89
2. Hasil Panen
Dari uji hipotesis statistik di atas, hasil panen pertanian organik sebesar 1243,50 kg sedangkan petani konvensional 1275,33 kg dan tidak
ada perbedaan yang signifikan pada jumlah hasil panen antara pertanian organik maupun pertanian konvensional. Dari hasil perhitungan
matematis maupun statistik, jumlah hasil panen pertanian organik masih lebih kecil daripada hasil pertanian konvensional.
Hasil pertanian organik memang lebih kecil, namun kalau dilihat input
bibitnya hanya 1 kg per iring, sementara bibit pertanian konvensional 5 kg per iring, pertanian organik lebih produktif daripada
pertanian konvensional. Dengan metode SRI, sistem pertanian yang baru berjalan 2 tahun telah mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, hal ini
membuktikan bahwa ke depan, hasil panen akan lebih meningkat lagi setelah melewati masa uji coba.
Pendampingan dan pembelajaran Kongregasi PMY dengan mengajak petani organik belajar pertanian SRI di Jawa Barat dengan
menyediakan dana pembelajaran petani, menyiapkan tenaga pengajar dalam perkumpulan, tenaga administrasi perkumpulan, serta didukung
keberanian, keterbukaan dan kemauan anggota perkumpulan untuk mencoba sistem baru, ternyata memberi hasil yang menggembirakan.
Hasil pertanian sudah menunjukkan hasil yang hampir menyamai hasil pertanian lahan sawah pada umumnya, walaupun dengan jumlah bibit
yang sedikit, jarak tanam yang lebar, dan dalam proses uji coba.
90
Sementara pada pertanian konvensional, sesuai dengan data penggunaan bibit, pupuk dan pestisida dari tahun ke tahun yang
mengalami penambahan jumlah, akan membutuhkan asupan pupuk dan bibit yang lebih banyak lagi untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi.
Dan hal itu akan mempengaruhi peningkatan biaya produksi. Dengan asupan zat kimia yang semakin meningkat, semakin merusak tanah dan
menurunkan produktivitas tanah.
3. Hasil Penjualan
Dari uji hipotesis di atas, secara statistik tidak ada perbedaan signifikan antara hasil jual pertanian organik dan hasil jual pertanian
konvensional karena dipengaruhi biaya produksi yang masih cukup tinggi dan hasil panen yang belum maksimal. Namun demikian, secara
matematis hasil penjualan petani organik, lebih tinggi yaitu Rp3.801.389,90 sedangkan petani konvensional Rp3.086.526,47.
Dapat dilihat, meskipun jumlah hasil panen pertanian organik lebih kecil tetapi ternyata hasil penjulan lebih tinggi. Tingginya hasil
penjualan pertanian organik disebabkan adanya harga jual hasil panen beras pertanian organik yang lebih tinggi dibanding harga hasil panen
gabah pertanian organik. Perkumpulan Peta Organik Purworejo didampingi Kongregasi
PMY, mencoba membuat terobosan membentuk pasar bagi beras organik, dengan bekerjasama dengan berbagai pihak yang peduli pada