Jaringan Epitel: Bentuk dan Fungsi Jaringan Konektif : Penghubung dan pendukung

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 135 Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah Indikator Esensial : 1.8.29. Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya Pada hewan, diferensiasi sel-sel pada individu selama perkembangan membentuk fungsi khusus yang disebut jaringan. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis untuk membentuk fungsi tertentu. Jaringan dasar pada hewan dibedakan atas jaringan epitel, konektif, otot dan saraf.

A. Jaringan Dasar

1. Jaringan Epitel: Bentuk dan Fungsi

Epithelium, secara anatomi merupakan sebuah lapisan yang terdiri atas sel-sel yang dapat membantu melindungi, menutupi seluruh permukaan, seperti sisi luar dari suatu organ atau membatasi lapisan tubuh dari rongga di dalam tubuh. Sel-sel Epitel umumnya mempunyai nuklues yang panjang, batas yang jernih, dan granula-granula panjang di dalam protoplasma. Beberapa sel disebut columnar, karena berbentuk panjang dan berdekatan biasanya ditemukan pada sistem respirasi seperti organ trakea, mempunyai serupa rambut cilia yang melekat pada permukaan luar sel. Kulit terdiri atas beberapa sel-sel epitel, dengan bentuk dan sel-sel kolumnar pada bagian bawah, sel-sel squamousa pada bagian atas dan sel cuboidal pada lapisan tengah. Beberapa kelenjar sekrotoris juga tersusun atas sel-sel epithel yang juga ditemukan pada kelenjar endokrin. Seringkali membran dasar masing-masing jaringan epitel terpisah- pisah berdasar fungsi seperti sel epitel untuk mengabsorbsi ditemukan pada permukaan atas usus halus, sel epitel untuk transport pada tubula ginjal, sel epitel sebagai pelindung pada kulit dan untuk sensori pada kuncup perasa lidah. Ukuran, bentuk dan susunan sel epitel secara langsung berhubungan dengan fungsi spesisfiknya. Bentuk jaringan epitel pada dasarnya dapat dibedakan atas dasar bentukan sel dan jumlah lapisannya. Jaringan epitel dapat terdiri atas selapis sel atau bertingkat yang terdiri atas dua atau lebih lapisan. Bentuk sel individu dapat berbentuk pipih squomaso; gambar 1.8.29.1.A, Kubus epitel kuboidal; gambar 1.8.29.1.B dan Kolumnar epitel kolumnar; gambar 1.8.29.1.C. Sel-sel bertingkat semu atau pseudostratifield kolumnar yang bersilia dapat dibedakan dengan melihat nukleus epitelnya Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 136

2. Jaringan Konektif : Penghubung dan pendukung

Jaringan konektif ini, mampu menyokong dan merupakan bagian yang dapat menunjang tubuh secara bersama, dapat terdiri dari fibrosa dan jaringan elastik, jaringan adiposa atau lemak, tulang rawan dan tulang keras. Berbeda pada jaringan epithelium, Sel pada jaringan ini tampak terpisah dengan substansi interseluler diantara sel-selnya. Sel- sel dengan jaringan fibrosa, ditemukan di seluruh tubuh, Jaringan ini saling berhubungan membentuk jaringan yang irregular dimana bentukan ini tampak lunak, membentuk lapisan jaringan yang menunjang jaringan pada pembuluh darah, saraf dan organ lain. Jaringan adiposa mempunyai fungsi yang samap, kecuali fibroblasts yang juga mengadung dan menyimpan lemak. Jaringan Elastic, ditemukan pada ligaments, trachea, dan lapisan arteria, jaringan ini kuat dan mampu berkontraksi dengan kecepatan tertentu Pada embrio manusia, sel-sel fibroblas mensekresi kolagen untuk membentuk jaringan fibrosa yang kemudian mensekresi perubahan bentukan yang disebut kondrion, untuk membentuk kartilago; yang nantinnya akan membentuk tulang keras. Darah dan limpha juga merupakan jaringan konektif. Gambar 1.8.29.1. Jaringan epitel Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 137

3. Jaringan Otot: Membantu pergerakan