Hasil Panen Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

92 pertanian konvensional. Perbedaan tersebut di sebabkan karena biaya produksi yang rendah dan harga beras yang baik. Dari perbedaaan yang signifikan tersebut, nampak bahwa pendapatan rata-rata petani organik lebih tinggi. Pendapatan yang lebih tinggi ini memungkinkan keluarga petani mencapai kesejahteraan, karena kesejahteraan keluarga ditentukan dari tinggi rendahnya pendapatan keluarga Bappenas, 2000. Untuk mencapai kesejahteraan itu, petani perlu memiliki pengetahuan yang cukup tetntang pengelolaan keuangan, maka Kongregasi merintis CU Lestari bagi petani. Sebagai anggota CU, petani mendapat pendidikan tentang pengelolaan keuangan, dan manfaat menabung. Di CU Lestari, petani bisa menabung tanpa biaya adminsitrasi, meminjam uang modal dengan bunga rendah, dan memupuk semangat solidaritas antar petani. Pertanian organik, setelah melewati proses jatuh bangun dalam pembelajaran, akhirnya bisa mencapai kemandirian. Perkumpulan telah mampu menyediakan bibit padi sendiri, menyediakan pupuk kandang dari ternak sapi yang dibantu Kongregasi maupun Pemerintah, membuat pestisida alami, membuat jaringan pasar beras organik, menentukan harga beras sebagai produsen, menambah jumlah anggota perkumpulan dari 1 Desa menjadi 35 Desa saat ini, mengadakan pembelajaran ekologi tanah, berorganisasi dan manajemen sebagai perkumpulan petani yang memiliki peran dalam masyarakat dan pemerintah. 93 Sebaliknya dalam pertanian konvensional, petani menjual hasip panen secara pribadi, dengan harga nego dengan pembeli. Harga gabah yang mengikuti harga pasar lokal serta tingginya biaya produksi, membuat petani mendapatkan penghasilan bersih yang rendah. Para petani di seluruh Desa Ringgit telah diundang oleh Kongregasi yang bekerjasama dengan perangkat Desa setempat mengikuti sosialisasi petanian organik, tetepi mereka tetap memilih pertanian konvensional. Hal tersebut disebabkan karena ada rasa takut akan kegagalan panen dengan sistem organik, keterbatasan tenaga untuk proses pengolahan lahan sawah organik yang membutuhkan perlakuan berbeda dengan lahan sawah konvensional, kemapanan, ketidakmampuan menangkap pesan maupun sikap tidak peduli pada alam dan kesehatan yang penting bisa menghasilkan gabah dan mendapat uang. Sehingga hampir semua rumah tangga petani konvensional, memiliki tingkat kesejahteraan yang sedang dengan kondisi rumah tangga yang stagnan.

F. Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi Antara Petani Organik dan

Petani Konvensional Kongregasi PMY dengan gerakan penyelamatan bumi, mengadakan gerakan pertanian organik, mengundang dan menghimpun petani di Desa Ringgit, mendatangkan pembicara ahli pertanian organik, bahayanya asupan kimia dalam pertanian, pendampingan pemberdayaan petani, kemandirian membentuk pasar dan keorganisasian. Setelah melewati kegagalan dan