Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
197 senyawa kompleks MgATP
2
-. Di dalam sel, konsentrasi ATP biasanya relatif tetap konstan dalam keadaan imbang, kecepatan pembentukan ATP diimbangi oleh
kecepatan degadrasinya. Jadi, gugus fosfat ujung pada ATP mengalami penguraian dan penggantian secara terus-menerus selama metabolisme sel. ATP
berfungsi menghubungkan reaksi-reaksi penghasil energi dan reaksi-reaksi yang membutuhkan energy.
Jika ATP mengalami kehilangan gugus terminal fosfatnya pada hidrolisis, dengan membentuk ADP dan fosfat anorganik. Beberapa senyawa fosfat
menghasilkan energi bebas lebih banyak dari energi yang diberikan pada hidrolisis ATP pada keadaan baku, beberapa senyawa fosfat lain menghasilkan
energi yang lebih sedikit. Sebagai contoh, bagi reaksi enzimatik. Glukosa 6- fosfat
2-
+ H2O glukosa + fosfat
∆G
o
’ = -3,3 kkalmol, menunjukkan bahwa reaksi ini memberikan energi bebas yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hidrolisis ATP ∆G
o
’ = -7,3 kkalmol pada keadaan baku., ATP disebut senyawa fosfat berenergi tinggi dan
glukosa 6-fosfat ditentukan sebagai senyawa fosfat berenergi rendah. Kemudian, ditemukan bahwa sel juga mengandung beberapa senyawa fosfat seperti
fosfoenol piruvat, dan 3-fosfogliseroil fosfat, dengan energi bebas hidrolisis baku yang jauh lebih besar dari ATP. Senyawa-senyawa tersebut dinamakan senyawa
fosfat berenergi tinggi.
A. ATP Berperan Sebagai Senyawa Antara yang Berlaku Umum Di Dalam
Reaksi Pemindahan Fosfat ATP memiliki nilai ∆G
o
’ antara pada skala termodinamika senyawa- senyawa fosfat. Sifat ini merupakan salah satu hal yang memungkinkan ATP
untuk berperan sebagai pembawa antara senyawa fosfat dari senyawa berenergi super tinggi, yaitu, senyawa yang membebaskan lebih banyak
energi pada reaksi hidrolisis dibandingkan dengan ATP, kepada molekul- molekul penerima dengan kandungan fosfatnya yang memiliki ∆G
o
’ rendah, dan oleh karena itu, membebaskan lebih sedikit energi bebas dibandingkan
dengan ATP jika dihidrolisis pada keadaan baku.
Gambar 1.8.40.2. Struktur ATP
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
198 Fungsi ATP sebagai senyawa antara pembawa energi yang umum
di dalam sel, menghubungkan reaksi yang membebaskan energi dan reaksi yang memerlukan energi. Selama berlangsungnya reaksi katabolik yang
memberikan energi, senyawa fosfat berenergi super tinggi dihasilkan, dengan menggunakan energi yang dibebaskan pada degradasi nutrien sel
organik. Suatu enzim khusus yang dikenal sebagai kinase mengkatalisis pemindahan senyawa fosfat dari senyawa fosfat berenergi super tinggi
tersebut, yang dilambangkan sebagai X P, kepada ADP, membentuk ATP. Pada tahap kedua, kinase khusus lainnya mengkatalisa pemindahan senyawa
fosfat terminal dari ATP ke suatu molekul penerima, misal Y, yang kandungan energinya meningkat pada saat senyawa ini mengikat fosfat
menjadi Y P. Kedua reaksi ini dapat dituliskan sebagai berikut :
X P + ADP X + ATP
ATP + Y ADP + Y P
Pengaruh akhir dari kedua reaksi ini, yang dihubungkan oleh senyawa antara ATP, adalah pindahnya energi kimia dari X P menuju Y melalui
pemindahan gugus fosfat. ATP hampir selalu merupakan perantara bagi reaksi pemindahan gugus fosfat tersebut, karena sel biasanya tidak
mengandung kinase yang dapat memindahkan senyawa fosfat secara langsung dari senyawa fosfat dengan energi super tinggi kepada senyawa
penerima berenergi rendah.
B. Pembentukan ATP