Tabel 4.3 Data Hasil Kelompok Eksperimen Dan Kontol
No Rentang Nilai
Frekuensi Eksperimen
Kontrol
1 56-61
1 4
2 62-67
1 2
3 68-73
5 5
4 74-80
5 5
5 81- 87
2 5
6 88-93
7 3
7 94- 100
4 1
Dari tabel diatas berdasarkan hasil nilai posttest yang dilakukan pada kelompok eksperimen jumlah siswa pada nilai tertinggi ada 4 siswa, nilai tertinggi
berada pada rentang 94 sampai 100 . sedangkan nilai terbanyak diperoleh pada rentang 88 sampai 93 oleh 7 siswa. Sebanyak 20 siswa atau 80 siswa berhasil
mendapat nilai diatas KKM, hanya 20 yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Pada kelompok kontrol hanya ada ada 4 atau 1 siswa yang mendapatkan
nilai tertinggi. Pada rentang 68 sampai 73 dan 74 sampai 80 diperoleh oleh 5 siswa dalam kelas kontrol dan jumlah siswa yang sama mendapatkan nilai pada
rentang 81 sampai 87. Siswa yang berhasil mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 64 sedangkan yang berada dibawah KKM ada 36 .
Berikut merupakan data statistik posttest mengenai kedua kelompok berdasarkan perhitungan.
Tabel 4.4 Deskripsi Data
Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Deskripsi
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Minimum
60 56
Maksimum
96 92
Nilai Tengah 87
75
Rata-Rata 84,1
74,82
Strandar Devisiasi
11,22 10,46
Hasil yang berada pada tabel diatas dapat dilihat diatas penelitian yang dilakukan pada kedua kelompok terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai
maksimun diperoleh kelompok eksperimen yaitu 96, yang lebih tinggi dibandingkan oleh kelompok kontrol yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 92.
Selain itu rata-rata kedua kelompok juga menunjukkan perbedaan yaitu 84,1 untuk kelompok eksperimen dan untuk kelompok kontrol memperoleh rata-rata
74,82. Selisih nilai kedua kelompok 9,2. Maka dengan hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol .
2. Observasi
a. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry
Pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat diketahui dari lembar observasi yang memuat daftar cek keterlaksanaan model pembelajaran
inkuiri. Observasi yang dilakukan berguna untuk mengamati aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing guided
inquiry untuk kelas eksperimen.
Tabel 4.5 Presentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
No. Aspek Penilaian Pertemuan Ke 1
Skor Ideal
Nilai Observer
1 Kegiatan Pendahuluan 5
4 80
2 Kegiatan Membuka Pelajaran 10
8 80
3
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
Guided Inquiry
Orientasi 10
7 70
Merumuskan Masalah 10
7 70
Pengajuan Hipotesis 5
3 60
Mengumpulkan Informasi 20
13 65
Menguji Hipotesis 15
9 60
Menyusun Kesimpulan 15
9 60
4 Kegiatan Penutup 10
7 70
Total Indikator 100
67
Presentase Keberhasilan 67
Kriteria Baik
Pada pertemuan pertama keterlaksanaan pembelajaran dari mulai kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup mencapai 67. Jika dilihat dari hasil ini,
dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kegiatan pembelajran pada pertemuan pertama yang dilakukan oleh peneliti masih belum maksimal. Peneliti masih
dalam proses penyesuaian dan baru melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Selain itu hal ini terjadi juga karena
belum terlaksananya tahapan-tahapan pembelajaran yang disebabkan peneliti belum maksimal dalam penguasaan kelas, sehingga perlu dijadikan sebagai
catatan perbaikan pada pelajaran berikutnya.
Tabel 4.6 Presentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
No. Aspek Penilaian Pertemuan Ke 2
Skor Ideal
Nilai Observer
1 Kegiatan Pendahuluan 5
5 100
2 Kegiatan Membuka Pelajaran 10
8 80
3
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
Guided Inquiry
Orientasi 10
8 80
Merumuskan Masalah 10
8 80
Pengajuan Hipotesis 5
4 80
Mengumpulkan Informasi 20
16 80
Menguji Hipotesis 15
11 73,33
Menyusun Kesimpulan 15
12 80
4 Kegiatan Penutup 10
8 80
Total Indikator
100 80
Presentase Keberhasilan 80
Kriteria Baik
Pada pertemuan kedua presentase keberhasilan mulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup mencapai 80. Jika dibandingkan dengan
pertemuan pertama maka presentasi keberhasilan mengalami peningkatan sebanyak 13. Meski mengalami peningkatan tetapi presentase keberhasilan ini
masih masuk kedalam kriteria baik. Jika dilihat dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua mulai
menunjukkan peningkatan, walau masih terdapat beberapa yang belum maksimal.