Latar Belakang Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa Pada materi litosfer

hipotesis yang didapatinya. Selain itu siswa juga lebih aktif dan meningkatkan kreativitas. Pembelajaran yang seperti ini lebih diingat siswa karena siswa menemukan jawaban atas permasalan. Dalam pelaksanannya, guru membimbing siswa jika diperlukan dan siswa didorong untuk berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang disediakan oleh guru dan sampai seberapa jauh siswa dibimbing tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari. Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tenang suatu yang dihadapinya. Dengan demikian, siswa akan terbiasa dan terlatih berpikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif dan mampu mempertanggung jawabkan pemikirannya secara rasional. Hasil pembelajaran merupakan hasil dari kreativitas siswa sendiri, akan bersifat bertahan lama diingat oleh siswa bila dibandingkan dengan pembelajaran yang sepenuhnya dari penjelasan guru. Litosfer salah satu materi geografi yang dipelajari pada kelas X, dimana materi tersebut membahas tentang lapisan bumi, tenaga tektonisme, dan gunung api. Siswa dapat mengaitkan pelajaran tentang materi litosfer dengan peristiwa yang terjadi disekitar mereka. Mengungkapkan pendapat mereka tentang temuan- temuan yang mereka dapatkan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Guide Inquiry Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Pada Materi Litosfer.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu: 1. Pembelajaran konvensional membuat siswa merasa jenuh 2. Keterbatasan siswa untuk meningkatkan kreatifitas yang dimilikinya 3. Kurangnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar 4. Model pembelajaran yang tidak sesuai 5. Ketidak tepatan dalam gaya mengajar mempengaruhi hasil belajar siswa 6. Hasil belajar geografi siswa rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini pembatasan masalahnya adalah: 1. Hasil belajar akan diukur berdasarkan pada KI-3. 2. Faktor pendekatan pembelajaran dibatasi model pembelajaran inkuiri terbimbing Guide inquiry 3. Faktor materi akan dibatasi pada “ Litosfer”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini u ntuk mengetahui: “Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar geografi siswa pada materi litosfer?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing guided inquiry terhadap hasil belajar geografi siswa pada materi litosfer.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoristis kepada pembaca dan guru. 2. Dapat dijadikan masukan bagi guru maupun pengajar dalam penggunaan model pembelajaran dalam pokok bahasan geografi. 3. Dapat menjadi langkah awal yang dapat ditindaklanjuti oleh peneliti atau pembaca untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lain. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

1. Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian Inkuiri

Inkuiri dalam bahasa Inggris berarti pertanyaan atau pemeriksaan. Metode inkuiri berkaitan dengan aktivitas pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan masalah. Meurut Sanjaya “model pembelajran inkuiri adalah rangkaian kegiatan yang menekankan pada proses berpikir secara kristis adan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan”. Sagala mendefinisikan model ink uiri sebagai berikut “model inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreat ifitas dalam memecahkan masalah”. Gulo menyatakan “inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehinggga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri”. 1 Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berfikir secara alamiah dengan mengajukan pertanyaaan, menghubungkan penemuan satu dan lainnya, serta dapat merumuskan sendiri penemuannya. Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan berbasis konstektual yang berpendapat bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa 1 Trianto, Model-Model Pembelajran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 h. 135 diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat kata-kata tetapi hasil menemukan sendiri. 2 Model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri, menggunakan konsep-konsep yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan kata lain siswa mempunyai kesempatan untuk mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang ada sehingga terjadi belajar bermakna. 3 Model pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa student centered approach. Belajar bukan kegiatan mengkonsumsi melainkan kegiatan memproduksi dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan keingintahuan dan mencari tahu jawabannya. Siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran hanya dari penjelasan dari guru. Dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa ikut terlibat dengan mencari tau dengan menganalisis masalah yang ada. Guru merancang kegiatan yang merajuk kepada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Sehingga siswa secara individu maupun kelompok belajar dapat menemukan sendiri sesuai dengan pengalaman masing-masing. Peranan guru dalam pembelajaran inkuiri yaitu: 1 Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir 2 Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan. 3 Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat. 4 Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas 5 Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 6 Menejer, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas. 7 Redwader,memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa. 4 2 Kusnandar, Guru Profesional Jakarta: Rajawali Pers, 2007 h. 309 3 I Made Wirtha , Ni Ketut Rapi , Pengaruh Model Pembelajaran Dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan konsep Fisika Dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraj, Jurnal Pendidikan. Diambil dari komunitasfisikaunimed.files.wordpress.com201002jurnal-fisika1.pdf 41014 pukul:12:10 4 Trianto, op.cit., h.136