Merumuskan masalah setelah melakukan karakterisasi

3 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 7. Verifikatif Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak tetapi bersifat terbuka atau verifikatif yang juga dikenal dengan kebenaran ilmiah. Ini artinya sesuatu yang semula dianggap benar suatu saatmungkin menjadi salah bila ditemukan bukti-bukti baru yang menggugurkan kebenaran sebelumnya. Masih ingat dengan teori Generatio Spontanea yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati? Louis Pasteur berhasil menemukan bukti baru melalui percobaannya, sehingga tumbanglah teori tersebut.

B. Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses ke ilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol, supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut: Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam . Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen . Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: 1. Merumuskan masalah melakukan karakterisasi setelah melakukan pengamatan dan pengukuran. 2. Hipotesis penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran. 3. Prediksi deduksi logis dari hipotesis . 4. Eksperimen pengujian atas semua hal di atas. 5. Merumuskan kesimpulan.

1. Merumuskan masalah setelah melakukan karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan definisi dan pengamatan. Pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran danatau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium , atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia . Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer , mikroskop, spektrometer, voltmeter , dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat 4 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel , digambarkan dalam bentuk grafik , atau di petakan , dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi . Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur. Dengan melalui pengamatan dan mengukuran kita dapat merumuskan masalah penelitian. Kegiatan 1. Terdapat cawan petri yang berisi sepuluh kacang hijau yang berkecambah. Bersama kelompok Anda, amatilah hasil perkecambahan kacang hijau tersebut. a. Tuliskan hasil pengamatan Anda. Pengamatan Anda juga dapat disertai dengan pengukuran pH dan suhu media pertumbuhan. b. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, Tuliskan satu rumusan masalah penelitian.

2. Prediksi dari hipotesis