  perbuatan  belajar. Dengan  adanya  motivasi,  seseorang  dapat  menentukan  baik  tidaknya
dalam mencapai tujuan. Lingkungan  sekolah,  anak  mulai  belajar  bahwa  peraturan-peraturan
sekolah,  disiplin  belajar,  dan  macam-macam  tuntutan  lain  yang  ketat  dan edukatif.  Mendapatkan  prestasi  yang  maksimal  diperlukan  peran  dan  sikap
orang  tua  dalam  mendampingi  anak  ketika  belajar  sangat  dibutuhkan, terutama  dalam  hal  tanggung  jawab  belajar.  Peran  orang  tua  dalam
pembentukan konsep diri anak sangat  berpengaruh. Perilaku dan perbuatan yang  dikatakan  dan  ditunjukkan  orang  tua  pada  anak  sangat  berpengaruh
pada  anak  dalam  memberikan  informasi  pada  anak  tentang  siapa  dirinya. Bagaimana  orang  tua  memperlakukan  anak  sangat  berpengaruh  pada  diri
anak sampai beranjak dewasa. Berdasarkan  kajian  teori  diatas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa
bimbingan  belajar  dari  orang  itu  melekat  pada  kegiatan  sehari-hari berupa  aspek  antara  lain  penyediaan  fasilitas  belajar,  pemberian
bimbingan kepada anak, dan pemberian motivasi belajar.
7. Bimbingan Belajar Guru
Dalam  proses  pembelajaran  disekolah,  terutama  sekolah  dasar,  guru merupakan sumber daya edukatif sekaligus aktor proses pembelajaran yang
utama.  Dengan  demikian  di  dalam  proses  pembelajaran  tugas  guru  ialah mengajar dan mendidik. Guru juga harus dituntut untuk memiliki kualifikasi
27 tertentu  yaitu  profesionalisme:  memiliki  kompetensi  dalam  ilmu
pengetahuan,  kedribilitas  moral,  dedikasi  dalam  menjalankan  tugas, kematangan  jiwa  kedewasaan,  dan  memiliki  keterampilan  teknis,  mampu
membangkitkan  etos  dan  motivasi  anak  didik  Marno  dan  Idris,  2010:  18- 23.  Dengan  kualifikasi  yang  dimiliki  guru  diharapkan  di  dalam  proses
pembelajaran guru dapat memberikan bimbingan belajar bagi siswa. Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Daryanto dan
Mohamad  Farid  2015,  73-76  mengemukakan  bahwa  guru  memberikan fungsi bimbingan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan hal-hal berikut:
a.  Guru  sebagai  pembangkit  motivasi  belajar,  pembangkit  motivasi  belajar guru dapat dilakukan secara khusus dengan menggunakan jam pelajaran
atau diselipkan dalam mengajar. b.  Guru  sebagai  tokoh  kunci  dalam  bimbingan,  guru  memiliki  hubungan
yang  erat  dengan  murid  karena  guru  dapat  memiliki  waktu  dan kesempatan  untuk  mempelajari  murid,  mengawasi  tingkah  laku  dan
kegiatannya. c.  Mengetahui  peserta  didik  sebagai  individu,  tugas  utama  guru  dalam
membimbing  adalah  untuk  mengenal  peserta  didiknya  oleh  karena  itu diperlukan  pemahaman  terhadap  kebiasaan  dalam  belajar,  dalam
bermain, kesehatannya, dan sebagainya. Bentuk  umum  kegiatan  layanan  bimbingan  perlu  dilaksanakan  oleh
guru  agar  dapat  memberikan  pelayanan  dan  bantuan  pada  peserta  didik. Layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan: