Bahan-bahan Kimia Beracun Bahan Korosif dan Iritasi

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 221 c. Logam K dan Na terbakar jika kontak dengan air. Simpan di dalam minyak parafin, kontrol permukaannya.

3. Gas

a. Asitilen b. Metana c. Hidrogen.

D. Bahan-bahan Kimia Beracun

Demi keamanan sebaiknya kita menganggap semua bahan kimia itu beracun. Bahan-bahan beracun dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yang dapat meracuni tubuh kita melalui pencernaan, absorbsi kulit dan pernafasan. Menghindari racun melalui mulut: 1. Hindarkan kontak dengan tangan atau makanan. 2. Cuci tangan dan keringkan sebelum meninggalkan laboratorium. 3. Hati-hati jangan menggunakan pipet isap. Menghindarkan racun melalui kulit: 1. Cegah kontak dengan kulit. 2. Gunakan sarung tangan. 3. Cuci tangan dengan air dan sabun dengan segera. Keracunan yang terhisap dapat mengakibatkan: 1. Asfiksi yang menyebabkan defisiensi O 2 di dalam jaringan tubuh, contoh: nitrogen, hidrogen, dan CO 2 . 2. Iritasi yang dapat melukai jaringan saluran pernafasan dan paru-paru, contoh: ammonia, HCl, gas Cl 2 , gas Br 2 , dan H 2 S. 3. Uap logam berat: Hg dan Pb. Bahan-bahan beracun: 1. Anilin 13. Hidrogen cyanida 2. Benzen 14. Hidrogen peroksida 3. Bromin 15. Iodin 4. Chlorin 16. Asam nitrat 5. Flourin 17. Nitrobenzen 6. Formaldehid 18. Sulfur dioksida 7. Asam format 19. Logam-logam 8. Hidrogen clorida a. Chromium 9. Antimon b. Merkuri raksa Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 222 10. Arsen c. Perak 11. Barium d. Timah 12. Beryllium e. Boron Untuk keamanan pengamanan: 1. Gunakan sambil ditutup atau di tempat yang berventilasi baik. Jika tidak digunakan harus tetap tertutup. 2. Gunakan pelindung seperti sarung tangan dan jas lab. 3. Harus selalu memiliki label dan di simpan di dalam lemari terkunci. 4. Cuci tangan dengan bersih sebelum meninggalkan lab, tidak boleh membaui senyawa kimia secara langsung dan tidak boleh makan di laboratorium. 5. Taburkan pasir atau tanah jika bahan tumpah ke lantai sampai terserap kemudian uapkan di dalam oven.

E. Bahan Korosif dan Iritasi

Bahan korosif merupakan salah satu bahan yang kerusakannya dapat terlihat dan dapat mengakibatkan cacat permanen pada jaringan yang terkena bahan korosif. Bersentuhnya kulit dengan bahan-bahan korosif umunya disadari sehingga kurang begitu berbahaya bila dibandingkan dengan racun yang terhisap. Gunakan selalu pelindung atau sarung tangan, jas lab, kaca mata dan jikabersentuhan dengan kulit, cucilah segera menggunakan sabun dan air. Banyak bahan yang tidak korosif tetapi menimbulkan iritasi pada kulit yang dapat menyebabkan dermatitis seperti alkali-sabun dan bahan-bahan higroskopik. Jangan menggunakan pelarut untuk membersihkan kulit yang terkena bahan korosif atau bahan penyebab iritasi sebab pelarut akan mempercepat penyerapan absorbsi senyawa-senyawa tersebut sehingga lebih membahayakan setiap bahan kimia yang tidak dapat di cuci dengan air gunakan emulsi pembersi kemudian dengan sabun dan air. Bahan-bahan korosif umumnya berupa cairan tidak dapat terbakar tetapi sering dapat menimbulkan panas dan nyala jika terkena udara atau uap air atau jika berkenaan dengan bahan yang mudah terbakar. Contoh HNO 3 , H 2 SO 4 , HCl dan NaOH. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 223 Bahan kimia korosif 1. Asam asetat 10. HNO 3 2. fosfor merah dan kuning 11. Flourin 3. As. Format 12. Perklorat 4. Anhidrida asetat 13. HCl, HI 5. Logam K dan KOH 14. Larutan Amoniak 6. H 2 O 2 15. Phenol 7. Metanol 16. Bromin 8. AgNO 3 17. CO 2 padat 9. H 2 SO 4 18. Logam Na dan NaOH + Pengamanan: 1. Simpan bahan pada tempat yang sesuai cocok dan lakukan pengontrolan, atau pengawasan secara teratur. 2. Ikuti aturan-aturan penyimpanan. Pemberian label, pemakaian dan pembuangannya. 3. Sediakan persediaan di lab dalam jumlah minimum. 4. Gunakan pelindung. 5. Hindarkan jangan sampai tumpah jika terjadi kontak dengan kulit cuci segera dengan air dan sabun.

F. Bahan Pengoksidasi