43 pendek, tindakan ad hoc oleh individu, kelompok informal individu yang
lebih sulit untuk dipelajari dan diteliti.
2.4.5 Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat berarti bekerja untuk membuat perbedaan dalam kehidupan masyarakat sipil dan mengembangkan kombinasi pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai dan motivasi untuk membuat perbedaan tersebut.
46
Keterlibatan masyarakat dapat dipahami juga sebagai pengetahuan, diskusi, dan minat dalam urusan publik serta partisipasi langsung.
47
Keberhasilan program e-government bergantung juga pada keterlibatan masyarakat di dalamnya dan untuk itu, upaya untuk mendorong keterlibatan
masyarakat sangatlah penting. E-government tidak hanya persoalan pemotongan biaya atau efisiensi, tetapi lebih diarahkan pada perbaikan kehidupan rakyat biasa.
Dalam rangka mengembangkan visi yang berfokus kepada masyarakat, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan warga negara dalam pikiran mereka ketika
merancang sistem. Jika memungkinkan, pembuat kebijakan harus mendorong para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah untuk
berpartisipasi dalam mendefinisikan apa visi yang hendak mereka capai terhadap
46
Thomas Ehrlich dalam Glenn Bowen, Civic Engagement In Higher Education, USA: 2010, Hlm. 1
47
Norris dalam Karen Mossberger, Can E-Government Promote Informed Citizenship And Civic Engagement? A Study Of Local Government Websites In The U.S, Chicago: University of Illinois
at Chicago, 2010, Hlm. 3
44 program e-government. Apabila visi sudah jelas, pemimpin harus berkomunikasi
pada semua sektor, tidak hanya untuk orang-orang yang akan menerapkannya.
48
E-government dapat memberikan tempat baru untuk informasi, meningkatkan pengetahuan warga terhadap kebijakan pemerintah, proses,
program, dan kinerja, serta isu-isu masyarakat. Pengetahuan ini, pada gilirannya, dapat memfasilitasi komunikasi antara warga dan pejabat pemerintah baik secara
online maupun offline. Informasi ini juga dapat mendorong diskusi atau partisipasi dalam masyarakat sipil di sekitar isu-isu kebijakan atau masyarakat. Pada
akhirnya, informasi merupakan sumber daya utama untuk keterlibatan masyarakat dengan dunia luar, dalam hal ini dengan pemerintah.
49
Keterlibatan warga negara dapat membantu membangun dan memperkuat hubungan kepercayaan antara pemerintah dan warga negara.
50
Ini merupakan dasar untuk tercapainya pemerintahan yang baik dan pada gilirannya untuk
memenuhi tujuan ekonomi dan sosial yang lebih luas. Dengan tidak adanya kepercayaan, aturan hukum, legitimasi keputusan pemerintah dan agenda
reformasi tertentu dapat dipertanyakan. Sementara hubungan keseluruhan melibatkan faktor web yang kompleks, ICT dapat bertindak sebagai enabler untuk
warga terlibat dalam proses kebijakan, mempromosikan pemerintahan yang terbuka dan akuntabel dan membantu mencegah korupsi. Keterlibatan warga
48
A Project of InfoDev and The Center for Democracy and Technology, The E-Government Handbook for Developing Countries, Washington DC: The Universal Copyright
Convention,2002, Hlm. 9
49
Megan Haller and Karen Mossberger , Does E-Government Use Contribute To Civic Engagement With Government And Community?, Chicago: University of Illinois at Chicago,
Hlm. 3
50
The OECD E-Government Task Force, The Case for E-Government: Excerpts from the OECD Report “The E-Government Imperative”, France: OECD Journal on Budgeting, Hlm. 83
45 negara pada tingkat dasar mencakup informasi, konsultasi dan umpan balik oleh
pengguna layanan. Pada tingkat yang lebih canggih itu termasuk keterlibatan warga untuk pembuatan kebijakan.
2.5 Model Penelitian