Biaya Produksi Bidang Pertanian

Biaya tidak tetap untuk usaha pertanian dihitung dari biaya tenaga kerja yang bekerja dalam operasional pertanian. Sedangkan tenaga kerja dalam keluarga tidak dimasukkan dalam analisis biaya dan pendapatan baik pertanian organik maupun konvensional, karena merupakan pendapatan keluarga. Biaya investasi dalam usaha pertanian meliputi pengadaan bibit, pupuk, peralatan mengolah tanah, tranportasi dan sarana penunjang. Sedangkan mesin penggiling padi dihitung berdasarkan running account, yaitu memasukkan biaya investasi sesuai dengan proporsi penggunaannya.

F. Fungsi Penerimaan

Setelah produsen menghasilkan output dari kegiatan produksi yang dilakukan, makaoutput akan dijual pada konsumen. Dengan menjual hasil produksi, produsen akan memperoleh pandapatan penerimaan. Pendapatan yang diterima sebagian digunakan untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Produksi hasil panen adalah seluruh hasil riil padi yang diperoleh selama satu tahun. Nilai produksi total penerimaan dihitung berdasarkan volume produksi dikalikan dengan harga pemasaran. Pendapatan usaha diperhitungkan dari selisih penerimaan total total revenue dengan total biaya total cost.Bila TR lebih besar daripada biaya total TC, maka produsen memperoleh labakeuntungan. Pendapatan bersih diperoleh dari penerimaan total TR dikurangi biaya total TC

G. Pemasaran Hasil Pertanian

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu: Kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah : 1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat, 2. faktor makro, yaitu demografiekonomi, politikhukum, teknologifisik dan sosialbudaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual 4P adalah tempat yang strategis place, produk yang bermutu product, harga yang kompetitif price dan promosi yang gencar promotion. Sedangkan dari sudut pandang pelanggan 4C adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan customer needs and wants, biaya pelanggan cost to the customer , kenyamanan convenience dan komunikasi comunication. Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya total Customer Statisfaction. Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Pemasaran didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan utility baik kegunaan bentuk, tempat, waktu maupun milik. Sistem pemasaran hasil pertanian adalah suatu kompleks sistem dalam berbagai subsistem yang berinteraksi satu sama lain dan dengan berbagai lingkungan pemasaran. Dengan demikian lima subsistem yaitu sektor produksi, saluran pemasaran, sektor konsumsi, aliran flow, dan fungsional berinteraksi satu sama lain dalam subsistem keenam, yaitu lingkungan. Pemasaran hasil pertanian dihadapkan pada permasalahan spesifik, antara lain berkaitan dengan karakteristik hasil pertanian, jumlah produsen, karakteristik konsumen, perbedaan tempat, dan efisiensi pemasaran. Terdapat enam macam pendekatan yang biasa digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran hasil-hasil pertanian, yaitu pendekatan komoditi, pendekatan kelembagaan, pendekatan analitis atau efisiensi pemasaran, pendekatan struktur tingkah laku dan penampilan pasar,serta pendekatan manajemen pemasaran. Masing-masing pendekatan tersebut tidak dapat berdiri sendiri sehingga memerlukan pendekatan lainnya agar dapat memberikan manfaat yang lebih menyeluruh. Fungsi pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran. Secara umum, fungsi pemasaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan facilitating function . Masing-masing fungsi ini masih dapat dirinci lagi menjadi fungsi- fungsi yang lebih spesifik. Beberapa fungsi penting dalam pemasaran hasil pertanian antara lain fungsi penyimpanan, transportasi, grading dan standardisasi, serta periklanan. Fungsi penyimpanan dimaksudkan untuk menyeimbangkan periode panen dan periode paceklik. Ada empat alasan pentingnya penyimpanan untuk produk- produk pertanian, yaitu: a produk bersifat musiman, b adanya permintaan akan produk pertanian yang berbeda sepanjang tahun, c perlunya waktu untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen, d perlunya stok persediaan untuk musim berikutnya. Fungsi transportasi dimaksudkan untuk menjadikan suatu produk berguna dengan memindahkannya dari produsen ke konsumen. Biaya transportasi ditentukan oleh: a lokasi produksi, b area pasar yang dilayani,