Sumber Data Analisis Data

56

3.5 Sumber Data

Sumber data dibedakan atas dua kelompok, yaitu: sumber data primer primary data dan sumber data sekunder secondary data. Sumber primer adalah suatu objek atau dokumen original—material mentah dari pelaku yang disebut “first-hand information”. Data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi dinamakan data primer. 56 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber primer adalah: • Pegawai Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung yang bertugas mengelola program LAPOR Kota Bandung. • Masyarakat Kota Bandung sebagai kelompok sasaran dari pelaksanaan program LAPOR Kota Bandung. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data sekunder. Sumber sekunder meliputi komentar, interpretasi, atau pembahasan tentang materi original. Sumber sekunder dapat disebut sebagai “second-hand information”. 57 Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah: • Dokumen-dokumen yang dimiliki oleh Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung. • Hasil penelitian terdahulu mengenai e-government. 56 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2010, Hlm. 289 57 Ibid., Hlm. 291 57 • Situs lapor.go.id • Informasi yang diperoleh melalui meduai cetak maupun elektronik, yang bersifat mendukung penelitian ini, baik berupa teori maupun fakta temuan melalui berita.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan atau mendapatkan data dari fenomena empiris. 58 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1 Wawancara

Wawancara merupakan diskusi antara pewawancara dan nara sumber yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang satu set tertentu dari topik. 59 Wawancara juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data penting yang melibatkan komunikasi verbal antara peneliti dan subjek. 60 Teknik pengumpulan data melalui wawancara terbagi kedalam tiga jenis yaitu: a. Wawancara Terstruktur: Merupakan jenis wawancara yang memungkinkan pewawancara untuk menanyakan responden pertanyaan yang sama dengan cara yang sama. 58 Ibid, Hlm. 292 59 Margaret C. Harrell, Melissa A. Bradley, Data Collection Method: Semi-Structured Interviews and Focus Groups, RAND Corporation, 2009, Hlm. 6 60 Nigel Mathers, Nick Fox and Amanda Hunn, Trent Focus for Research and Development in Primary Health Care : Using Interviews in a Research Project, Trent Focus Group, 1998. 58 b. Wawancara Semi-struktur: Melibatkan serangkaian pertanyaan terbuka berdasarkan bidang topik peneliti yang ingin dibahas. Sifat terbuka dari pertanyaan mendefinisikan topik yang diteliti, tetapi memberikan kesempatan untuk pewawancara dan yang diwawancarai untuk membahas beberapa topik secara lebih rinci. c. Wawancara Tidak Terstruktur: Pewawancara menggunakan pendekatan wawancara dengan membahas sejumlah topik, bahkan sangat sedikit namun sangat mendetail. Peneliti menggunakan wawancara semi-struktur dengan melibatkan 11 orang pelapor dan 15 orang Tim Pengelola LAPOR Bandung. Wawancara pelapor menggunakan via telepon di Kantor Staf Presiden di Jakarta, karena kebijakan Tim Pengelola LAPOR Bandung tidak dapat memberikan data pribadi mengenai pelapor. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan operasional variabel dan alat ukur yang telah ditentukan dengan kisaran jumlah pertanyaan 3- 5 butir per indikator. Wawancara akan membahas topik yang berkaitan dengan keberhasilan pemanfaatan program LAPOR, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat.

3.6.2 Studi Dokumen

Studi dokumen dapat berupa tulisan, oral, visual seperti fotografi, atau artefak kultural. Catatan publik, dokumen pribadi dan material fisik merupakan tipe dokumen yang tersedia bagi peneliti untuk dianalisis. Kekuatan dokumen 59 ialah kenyataan bahwa sumber data sudah ada terlebih dahulu, sehingga kehadiran peneliti tidak akan mengubah keabsahan data tersebut. 61 Sumber-sumber dokumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya berupa buku dan jurnal mengenai implementasi e-government, Surat Keputusan Wali Kota tentang Program LAPOR, Laporan Evaluasi Pelaksanaan LAPOR tahun 2013 – 2014 yang bersumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dan data – data keluhan pelapor yang tersedia di website resmi LAPOR.

3.7 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara dan studi dokumen kemudian diolah secara manual. Analisis data kualitatif menurut Ulber Silalahi yaitu teknik analisis dengan menganalisis data yang diperoleh berdasarkan keterangan yang didapat dari data-data yang tertulis yang berasal dari dokumen, buku, artikel, laporan tahunan, dan lain-lain yang terwujud dalam serangkaian kata-kata bukan angka, sehingga dalam analisis data kualitatif tidak menggunakan perhitungan matematis atau teknik statistik sebagai alat bantuan alisis. 62 Analisis deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai objek penelitian yang diteliti. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Pemerintah Kota Bandung khususnya Dinas Komunikasi dan 61 Sharan B. Merriam, Introduction to Qualitative Research, Jossey-Bass, San Fransisco: 2002, Hlm. 13 62 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Rafika Aditama,2009, Hlm. 339 60 Informasi sebagai pengelola program LAPOR Kota Bandung dan masyarakat Kota Bandung sebagai kelompok sasaran. Kemudian dari hasil pengumpulan data tersebut peneliti menganalisis secara deskriptif. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu: 63 1. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. 2. Mereduksi data dengan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang tidak perlu dan mengorganisasi data dari hasil wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. 3. Menyajikan data atau memaparkan data dengan teks naratif dan presentasi data. 4. Menyimpulkan data. Berdasarkan uraian diatas dapat memberikan gambaran bahwa analisis data memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melakukan suatu penelitian. Analisis data dilakukan dalam suatu proses sejak pengumpulan data hingga setelah meninggalkan lokasi penelitian. Data – data yang ditemukan diantaranya ialah: • Adanya reformasi proses yang dirasakan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dilihat dari: 1 Adanya proses yang lebih cepat, mudah, dan sederhana dalam penyampaian dan pengelolaan aspirasi masyarakat, 2 Adanya jalur birokrasi yang lebih singkat dalam proses penyelesaian keluhan masyarakat, 3 Adanya kedekatan hubungan antara 63 Ibid. 61 pemerintah dan masyarakat, 4 Adanya kejelasan, kepastian, dan keterbukaan dari pemerintah, 5 Adanya inovasi dan responsivitas, dan 6 Penghematan waktu dan biaya masyarakat • Adanya pengaruh kepemimpinan yang kuat dalam pemanfaatan program LAPOR yang dilihat dari: 1 Adanya pemantauan rutin, 2 Adanya pemberian motivasi atau arahan, 3 Adanya kebijakan yang mendukung program LAPOR, 4 Adanya sistem reward dan punishment, dan 5 Pengetahuan dan kepribadian. • Adanya investasi strategi yang dilihat dari: 1 Pencegahan tindak korupsi, 2 Pengurangan waktu dan biaya pemerintah, dan 3 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pembangunan dan pelayanan publik. • Kolaborasi antara Tim Pengelola LAPOR Bandung dengan Tim Pengelola LAPOR Jakarta dalam berkoordinasi mengenai perkembangan LAPOR. Sedangkan, kolaborasi Tim LAPOR Bandung dengan pihak swasta dan NGO tidak ada. • Keterlibatan masyarakat juga ikut memengaruhi keberhasilan program LAPOR yang dilihat dari: 1 Adanya kepedulian dan pengetahuan masyarakat, 2 Adanya sosialisasi dari Tim LAPOR, dan 3 Adanya motivasi dari masyarakat. 62

3.8 Pengecekan Keabsahan Temuan