untuk pertanian. Lebih jauh, karena pertanian organik berusaha „meniru‟
alam, maka pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika GMOGenetically Modified Organism juga dihindari.
Pertanian organik bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup.
Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling tergantung dan menghidupi, di mana manusia juga adalah bagian didalamnya.
Sistem nilai pertanian organik mendasarkan pada prinsip-prinsip hukum alam. Pertanian organik juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif dan
kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya. Pertanian organik juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di dalam
praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip pertanian organik, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan
ekosistem, keanekaragaman varietas, kemandirian dan kekhasan lokal. Pertanian organik menghimpun seluruh usaha petani dan pelaku lain,
yang secara serius dan bertanggungjawab menghindarkan asupan dari luar yang meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi
lingkungan yang sehat. Selain itu juga berusaha menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dan
menggunakan sumberdaya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian. Pertanian organik mencerminkan adanya saling ketergantungan antar
komunitas ekologi. Manusia sebagai bagian dari komunitas ekologi tidak dapat terlepas dari lingkungannya, karena adanya hubungan yang saling
mempengaruhi diantaranya: Hubungan manusia dengan alam yang bersifat saling mempengaruhi tersebut, membawa konsekuensi manusia harus dapat
bersahabat dengan alam. Manusia tidak hanya menerima manfaat dari alam namun harus pula sebaliknya memberikan manfaat bagi alam atau paling tidak
manusia harus mempertahankan kondisi tersebut sebagai upaya mem- pertahankan keseimbangan alam lingkungan.
Budidaya pertanian organik, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara petani sebagai produsen. Mandiri untuk tidak tergantung
pada perusahaan-perusahaan besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit. Solidaritas untuk berdaulat dan berorganisasi demi mencapai
kesejahteraan, pemenuhan hak dan keadilan sosial bagi petani.
C. Teori dan Fungsi Produksi
Dalam memproduksi suatu barang atau jasa, diperlukan faktor-faktor produksi. Dengan kata lain, untuk menghasilkan output diperlukan input.
Teori Produksi digunakan untuk melihat hubungan antar input faktor produksi dan output hasil poduksi. Teori produksi diharapkan dapat
menerangkan terjadinya suatu proses produksi dan dapat meramalkan apa yang akan terjadi.
Fungsi produksi digunakan sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yangterjadi dalam proses produksi sebagai alat analisis normatif
yang dapat menentukan keadaan terbaikuntuk memaksimukan kentungan.
Hubungan input dan output dalam proses produksi: 1. Input variabel : input yang tingkat penggunaannya berpengaruh secara
langsung terhadap produksi; 2. Input tetap : input yang penggunaannya tidak langsung berpengaruh
terhadap poduksi dalam jangka pendek. Fungsi produksi secara umum dapat dirumuskansebagai berikut :
Y = f x
1
, x
2
, x
3
,…….., x
n
Keterangan: Y = hasil produksi
x
1
….x
n
= faktor-faktorproduksi Dalam produksi pertanian hubungan fungsinyasebagai berikut :
Q = f K, L, La, M Keterangan :
Q = tingkat hasil produksi K = modal
L = tenaga kerja La = tanah
M = manajemen Untuk lebih menyederhanakan, digunakan satu jenis input produksi yaitu
tenaga kerja L, sedangkan input-input lain yang tergabung dalam K dianggap tetap.
Fungsi produksi pertanian menjadi : Q = f L, K
K = K yang konstan Average Physical Product
APP adalah total produk fisik dibagi dengan kuantitas variabel inputyang digunakan untuk membuat produk
tersebut: APP = TPP X
1
. Marginal Physical Product MPP adalah perubahan total produksi nilai absolut akibat penambahanatau pengurangan
variabel input sebanyak satu unit: MPP = Δ TPP Δ X
1
. Untuk memahami MPP adalah dengan mengetahui peranannya dalam menunjukkan perubahan
APP yang disebabkan oleh perubahan jumlah unit faktor variabel yang digunakan dalam proses produksi :
MPP L = APP L + Δ APP L L Definisi Low of diminishing marginal returns hukum hasilproduk
fisik yang terus berkurang adalah bilasemua variabel input bertambah kecuali variabel input yang konstan, maka penambahan jumlah unit input yang terjadi
secara bertahap sampai batas tertentu akan menyebabkan penurunan tingkat prosentase kenaikanpertambahan produk.
Hukum diminishing marginal returns berlaku apabila : 1. Hanya ada satu variabel inputyang mengalami perubahan nilai, sedangkan
variabel input lainnya tetap. 2. Proses produksi tetap tidak ada perubahan teknologi.
D. Faktor-Faktor Produksi Pertanian
Ada empat faktor produksi pertanian yaitu: 1. Alam
2. Tenaga kerja 3. Modal
4. Pengelolaan manajemen Faktor produksi alam dan tenaga kerja sering disebut sebagai faktor
produksi primer, faktor produksi modal dan pengolaan disebut faktor produksi sekunder. Ada literatur menambahkan faktor produksi teknologi sebagai faktor
ke lima. Namun disini dinyatakan bahwa faktor teknologi itu bukan terpisah, tetapi meresap masuk kemasing-masing faktor produksi di atas. Ada teknologi
yang berkenaan dengan alam, ada teknologi tersendiri dalam tenaga kerja, dalam modal dan dalam manajemen. Dengan demikian faktor-faktor produksi
tetap empat.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam terdiri dari: udara, iklim, lahan, flora dan fauna. Tanpa faktor produksi alam tidak ada produk pertanian. Tanpa
tanahlahan, sinar matahari, udara dan cahaya tidak ada hasil pertanian. Orang yang kurang memahami proses produksi pertanian menganggap
faktor produksi yang tidak langka atau tidak terbatas seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk faktor produksi. Tanahlahan yang bersifat
langkaterbatas adalah sebagai faktor produksi. Pada era Sebelum Masehi SM tanah ini juga belum bersifat terbatas, sama halnya dengan udara dan