53
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
C. Macam Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu wilayah.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan
spesies maupun tingkatan ekosistem.
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman hayati yang menunjukkan seluruh
variasi jumlah
dan susunan
gen pada
makhluk hidup.
Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang
semakin banyak variasinya. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.
Kalimantan merupakan pusat keanekaragaman genetika rambutan. Sebagai contoh tidak kurang dari 15 kultivar rambutan Nephelium lappaceum dapat ditemukan di desa
Mekarjaya, kabupaten Sambas di Kalimantan Barat. Dilaporkan juga bahwa N. maingayi dan N. ramboutan-ake diperkirakan juga mempunyai banyak variasinya. Hal ini disebabkan
kedua jenis Nephelium ini banyak ditanam oleh penduduk di sekitar halaman rumah dan di kebun-kebun di Kalimantan Barat Siregar, 2006.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Di kawasan Asia Tenggara dilaporkan terdapat sekitar 30 jenis Garcinia manggis yang dapat dimakan, tetapi kebanyakan rasa buahnya agak asam karena kandungan asam
sitratnya Jansen, 1991. Tercatat ada 21 jenis Garcinia asli Indonesia yang dapat dimakan, 5 jenis di antaranya telah dibudidayakan.
54
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya. Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik tidak hidup pada suatu
daerah menyebabkan jenis makhluk hidup biotik yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi
komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun
pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan
homeostatis ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi
atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Gambar 1.8.11. 1. Jumlah keanekaragaman spesies pada tumbuhan
tinggi dan pada seluruh organisme di muka bumi.
55
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012
Rayon 114 Unesa
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem
dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
D. Faktor Penyebab Keanekaragaman Jenis