Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
145 Seluruh jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin
yang mempunyai bentukan untuk menyusun rangka dan otot jantung kecuali pada otot polos. Susunan otot dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 1.8.30.4. Komponen aktin dan miosin pada otot
C. Reaksi Kimia Kontraksi Otot
Selama kontraksi dan relaksasi, otot memerlukan energi. Sumber energi otot dalah ATP Adenosin Tri Phosphat, yang dihasilkan dari
tiga cara, yaitu respirasi sel respirasi aerob, penguraian kreatinin fosfat, dan fermentasi respirasi anaerob.
Sel-sel otot menyimpan glikogen sebanyak 1 berat serabut otot. Disamping itu, otot juga menyimpan lemak. Glikoken diubah menjadi
glukosa dan lemak diubah menjadi asam lemak, selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang menghasilkan ATP jika dalam tubuh tersedia
oksigen. Untuk satu molekul glukosa, proses ini menghasilkan 36 ATP. Perolehan energi secara anaerob terjadi bila serabut otot kekurangan
oksigen misalnya karena gerakan yang berlebihanolah raga. Dalam proses ini molekul glukosa akan diubah menjadi asam laktat. Di
samping itu, glikogen dalam otot akan terpisah menjadi glokusa 1- fosfat. Zat ini akan diubah menjadi isomernya, yaitu glukosa 6-fosfat
yang memasuki jalur glikolisis. Oksidasi 3-fosfogliserida yang dikatalisasis NAD akhirnya menghasilkan asam piruvat. Karena tidak
ada oksigen, NADH melepaskan elektronnya dan mereduksi asam piruvat menjadi asam laktat. Proses tersebut menghasilkan 2 molekul
a. Otot saat relaksasi
b. Otot saat kontraksi
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
146 ATP untuk setiap asam laktat yang dihasilkan. Mungkin jumlah
tersebut tidak terlalu banyak namun memadai untuk otot tetap berfungsi jika persediaan oksigen dalam otot tidak mencukupi.
Sumber ATP lain adalah kreatin fosfat. Gugusan fosfat pada
senyawa kreatin fosfat terikat dengan ikatan energi tinggi seperti pada ATP. Kreatin fosfat dapat menyumbangkan gugusan fosfatnya pada
ADP untuk membentuk ATP.
Dalam keadaan istirahat kreatinfosfat akan dibentuk kembali
dengan mendapat transfer fosfat dari ATP.
D.
Mekanisme Kontraksi Otot
Rangkaian peristiwa kontraksi dan relaksasi otot dimulai dari pelepasan impuls motorik dari pusat motorik di otak, kemudian
dihantarkan menuju otot yang disarafinya melalui sumsum tulang belakang dan saraf motoris. Setelah saraf sampai pada ujung saraf
motoris, maka saraf ini mengeluarkan asetil kolin, diikuti dengan penghantaran impuls motorik menuju sel-sel otot. Transmisi impuls
motorik yang terjadi di dalam retikulum sarkoplasma akan diikuti dengan pelepasan ion kalsium yang terkandung di dalam kantung-
kantung retikulum sarkoplasma dalam miofibril. Peristiwa berikutnya adalah pergeseran filamen aktin ke sela-sela miosin, sehingga terjadi
kontraksi otot Lihar Gambar 1.8.30.5..
Gerakan bagian tubuh oleh kontraksi dan relaksasi otot. Perhatikan gambar berikut
Kreatinfosfat + ADP kreatin + ATP
kreatin + ATP Kreatinfosfat + ADP
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
147 Gambar 1.8.30.5. Kontraksi dan relaksasi otot rangka
Gambar di atas memperlihatkan gerakan lengan saat melipat dan membuka. Saat otot berkontraksi, satu tulang tetap diam, sementara
yang lain bergerak. Origo otot terdapat pada bagian tulang yang diam, dan bagian insersio otot terdapat pada tulang yang bergerak. Bagian-
bagian tubuh digerakkan oleh sekelompok otot yang bekerja sama. Otot yang bergerak paling banyak disebut penggerak utama. Sebagai
contoh, saat siku melipat, otot penggerak utamanya adalah otot bisep. Otot ini bergerak secara sinergis. Otot brakhialis bergerak sinergis
untuk membantu otot bisep melipat siku. Saat kontraksi, otot bisep memendek. Otot-otot ini hanya menarik, tidak dapat mendorong.
Untuk meluruskan siku kembali, diperlukan otot yang menarik tulang agar kembali lurus. Kerja otot ini disebut antagonis. Otot yang
meluruskan siku adalah otot trisep. Kontraksi otot trisep menarik ujung tulang di siku agar lurus kembali Lihat Gambar 1.8.30.5.
Macam-macam gerakan otot
1.
Fleksi: menambah sudut suatu sendi.
2.
Ekstensi: mengurangi sudut suatu sendi
3. Rotasi: gerakan tulang di sekeliling aksis longitudinal.
4.
Abduksi: menggerakkan anggota tubuh lengan dan kaki menjauhi garis tengah tubuh
5. Aduksi: menggerakkan anggota tubuh mendekati garis tengah
tubuh 6.
Sirkumduksi: Saat bagian anggota tubuh proksimal diam, sedangkan bagian distal bergerak melingkar.
7.
Dorsifleksi: mengangkat kaki sehingga permukaan superior
Origo Insersio
tendon Tendon
triceps brachii kontraksi
Insersio Origo
biceps brachii relaksasi
triceps brachii relaksasi
humerus radius
Ulna Insersio
biceps brachii kontraksii
a.
Lengan melipat
b.
Lengan membuka
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
148 mendekati tulang kering.
8. Plantarfleksi: penurunan jari-jari ujung kaki
9.
Inversi: memutar kaki ke arah medial
10. Eversi: memuar kaki ke arah lateral
11.
Supinasi: tangan memutar ke arah sampinglateral sehingga telapak tangan menghadap ke anteror, sedangkan radius dan ulna
paralel.
12.
Pronasi: tangan berputar ke arah medial sehingga telapak tangan menghadap ke posteior, radius dan ulna membentuk X.
13. Oposisi: gerakan ibu jari saat menyentuh ujung jari yang lain.
14.
Elevasi dan depresi: mengangkat dan menurunkan, misalnya saat menggerakkan geraham ke atas dan ke bawah.
Gambar 1.8.30.6. Macam-macam gerak Sumber: Mader, 2004
Latihan Soal
1. Sebutkan jenis sendi yang menghubungkan tengkorak dengan ruas tulang
belakang Jelaskan 2.
Apabila kita berolah raga, napas kita tersengal-sengal. Mengapa? Hubungkan penjelasannya dengan sumber energi otot
fleksi ekstens
i aduksi
abduksi
pronasi inversi
eversi rotasi
supinasi
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
149
Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah
Indikator Esensial : 1.8.31.Menunjukkan komponen-komponen darah manusia beserta fungsinya
Darah merupakan salah satu penyusun sistem kardiovaskuler. Darah dalam tubuh memiliki tiga fungsi utama, yaitu transportasi, pertahanan dan
pengaturan. Sebagai sistem transportasi, darah mentransport nutrien, gas, dan hormon ke bagian-bagian yang memerlukannya. Darah juga mengangkut zat sisa
metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sebagai pertahanan tubuh, sel-sel darah putih melawan kuman-kuman penyakit atau benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh. Darah terlibat dalam pengaturan suhu tubuh. Apabila suhu tubuh terlalu tinggi, maka darah akan mengalir ke permukaan kulit untuk
mengeluarkan kelebihan panas. Sebaliknya, apabila suhu tubuh cenderung menurun, darah mengurangi alirannya ke arah kulit untuk menghindari
kehilangan panas tubuh. Di samping itu, darah juga berperan mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit. Darah berfungsi sebagai bufer, dalam hal ini
darah mengatur pH darah agar tetap konstan.
A. Susunan darah