Pendapatan Bersih Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
94
keberhasilan, kini Kongregasi lebih meluaskan sayap, bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bisa mencapai tujuan kesejahteraan petani.
Kesejahteraan keluarga petani dipengaruhi besar kecilnya pendapatan keluarga tani.
Pendapatan, pengetahuan dan pendidikan keluarga mempengaruhi tingkat sosial ekonomi. Dengan pendapatannya rumah tangga
petani bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier.
Gerakan penyelamatan bumi dengan pertanian organik yang dilakukan Kongregasi PMY, tidak sekedar mengajak bertani secara organik tetapi juga
berpikir secara luas untuk mencapai pemberdayaan petani yang bisa menyediakan kebutuhan bibit, pupuk, dan pestisida sendiri, menentukan
harga beras sebagai produsen, berorganisasi untuk membela kaum petani dalam hal harga gabah atau beras, pembatasan pengeringan lahan sawah
untuk perumahan, pembatasan impor beras, penyediaan beras yang memeuhi kebutuhan masyarakat, penyediaan beras yang sehat, dan terlebih untuk
peningkatan kesejahteraan petani sebagai penghasil kebutuhan pokok masyarakat yaitu beras. Dan pembelajaran masih terus berlangsung sampai
saat ini. Di bawah penulis sampaikan hasil survei dan wawancara berkaitan
dengan tingkat sosial ekonomi rumah tangga petani, baik petani organik maupun petani konvensional.
Petani konvensional, rata-rata dari keluarga yang sudah mengalami pengalaman bertani lebih lama, yang sudah mapan dengan sistem pertanian
95
revolusi hijau, yang mengoptimalkan pemakaian pupuk kimia untuk mendapatkan hasil yang banyak. Sedangkan rumah tangga petani organik
rata-rata dari keluarga muda, yang mencoba untuk mandiri dan sadar akan gerakan pelestarian alam. Pada tabel V.21 dapat dilihat gambaran kondisi
sosial ekonomi rumah tangga petani yang penulis observasi.
Tabel. V.21. Data Perbandingan Tingkat Sosial Ekonomi Antara Petani Organik dan Petani Konvensional
No. Variabel dan sebaran
Organik Konvensional
1. Umur rata-rata KK th
31-38 47-54
2. Pendidikan KK
Tidak Sekolah TS
SD 10,00
56,67
SLTP 45,00
10,00
SLTA 35,00
26,67
Diploma 3,33
PT 10,00
3,33 3.
Tanggungan keluarga rata-rata orang
4 2
4. Kepemilikan Rumah
Milik sendiri 85
95 Bukan milik
15 5
5. Kondisi rumah
Tidak permanen
Semi permanen 5
10
Permanen 95
90 6.
Kepemilikan Fasilitas rumah tangga
Radiotape 80
90
Televisi 90
100
VCD player 90
85 HP
95 80
Kendaraan bermotor 90
90 Sepeda
100 100
Mobil 20
10
96
diesel 85
95 6.
Gambaran kesehatan keluarga petani
Baik 100
95
Kurang baik 5
7. Tingkat konsumsi RT
rata-rata per bulan Rupiah per KK
makan 750.000
500.000 pendidikan
800.000 400.000
Sandang 30.000
25.000 Sosial masyarakat
dan keagamaan 150.000
150.000 8.
Tabungan Memiliki
60 5
tidak memiliki 40
95 9.
Ternak Sapi
20 16,7
Kambing 90
83,3 ayam, bebek, angsa
100 100
ikan tawar 10
3,3 Sumber : Hasil survei dan wawancara penelitian 2012
Dari hasil survei, observasi dan wawancara penulis di atas terhadap tingkat sosial ekonomi antara petani organik dan petani konvensional, dari
lamanya pengalaman bertani, bisa diambil kesimpulan tingkat sosial ekonomi keluarga petani organik lebih tinggi daripada rumah tangga
petani konvensional. Tingkat konsumsi pangan, pendidikan dan sosial masyarakat cukup
tinggi. Kepemilikan rumah hampir sudah 80, kesehatan baik dan kepemilikan sarana-prasarana kebutuhan tersier juga lebih tinggi. Selain
terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder dan tersier, juga mulai