Reformasi Proses Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan E-Government

31

2.4.1 Reformasi Proses

Reformasi menurut Branko Dimeski ialah melakukan langkah-langkah dan kegiatan yang serius untuk memperkuat profesionalisme administrasi publik, menghilangkan kepegawaian partai politik, meningkatkan efisiensi dan kualitas sektor publik, serta mengurangi korupsi. 25 Reformasi muncul disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk memperkenalkan pelayanan baru dan untuk menyediakan pelayanan yang telah ada dengan cara yang baru, mudah dan hemat biaya dari sudut pandang masyarakat. 26 Hal yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan transformasi e-government ialah pemahaman bahwa e-government bukan hanya tentang otomatisasi proses dan inefisiensi yang telah ada. Sebaliknya, e-government berbicara tentang penciptaan proses baru dan hubungan baru antara masyarakat dan pemerintah. 27 Penggunaan ICT tidak hanya berbicara soal penghematan biaya atau tenaga kerja, melalui pemberian komputer kepada pejabat pemerintah atau mengotomatisasi catatan manual. Sebaliknya, jika disusun dan dirancang dengan benar, e-government merupakan solusi yang benar-benar dapat merevolusi proses pemerintahan itu sendiri. Oleh karena itu, pemimpin pemerintahan dalam merencanakan proyek e-government harus memeriksa fungsi atau operasi yang mereka inginkan terhadap penerapan ICT. Misalnya, pemerintah menggunakan 25 Branko Dimeski, Public Administration Reform Process In Macedonia: Between Politics And Good Governance, Macedonia: St. Kliment Ohridski University, 2011 Hlm. 8 26 J. Satyanarayana, e-Government The Science of Possible, New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited, 2004, Hlm. 112 27 A Project of InfoDev and The Center for Democracy and Technology, The E-Government Handbook for Developing Countries, Washington DC: The Universal Copyright Convention,2002, Hlm. 5 32 ICT untuk membawa transparansi pada suatu masalah, di mana transparansi merupakan cara baru mengatasi masalah. 28 Manfaat yang dijanjikan dari e-government tidak terjadi hanya dengan digitalisasi informasi dan menempatkannya secara online. Layanan e-government terus tertanam dalam lingkungan administrasi publik saat ini dan karena itu tetap dibatasi oleh kemampuan pemerintah untuk melakukannya. Istilah e- government diartikan sebagai penggunaan ICT sebagai alat untuk mencapai pemerintahan yang lebih baik. Dengan demikian, e-government bukan tentang bisnis biasa, tetapi harus lebih fokus pada menggunakan ICT untuk mengubah struktur, operasi dan, yang paling penting, budaya pemerintah. 29 E-government merupakan komponen penting dari agenda reformasi saat ini karena: i berfungsi sebagai alat untuk reformasi; ii memperbaharui minat reformasi manajemen publik; iii menyoroti inkonsistensi internal, dan iv menegaskan komitmen untuk tujuan pemerintahan yang baik. Sebagai alat reformasi, penggunaan ICT di pemerintahan membuat lebih mudah untuk memantau efisiensi dan efektivitas pelayanan. ICT juga telah digunakan untuk menyederhanakan dan membuat keuangan lebih transparan, manajemen kasus yang lebih transparan dan proses manajemen sumber daya manusia. Alat tersebut akan efektif jika dikaitkan dengan tujuan manajemen publik dan digunakan sebagai bagian dari strategi manajemen perubahan secara keseluruhan. 30 28 Ibid 29 The OECD E-Government Task Force, The Case for E-Government: Excerpts from the OECD Report “The E-Government Imperative, France: OECD Journal on Budgeting Hlm. 79 30 Ibid 33 Dalam kaitannya dengan program LAPOR, pemerintah kini memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Sebelum program LAPOR ada, masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan harus mendatangi kantor pemerintahan terlebih dahulu yang memakan waktu, biaya dan tenaga. Namun setelah diadopsinya program LAPOR, terjadi sebuah reformasi proses di mana masyarakat kini tidak perlu repot lagi untuk mengadukan keluhannya. Melalui 3 kanal yakni SMS, website, dan aplikasi handphone masyarakat bisa dengan mudah melapor ke pemerintah mengenai apapun, di mana pun dan kapan pun.

2.4.2 Kepemimpinan