Analisis komparatif hasil panen

87 2-tailed sebesar 0,008 dan lebih kecil dari taraf signifikan 0,05, dan t hitung 2,751 lebih besar dari t tabel 2,02 jadi H ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam pendapatan bersih antara pertanian organik dan pertanian konvensional.

E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

1. Biaya Produksi

Dari uji hipotesis di atas, rata-rata biaya produksi pertanian organik sebesar 579.528,05 sedangkan pertanian konvensional 886.257,63 secara matematis ada perbedaan jauh, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam biaya produksi antara pertanian organik dan pertanian konvensional. Perbedaan yang belum signifikan ini dipengaruhi oleh upah tenaga kerja dan biaya sewa sawah. Upah tenaga kerja masih cukup tinggi, karena pada proses pemupukan pertanian organik membutuhkan banyak tenaga kerja. Tenaga kerja ini untuk membantu mengangkut dan menyebar pupuk kandang ke sawah karena masih pada masa transisi membutuhkan banyak pupuk kandang. Ada beberapa petani organik merupakan keluarga muda, yang mencoba mandiri dengan menyewa tanah sendiri untuk mempraktikkan pertanian organik, jadi biaya produksi untuk sewa tanah masih cukup tinggi. Untuk pengadaan pupuk kandang ini, Kongregasi Suster PMY membantu dalam bentuk gaduh sapi bagi petani organik di Desa Ringgit 88 yang belum memiliki binatang ternak. Sekarang dengan berjejaring secara nasional, ada bantuan sapi untuk kelompok yang dikelola oleh perkumpulan di masing-masing desa, sehingga persediaan pupuk kandang terjamin, dan ada penambahan pendapatan dari ternak sapi. Penggunaan bibit yang sedikit, pemanfaatan pupuk kandang, serta bahan alami untuk pestisida, menjadikan petani organik tidak mengeluarkan biaya untuk pupuk dan pestisida yang ini memperkecil biaya produksi. Untuk pertanian konvensional pemupukan dilakukan sendiri, tanpa mengupah tenaga kerja dari luar keluarga karena jumlah pupuk yang disebar cukup ringan, sehingga pengeluaran upah untuk tenaga kerja cukup kecil. Banyaknya pupuk kandang yang harus disebar pada tahun-tahun awal pertanian organik yang membutuhkan tenaga kerja luat keluarga, membuat petani konvensional di Desa Ringgit tetap bertahan, walaupun telah mengetahui dampak positif dari pertanian organik. Maka, meskipun belum signifikan secara uji statistik, tetapi secara matematis menunjukkan bahwa ada perbedaan biaya produksi pertanian, di mana biaya pertanian organik lebih kecil daripada pertanian konvensional. Kenyataan tersebut memberi fakta data riil bahwa biaya produksi pertanian secara ekonomis membantu perekonomian rumah tangga petani.