Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
177 membelah secara meridional, sedangkan blastomer yang lainnya
membelah secara equatorial. Ciri khas yang lain yang membedakan pembelahan telur manusia dengan telur hewan yang lain adalah waktu
pembelahan yang tidak sinkron antara blastomer yang satu denga blastomer yang lain, sehingga blastomer yang dihasilkan tidak
meningkat dari 2, 4, 8 sel dan seterusnya, tetapi meningkat dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
2. Tahap Morula
Tahap morula dimulai kira-kira hari ketiga setelah fertilisasi dan embrio selanutnya akan masuk ke dalam uterus. Pada tahap pembelahan akan
dihasilkan sejumlah sel yang disebut dengan blastomer. Pada tahap 8 sel, blastomer-blastomer membentuk susunan yang cukup longgar
diantara mereka. Pada tahap setelah 8 sel, zigot tampak seperti buah srikaya Morus alba, sehingga disebut dengan tahap morula. Pada
tahap morula ini terjadi perubahan yang cukup spektakuler yaitu terjadinya fenomena kompaksi. Pada tahap 8 sel, blastomer-blastomer
membentuk susunan yang cukup longgar diantara mereka. Namun pada tahap berikutnya, blastomer-blastomer ini tiba-tiba berkumpul,
bercampur dan berhimpitan, mempererat hubungan antara blastomer yang satu dengan blastomer yang lainnya sehingga membentuk bola
yang padat dan kompak. Bentuk ini distabilisasi dengan ikatan antar sel yng disebut dengan tight junction yang terbentuk diantara sel di sisi luar
yang berfungsi untuk mencegah pertukaran cairan antara lingkungan dengan embrio. Sedangkan sel-sel dari bagian dalam embrio
berhubungan satu dengan yang lain dengan ikatan antar sel yang disebut dengan gap junction, yang memugkinkan terjadinya pertukaran
molekul dengan ion antara sel yang satu dengan del yang lainnya. Dengan demikian adanya kompaksi menyebabkan sel-sel embrio terbagi
menjadi dua kelompok yaitu sel-sel di bagian dalam atau disebut dengan inner cell mass ICM, dan sel yang berada di bagian luar yang
mengelilingi sel-sel bagian dalam disebut dengan outer cell mass. Inner cell mass akan berperan dalam pembentukan jaringan embrio,
sedangkan outer cell mass akan membentuk tropoblas dan dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk plasenta.
3. Tahap Blastokis
Pada saat morula mulai memasuki uterus, cairan mulai melewati zona pelusida menuju ruang interseluler dari inner cell mass. Secara bertahap
ruang interseluler menjadi konfluen dan akhirnya terbentuk rongga yang disebut dengan blastosol. Pada saat ini embrio dikatakan sebagai
blastokis. Sel-sel dari inner cell mass sekarang dikatakan sebagai embrioblas yang berlokasi pada salah satu kutub, sedangkan sel-sel dari
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
178 outer cell mass atau tropoblas, memipih dan membentuk dinding
epitelial dari blastokis. Zona pelusida sekarang dipersiapkan untuk memulai terjadinya implantasi. Kira-kira umur 4 – 5 hari setelah
fertilisasi, embrio keluar dari zona pelusida dan akan mempersiapkan implantasi ke lapisan dalam uterus. Sel-sel tropoblas yang menutupi sel-
sel embrioblas akan memulai penetrasi diantara sel-sel epitelial mukosa uterus kira-kira berumur 6 hari. Kemungkinan penetrasi dapat terjadi
karena enzim proteolitik yang dihasilkan oleh tropoblast, enzim tersebut mampu melisiskan komponen protein yang berada diantara sel-sel
tropoblas.
4. Implantasi
Implantasi adalah
proses perlekatan
zigot pada
dinding endometrium. Saat ini zigot pada tahap blastosit memulai perlekatan
dengan mengawali perkembangan placenta dan tali umbilicus. Bagian ini membantu perkembangan zigot selama periode kritis. Placenta
mensuplai makanan selama perkembangan embrio dan membuang seluruh hasil sisa metabolisme keluar tubuh juga melindungi embrio dari
bahaya zat atau mikroba yang akan mengancam perkembangannya. Placenta mempunyai dua set pembuluh darah yaitu dari embrio ke tali
umbilicus dan satunya dari ibu melalui arteri dan vena placenta yang mampu mensuplai oksigen dan makanan.
Skema menunjukkan terjadinya perkembangan embrio pada minggu 1 kehamilan ibu.
a. Oosit setelah ovulasi
b. Lebih kurang 12-24 jam setelah Ovulasi dapat terjadi fertilisasi
c. Tahap terbentuknya pronukleus jantan dan betina dan akan melebur
d. Pembentukan benang-benang spindel dari mitosis I
e. Tahap pembelahan 2 sel selama 38 jam
f. Tahap Morula berisi 12-16 blastomer ± berumur 3 hari
g. Tahap Morula lanjut mencapai lumen uteri ± berumur 4 hari
Gambar 1.8.37.1. Tahap Blastosit
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
179 h.
Perkembangan blastosit awal ± berumur 4,5 hari i.
Awal tahap implantasi blastosit balstosit ± berumur 6 hari
B. Periode Embrional