Bimbingan Belajar Orang Tua
27 tertentu yaitu profesionalisme: memiliki kompetensi dalam ilmu
pengetahuan, kedribilitas moral, dedikasi dalam menjalankan tugas, kematangan jiwa kedewasaan, dan memiliki keterampilan teknis, mampu
membangkitkan etos dan motivasi anak didik Marno dan Idris, 2010: 18- 23. Dengan kualifikasi yang dimiliki guru diharapkan di dalam proses
pembelajaran guru dapat memberikan bimbingan belajar bagi siswa. Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Daryanto dan
Mohamad Farid 2015, 73-76 mengemukakan bahwa guru memberikan fungsi bimbingan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan hal-hal berikut:
a. Guru sebagai pembangkit motivasi belajar, pembangkit motivasi belajar guru dapat dilakukan secara khusus dengan menggunakan jam pelajaran
atau diselipkan dalam mengajar. b. Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan, guru memiliki hubungan
yang erat dengan murid karena guru dapat memiliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi tingkah laku dan
kegiatannya. c. Mengetahui peserta didik sebagai individu, tugas utama guru dalam
membimbing adalah untuk mengenal peserta didiknya oleh karena itu diperlukan pemahaman terhadap kebiasaan dalam belajar, dalam
bermain, kesehatannya, dan sebagainya. Bentuk umum kegiatan layanan bimbingan perlu dilaksanakan oleh
guru agar dapat memberikan pelayanan dan bantuan pada peserta didik. Layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan:
28 a. Pengembangan motivasi belajar peserta didik
b. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik c. Meningkatkan keterampilan belajar
d. Program pengajaran perbaikan e. Program pengayaan Giyono, 2015: 217-219
Berdasarkan uraian tentang bimbingan belajar diatas maka guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa yang memiliki indikator antara lain
pengembangan motivasi belajar peserta didik, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, meningkatkan keterampilan belajar, program
pengajaran perbaikan, dan program pengayaan.