Ciri-ciri Tumbuhan Biji Spermatophyta

60 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa

2. Heterospora

a. Megaspora tumbuh menjadi gametofit betinadi dalam ovul b. Mikrospora tumbuh menjadi gametofit jantan di dalam serbuk sari

3. Ovul

a. Ovul terdiri dari megasporangium, megaspora dan integumen sebagai pelindung b. Embrio dilindungi oleh integumen c. Megaspora membelah menghasilkan sel telur yang melebur dengan sperma membentuk zigot.

4. Serbuk sari

a. Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari mengandung gametofit jantan. b. Penyerbukan merupakan transfer serbuk sari pada bakal biji atau kepala putik. c. Evolusi pemencaran serbuk sari dengan udara atau hewan menyebabkan keberhasilan dan keanekaragaman tumbuhan biji. d. Kebutuhan air untuk fertilisasi tidak ada pada tumbuhan biji seperti pada Bryophyta dan tumbuhan vaskular non biji masih membutuhkan air untuk fertilisasi.

5. Biji

a. Ketika sperma fertilisasi dengan sel telur terbentuk zigot dan tumbuh berkembang menjadi embrio sporofit. b. Biji berkembang dari seluruh ovul. c. Biji : embrio sporofit, nutrien, kulit pelindung.

B. Ciri-ciri Tumbuhan Biji Spermatophyta

1. Makroskopis, fotoautotrof 2. Tumbuhan menghasilkan bi 3. Generasi sporofit dominan 4. Heterospora – mikrospora gamet jantan dalam buluh serbuk sari dan megaspora kantong embrio 5. Fertilisasi diawali dengan penyerbukan polinasi 6. Fertilisasi tidak bergantung pada air Gambar 1.8.14.2. Perkembangan bakal biji menjadi biji pada Gymnospermae 61 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa 7. Memiliki jaringan pengangkut kompleks pada akar, batang dan daun. 8. Klasifikasi: gymnosperma dan angiosperma Secara umum, Spermatophyta disebut dengan tumbuhan biji merupakan garis monofiletik bersama Lignophyta. Evolusi utama yang menggabungkan kelompok ini adalah biji. Biji dibatasi sebagai embrio, yang merupakan embrio sporofit diploid belum dewasa yang berkembang dari zigot, dikelilingi oleh jaringan nutrisi dan dilindungi kulit biji. Secara umum embrio terdiri dari akar yang disebut radikula, meristem pucuk apikal yang disebut epikotil, dan satu atau lebih daun yang disebut kotiledon; area transisi antara akar dan batang yang disebut hipokotil. Biji yang belum masak sebelum terjadi fertilisasi disebut ovul bakal biji. Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di Taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; perdu, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot. Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membentuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan nutrien serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi masak dan memelihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai kepala putik akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benangsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga kantung embrio, megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah karpel. 62 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah Indikator Esensial : 1.8.15 Mengidentifikasi perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae