Tes gaya Kognitif Instrumen Penelitian

Berdasarkan hasil tes, akan dianalisis bagaimana kemampuan siswa dalam menjawab tes lisan maupun tulisan. Sehingga nantinya diperoleh data mengenai kemampuan komunikasi matematika siswa dengan gaya kognitif impulsif dan kemampuan komunikasi matematika siswa dengan gaya kognitif reflektif. 3.4.2.1. Kriteria Tes dan Butir Tes Sebagai sebuah instrumen, tes harus memenuhi kriteria valid dan reliabel demi ketercapaian tujuan dan fungsi tes tersebut. Disamping itu, untuk memperoleh kualitas soal yang baik diperlukan adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan serta daya pembeda soal. Berikut ini penjelasan tentang kriteria-kriteria tersebut. 1. Validitas Tes Tes disebut valid jika memenuhi kriteria validitas isi, validitas konstruk, validias empiris, dan validitas prediksi Arikunto: 2009. Dalam penelitian ini, tes disusun dengan tidak bersifat prediktif karena tes ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan komunikasi matematika siswa, dan bukan untuk memprediksi sesuatu. Validitas isi yaitu tentang mampu tidaknya tes mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan. Sedangkan validitas konstruk berkaitan dengan kemampuan masing-masing butir soal untuk membangun tujuan tes. Tujuan tes tercapai jika setiap butir tes mampu mengukur indikator yang berkaitan. Untuk mengetahui validitas isi dan validitas konstruk dilakuakan dengan pengecekan oleh ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing dan guru pengampu. Sedangkan validitas empiris dilakukan melalui tes uji coba. 2. Reliabilitas Tes Menurut Arikunto 2009, tes dikatakan reliabel jika mampu memberikan hasil yang tetap sesuai dengan kenyataannya. Dengan kata lain, reliabilitas atau keterpercayaan tes merujuk pada pengertian apakah suatu tes dapat mengukur sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu secara konsisten. Apabila suatu tes memiliki kemampuan untuk menghasilkan pengukuran yang konsisten, tidak berubah-ubah jika digunakan secara berulang-ulang pada sasaran, alat ukur, dan prosedur yang sama, maka tes tersebut dapat dikatakan reliabel. 3. Tingkat kesulitan Soal Menurut Sudjana 2005 asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Dalam penelitian ini instrumen tes berupa tes subjektif dengan bentuk tes uraian yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan komunikasi matematika yang dilihat dari jawaban peserta didik. Tes uraian diharapkan mampu mengukur kemampuan komunikasi matematika peserta didik sehingga peserta didik akan berusaha untuk mengkomunikasikan jawaban dan ide matematis yang mereka miliki agar pembaca dapat memahami alur penyelesaian yang milikinya.