Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
172 tulang rusuk yang menyebabkan mengembang dan mengempisnya rongga dada,
sehingga udara masuk dan keluar. Sedangkan pernapasan perut disebabkan karena kontraksi dan relaksasinya otot diafragma yang menyebabkan rogga dada
meluas ke bawah dan menyempit ke atas, sehingga udara keluar dan masuk. Meskipun kedua mekanisme pernapasan ini sering dibicarakan secara terpisah,
namun proses keduanya selalu terjadi pada waktu yang sama.
A. Pernapasan dada dan pernapasan perut
Besar dada kita berubah karena gerakan otot yang terletak di sekitar rongga dada. Tulang-tulang rusuk membantu membesarkan dan
mengecilkan rongga dada. Lembaran otot sepanjang dasar rongga dada juga sangat berperan dalam bernapas. Otot ini adalah diafragma. Diafragma
merupakan lembaran otot yang memisahkan bagian dalam rongga dada dari usus dan organ-organ lain dari rongga perut.
Pada proses pernapasan terjadi dua macam pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Dalam kehidupan sehari-hari
kedua macam pernapasan tersebut terjadi bersamaan. Pernapasan dada melibatkan tulang rusuk dan otot-otot di sekitar rongga dada. Sedangkan
pernapasan perut melibatkan diafragma.
Tulang-tulang rusuk membantu pernapasan. Tulang-tulang rusuk bergerak ke luar dan ke dalam karena kontraksi dan relaksasi otot-otot ini.
Tulang-tulang rusuk ditarik saling menjauh dan kembali saling mendekat oleh kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Saat otot berkontraksi,
tulang rusuk terangkat dan saling menjauh, ruang rongga dada lebih besar. Tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dapipada tekanan udara di
Gambar 1.8.36.2. Bernapas: a memasukkan napas dan b mengeluarkan napas.
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
173 luar tubuh. Udara mengalir ke dalam rongga dada. Penekanan ini
menyebabkan pemasukan udara pernapasan. Saat otot relaksasi, tulang- tulang rusuk bergerak mendekat dan ke bawah, rongga dada mengecil.
Tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dibandingkan dengan udara di luar tubuh. Udara dari rongga dada keluar rongga dada.
B. Spirometer
Spirometer merupakan alat untuk mengukur kapasitas paru-paru terhadap udara yang tertampung maupun yang keluar masuk. Terdapat
variasi bentuk spirometer, namun pada prinsipnya alat ini terbagi menjadi beberapa bagian utama:
1.
wadah sebagai tempat air yang berlubang 2.
tutup wadah pelampung 3.
saluran udara pipa beserta keping mulut dan penjepit hidung 4.
kimograf apabila diperlukan untuk menggambar grafik.
Rangkaian spirometer adalah sebagai berikut Gambar
1.8.36.3
. Alat dan bahan:
1. Wadah air berpipa
2. Tutup wadah pelampung
3. Pipa penghubung dari wadah ke mulut orang percobaan
4. Keping mulut
5. Alkohol 70
Apabila perlu membuat grafik, maka ditambah dengan: 1.
Kimograf 2.
Pena 3.
Kertas grafik 1.
Wadah spirometer tempat air yang memiliki pipa dengan mulut lubang di atas. Apabila wadah berisi air, maka mulut pipa di atas
permukaan air.
2. Tutup wadah pelampung menutup wadah dengan hampir seluruh
bagian berisi udara. Pelampung ini memiliki skala pada bagian luarnya yang menunjukkan volume udara paru-paru dan atau
Gambar 1.8.36.3. Spirometer
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
174 dihubungkan dengan pena.
3. Selang udara menghubungkan lubang pada wadah air dengan
mulut orang yang akan diukur kapasitas paru-parunya. 4.
Apabila memerlukan grafik, pelampung terhubung dengan pena yang ujungnya menempel pada kertas grafik pada kimograf.
Cara merangkai dan menggunakan spirometer adalah sebagai berikut: 1.
Isi wadah spirometer dengan air dengan tidak melewati permukaan lubang pipa di dalamnya
2. Tempatkan pelampung pada posisinya menutup wadah
3. Hubungkan pipa dengan lubang pada wadah
4. Masukkan keping mulut ke larutan alkohol 70 agar steril
5. Tempatkan pena pada tempat pena yang tersedia. Yakinkan posisi
ujung pena tegak lurus pada permukaan kertas grafik pada kimograf
6. Ambil keping mulut dari alkohol 70 dan pasangkan pada ujung pipa
yang berada di luar tabung 7.
Mintalah orang percobaan untuk membelakangi rangkaian spirometer.
8. Mintalah orang percobaan untuk memasangkan keping mulut dari
karet di antara bibir dan gigi seperti karet yang dipasang pada mulut petinju.
9. Spirometer siap digunakan.
Setelah melakukan perangkaian dan penggunaan spirometer akan dihasilkan grafik seperti berikut.
Gambar 1.8.36.4. Grafik Kapasitas paru-paru
Cara menggunakan spirometer dan mengukur kapasitas paru-paru. 1.
Mengukur udara pernasapan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
175 a. Biarkan orang percobaan benapas dengan normal selama satu menit
melalui keping mulut tanpa melihat ke grafik, karena bisa mempengaruhi grafik udara pernapasan.
b. Hitung volume udara pernapasan, kecepatan pernapasan dan ventilasi paru-paru dengan cara seperti berikut.
Udara pernapasan Normal Tidak Volume, kecepatan pernapasan dan ventilasi paru-paru.
1
Udara pernapasan adalah udara yang keluar masuk paru-paru saat pernapasan normal. Volume udara ini dibaca dari amplitudo grafik
yang ditunjukkan pada Gambar4 Sepuluh sentimeter pergerakan ke atas berarti 500 ml udara.
2 Kecepatan pernapasan adalah jumlah pernapasan per menit, yang
bisa dibaca dari jumlah puncak dalam satu menit. 3
Ventilasi paru-paru adalah volume udara hasil dari pengalian dari rata-rata udara pernapasan dengan kecepatan pernapasan
2. Udara Komplemen inspiratory reserve volume, udara cadangan
expiratory reserve volume, dan kapasitas vital paru-paru vital capacity
. Sesudah bernapas dengan normal, mintalah orang percobaan
mengambil napas sedalam-dalamnya dan mengeluarkan napas sekuat- kuatnya.
a. Udara komplemen inspiratory reserve volume adalah udara yang
masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah pengambilan napas normal. Pada Gambar 4 volume udara komplemen ditunjukkan
oleh panjang antara puncak bawah grafik pernapasan normal sampai puncak terbawah grafik pernapasan dalam.
b. Udara cadangan expiratory reserve volume adalah volume udara
yang masih dapat dihembuskan dari dalam paru-paru setelah melakukan pengeluara napas normal. Pada Gambar 2 volume udara
cadangan ditunjukkan oleh panjang antara puncak atas grafik pernapasan normal sampai puncak teratas grafik pengeluaran napas
kuat.
c. Kapasitas vital paru-paru vital capacity adalah jumlah Udara
pernapasan + Udara Komplemen + Udara cadangan. Pada Gambar 4, volume ini ditunjukkan oleh panjang dari puncak terbawah sampai
puncak teratas grafik pernapasan dalam dan kuat.
Latihan Soal 1.
Rancanglah rangkaian alat untuk mengukur kapasitas paru-paru dengan menggunakan alat yang ada di sekitar. Gambarlah rancangan tersebut
2. Apa yang terjadi bila air dalam wadah tingginya melebihi mulut slang di
dalamnya?