3.3.1. Teknik tes
Teknik ini digunakan untuk memperoleh subjek penelitian dan memperoleh data tentang kemampuan komunikasi matematika siswa.
3.3.1.1. Tes Gaya Kognitif
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk menguji gaya kognitif siswa adalah MFFT Matching Familiar Figure Test yang dikembangkan oleh
Warli 2010, dimana instrumen tersebut sudah teruji validitas dan reliabilitasnya.
3.3.1.2. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan komunikasi matematis tulisan peserta didik pada meteri dimensi tiga. Tes
dilakukan setelah peserta didik memperoleh pembelajaran geometri materi dimensi tiga model Van Hiele dengan bantuan alat peraga yang diberikan pada
seluruh siswa kelas X-TGB-B SMK N 2 Salatiga. Soal tes tersebut sebelumnya diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda dari tiap-tiap butir soal.
Berbeda dengan tes tertulis, tes lisan hanya diberikan kepada 4 orang siswa yang 2 diantaranya memiliki gaya kognitif impulsif, sedangkan 2 siswa
lainnya memiliki gaya kognitif reflektif. Empat siswa tersebut dipilih berdasarkan tes yang telah dilakukan sebelumnya dengan instrumen MFFT.
Berdasarkan hasil tes, akan dianalisis bagaimana kemampuan siswa dalam menjawab tes lisan maupun tulisan. Sehingga nantinya diperoleh data mengenai
kemampuan komunikasi matematis siswa dengan gaya kognitif impulsif dan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan gaya kognitif reflektif.
3.3.1.3. Skala Sikap
Menurut Saefuddin Azwar 2012: 17, skala merupakan teknik pengumpulan data berupa perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap
atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala percaya diri.
3.3.2. Teknik Non tes
Teknik non tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.3.2.1. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono 2012 menyatakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Melalui wawancara peneliti akan mendapatkan informasi yang mendalam tentang segala
sesuatu yang ada di dalam subjek penelitian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terbimbing. Wawancara terbimbing ialah wawancara yang topiknya telah ditentukan dalam garis besar, kemudian peneliti mengembangkan pertanyaan
selama wawancara berdasarkan topik yang telah ditentukan. Wawancara digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan