Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
2. Reliabilitas Tes
Menurut Arikunto 2009, tes dikatakan reliabel jika mampu memberikan hasil yang tetap sesuai dengan kenyataannya. Dengan kata lain, reliabilitas atau
keterpercayaan tes merujuk pada pengertian apakah suatu tes dapat mengukur sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu secara konsisten. Apabila suatu tes
memiliki kemampuan untuk menghasilkan pengukuran yang konsisten, tidak berubah-ubah jika digunakan secara berulang-ulang pada sasaran, alat ukur, dan
prosedur yang sama, maka tes tersebut dapat dikatakan reliabel. 3.
Tingkat kesulitan Soal Menurut Sudjana 2005 asumsi yang digunakan untuk memperoleh
kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran difficulty index. Dalam penelitian ini instrumen tes berupa tes subjektif dengan bentuk tes
uraian yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan komunikasi matematika yang dilihat dari jawaban peserta didik. Tes uraian diharapkan
mampu mengukur kemampuan komunikasi matematika peserta didik sehingga peserta didik akan berusaha untuk mengkomunikasikan jawaban dan ide
matematis yang mereka miliki agar pembaca dapat memahami alur penyelesaian yang milikinya.
4. Daya Pembeda Soal
Arikunto 2009:211 menjelaskan bahwa pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun kurang
pandai, maka soal tersebut termasuk tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda.
3.4.2.2. Analisis Butir Tes Pengujian soal ditinjau dari hal-hal sebagai berikut.
1. Validitas Butir Soal
Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
√ Keterangan:
: Koefisien korelasi butir soal N
: Banyaknya peserta tes X
: Skor butir soal Y
: Skor total Hasil perhitugan
disesuaikan dengan tabel kritis r product moment. Jika , maka butir soal tersebut valid. Pada taraf signifikan 5 dan N = 35
diperoleh r
tabel
= 0,334. Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus di atas, diperoleh rekapan hasil pengujian validitas dari masing-masing butir soal yang
disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis No Butir Soal
Keterangan
1 Valid
2 Valid
3 Valid
4 Valid
5 Valid
6 Valid
Pada Tabel 3.1. di atas terlihat bahwa hasil perhitungan pada masing-
masing soal melebihi r
tabel
. Sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan butir soal valid. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran
11.
2. Reliabilitas Butir Soal
Untuk mengetahui reliabilitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
dengan
Adapun keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut.
: Reliabilitas instrumen yang dicari : Banyaknya butir soal
: Jumlah peserta : Skor tiap butir soal
: Nomor butir soal : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
:Varians total. Kriteria yang digunakan adalah jika
maka tes dapat dikatakan reliabel.
Dari hasil
perhitungan diperoleh
dan Pada taraf nyata 5 dengan N = 35 diperoleh
. Karena
maka butir soal reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 11.
3. Tingkat Kesulitan Butir Soal
Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal berbentuk uraian adalah sebagai berikut.
Menurut Arifin 2009:135 untuk menginterpolasi nilai taraf kesukaran soal digunakan tolak ukur berikut.
soal sukar soal sedang
soal mudah.
Taraf kesukaran soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki taraf kesukaran sedang dan mudah. Untuk hasil uji coba tingkat
kesukaran tiap-tiap butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematis
No Tingkat Kesukaran
Keterangan
1 75
Mudah 2
70 Sedang
3 58
Sedang 4
59 Sedang
5 39
Sedang 6
30 Sedang
4. Daya Pembeda Butir Soal
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi pada butir soal uraian adalah sebagai berikut.
Keterangan: : Daya Pembeda
: Rata-rata skor kelompok atas : Rata-rata skor kelompok bawah
maks : Skor maksimal Sedangkan kategori interpretasi skor yang diperoleha dari rumus di atas
adalah sebagai berikut. : jelek poor
: cukup satisfactory : baik good
: baik sekali excellent : tidak baik
Butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal yang memiliki daya beda cukup dan baik. Untuk hasil uji coba daya pembeda tiap-tiap
butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
No Indeks Diskriminasi
Daya Pembeda
1 0,08
Jelek 2
0,13 Jelek
3 0,27
Cukup 4
0,52 Baik
5 0,53
Baik 6
0,45 Baik
Hasil pengujian butir soal tes kemampuan komunikasi matematis secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis No
Soal Reliabilatas
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya
Pembeda Keterangan
1 Reliabel
Valid Mudah
Jelek Dipakai
2 Valid
Sedang Jelek
Dipakai 3
Valid Sedang
Cukup Dipakai
4 Valid
Sedang Baik
Dipakai 5
Valid Sedang
Baik Dipakai
6 Valid
Sedang Baik
Dipakai
Dari Tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa reliabilitas, validitas, dan tingkat kesukaran sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Akan tetapi, daya pembeda
untuk butir soal nomor 1 dan 2 ada pada kategori jelek, sehingga seharusnya tidak
masuk dalam kriteria pengujian. Namun karena pertimbangan aspek lain yang memenuhi kriteria, maka soal nomor 1 dan 2 tetap dapat digunakan.
3.4.2.3.Prosedur Penyusunan Tes Adapun prosedur penyusunan tes kemampuan komunikasi matematika
yaitu: 1 menyusun kisi-kisi sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematika materi dimensi tiga, 2 penulisan soal, 3 review dan revisi soal, 4
menyusun kriteria penilaian, 5 uji coba soal, 6 analisis uji coba soal, dan yang terakhir adalah 7 penggunaan soal.
Instrumen tes kemampuan komunikasi matematis pada penelitian ini terdiri dari 6 butir soal. Sebelum digunakan, instrumen tersebut divalidasi oleh 3
orang ahli, 2 diantaranya dosen pendidikan matematika UNNES, dan seorang guru matematika. Adapun ketiga validator tersebut tertera pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
No Nama Validator
Jabatan
1. Dr. Dwijanto, M. S.
Dosen Pendidikan Matematika UNNES 2.
Drs. Sugiman, M. Si. Dosen Pendidikan Matematika UNNES
3. Dra. Bernadeta Tri Dewi H. E. Guru Matematika SMK N 2 Salatiga
Ada 4 aspek yang dinilai dalam validasi instrumen tes kemampuan komunikasi matematis, diantaranya adalah 1 butir soal sesuai dengan indikator
kemampuan komunikasi matematis, 2 butir soal sesuai dengan kognitif siswa kelas X SMK, 3 jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia, dan 4
bahasa yang digunakan dalam instrumen soal kemampuan komunikasi matematis
telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar atau EYD serta mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Skala penskoran yang digunakan adalah 1 – 5, satu berarti tidak sesuai, 2
berarti kurang sesuai, 3 berarti cukup sesuai, 4 berarti sesuai, dan 5 berarti sangat sesuai. Sedangkan untuk kriteria penilaian ada pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Skor Kategori
Tidak Valid belum dapat digunakan Kurang Valid dapat digunakan dengan revisi besar.
Valid dapat digunakan dengan revisi kecil Sangat Valid dapat digunakan tanpa revisi