Pembelajaran Geometri Model Van Hiele Gaya Kognitif

teori belajar yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Sedangkan teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Dalam teori ini belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan ini merupakan perubahan yang bersifat relatif dan berbekas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar merupakan suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Menurut Erman Suherman 2003 matematika adalah disiplin ilmu tentang tata cara berikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Pendapat lain mengatakan bahwa matematika bersifat abstrak dan berasal dari abstraksi dan generalisasi benda-benda khusus dan gejala-gejala umum Eves and Newsom dalam Suyitno, 2014. Sesuai dengan karakteristik matematika tersebut, maka belajar matematika lebih cenderung termasuk ke dalam aliran belajar kognitif yang proses dan hasilnya tidak dapat dilihat langsung dalam konteks perubahan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa teori belajar kognitif.

2.1.1.1. Teori Belajar Piaget

Piaget adalah seorang ilmuwan asal Swiss yang terkenal dalam penelitian mengenai perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahap yang teratur. Tahap perkembangan kognitif anak tersebut termuat dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Perkembangan Kognitif Anak menurut Jean Piaget Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-Kemampuan Utama Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan obyek” dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan. Praoperasional 2 sampai 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Operasi kongret 7 sampai 11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan- kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat dibalik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegoisentrisan. Operasi formal 11 tahun sampai dewasa Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis.