33 Dalam  kaitannya  dengan  program  LAPOR,  pemerintah  kini  memudahkan
masyarakat  dalam  menyampaikan  aspirasi  mereka  kepada  pemerintah.  Sebelum program  LAPOR  ada,  masyarakat  yang  ingin  menyampaikan  keluhan  harus
mendatangi kantor pemerintahan terlebih dahulu yang memakan waktu, biaya dan tenaga.  Namun  setelah  diadopsinya  program  LAPOR,  terjadi  sebuah  reformasi
proses  di  mana  masyarakat  kini  tidak  perlu  repot  lagi  untuk  mengadukan keluhannya.  Melalui  3  kanal  yakni  SMS,  website,  dan  aplikasi  handphone
masyarakat bisa dengan mudah melapor ke pemerintah mengenai apapun, di mana pun dan kapan pun.
2.4.2  Kepemimpinan
Kepemimpinan  menurut  Northouse  ialah  proses  dimana  seorang  individu memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama.
31
Pengertian lain  menurut
Stephen  Covey  dalam  bukunya  yang  berjudul  Principle-Centred Leadership ialah kepemimpinan lebih berfokus pada orang dari pada hal-hal; pada
jangka  panjang  daripada  jangka  pendek;  pada  nilai-nilai  dan  prinsip-prinsip daripada  kegiatan;  pada  misi,  tujuan  dan  arah  bukan  pada  metode,  teknik  dan
kecepatan.
32
Kepemimpinan  juga  memainkan  peran  penting  dalam  pelaksanaan reformasi  karena  melibatkan  dua  aspek  yang  paling  penting  dari  reformasi:
perubahan  dan  orang-orang.  Mengubah  organisasi  berarti  mengubah  perilaku
31
Northouse dalam Global Journal of Management and Business Studies, Leadership
Management: Principles, Models and Theories, India: Research India Publications, 2013 Hlm. 310
32
United Nations Department of Economic and Social Affairs and International Association of Schools and Institutes of Administration, Excellence and Leadership In The Public Sector: The
Role Of Education And Training, Austria: United Nations Publication,2007, Hlm 133.
34 orang,
sehingga organisasi
dalam menjalani
reformasi membutuhkan
kepemimpinan. Pemimpin dapat membantu menyebar dan mempertahankan nilai- nilai baru yang diperlukan untuk reformasi sektor publik.
33
Dalam  program  e-government  dibutuhkan  political  will  yang  kuat  dari pemimpin untuk menyukseskan segala kebijakan maupun program e-government.
Kepemimpinan  yang  kuat  dapat  memastikan  komitmen  jangka  panjang  dari sumber daya yang ada dan dapat mendorong inisiatif e-government melalui semua
langkah yang diperlukan.
34
Ruang  lingkup  dari  kepemimpinan  dalam  sebuah  proyek  e-government bermuara pada kemampuan untuk mengelola tiga hal, yaitu:
35
• Beragam  tekanan  politik  yang  terjadi  terhadap  proyek  e-government  yang
berlangsung baik dari kalangan yang optimis maupun yang pesimis; •
Bermacam-macam  sumber  daya  yang  dibutuhkan  dan  dialokasikan  oleh proyek  e-government  yang  bersangkutan,  seperti  misalnya  sumber  daya
manusia, finansial, informasi, peralatan, fasilitas, dan lain sebagainya; dan •
Sejumlah  kepentingan  dari  berbagai  kalangan  stakeholders  terhadap keberadaan proyek e-government yang dijalankan.
33
OECD Developing Public Service Leaders for the Future dalam Pavel Pavlov, Ph.D., Polya Katsamunska. The Relationship of Leadership and New Public Management in Central
Government, Bulgarian Specifics,2007.
34
A Project of InfoDev and The Center for Democracy and Technology, The E-Government Handbook for Developing Countries, Washington DC: The Universal Copyright
Convention,2002, Hlm. 7
35
Richardus Eko Indrajit. Electronic Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital,
Hlm. 84
35 Dikarenakan  fungsi  pemimpin  yang  krusial  pada  suatu  organisasi,  ada
beberapa  hal  yang  penting  untuk  dipahami  mengenai  atribut  pribadi  pemimpin yang terdiri dari 4 elemen, yaitu:
36
1.  Visi Visi  adalah  komponen  penting  dalam  kepemimpinan  –  dorongan
pemimpin,  motivasi  untuk  memimpin,  pengalaman  dan  kecerdasan menyediakan mereka dengan kemampuan untuk:
• Mendefinisikan apa yang harus diperjuangkan yang menjadi cita –
cita organisasi; •
Mengartikulasikan visi yang singkat, padat dan jelas; •
Merumuskan  visi  strategis  yang  menentukan  cara-cara  visi  akan dicapai;
• Mempromosikan  komitmen  kepada  para  pengikut  mereka  dengan
berkomunikasi dengan cara yang jelas dan meyakinkan. 2.  Pelaksanaan Visi
Pelaksanaan  visi  merupakan  persyaratan  untuk  keberhasilan kepemimpinan.  Sebuah  visi  yang  tidak  dilaksanakan  tetap  hanya  menjadi
mimpi.  Pemimpin  yang  efektif  mengambil  langkah  untuk  memastikan bahwa  visi  tersebut  diterjemahkan  ke  dalam  tindakan  tertentu,  yang
biasanya dicapai dengan bantuan manajer dan bawahan mereka.
36
United Nations Department of Economic and Social Affairs and International Association of Schools and Institutes of Administration, Excellence And Leadership In The Public Sector: The
Role Of Education And Training, Austria: United Nations Publication, 2007, Hlm 136.
36 Tindakan pelaksanaan yang efektif jatuh pada enam kategori:
• Penataan;
• Seleksi, pelatihan dan akulturasi personil;
• Memotivasi;
• Mengelola informasi;
• Membangun tim;
• Mempromosikan perubahan.
3.  Motif dan Karakteristik Para pemimpin yang efektif adalah:
• Penuh dengan energi dan ambisi;
• Ulet dan pro-aktif dalam mengejar tujuan mereka;
• Ingin  memimpin  -  mereka  tidak  menginginkan  kekuasaan  demi
mendominasi orang lain tapi demi mencapai tujuan menyeluruh; •
Jujur dan memiliki integritas; •
Memiliki  tingkat  rasa  percaya  diri  yang  tinggi,  yang memungkinkan  mereka  tidak  hanya  untuk  mengambil  tanggung
jawab  dan  menghasilkan  kepercayaan  orang  lain  tetapi  untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan;
• Kreatif;
• Fleksibel secara strategis;
37 •
Kadang-kadang karismatik. 4.  Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan
Pemimpin harus memiliki: •
Pengetahuan  luas  tentang  disiplin,  teknologi  dan  lingkungan organisasi di mana mereka bekerja;
• Berbagai  keterampilan.  Karena  sifat  relasional  kepemimpinan,
keterampilan yang berhubungan dengan orang  ialah penting. Hal ini  termasuk  mendengarkan,  komunikasi,  membangun  jaringan,
manajemen  konflik,  dan  penilaian  diri  dan  orang  lain.  Pemecahan masalah dan keterampilan pengambilan keputusan juga penting;
• Kemampuan  kognitif,  terutama  kecerdasan  untuk  memproses
sejumlah  besar  informasi,  mengintegrasikannya  dan  menarik kesimpulan logis dari hal itu.
Selain  itu,  Gibson  juga  berpendapat  bahwa  terbentuknya  kepemimpinan yang  ideal  dan  demokratis,  tidak  terlepas  dari  kompetensi  tertentu.  Menurutnya,
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin setidaknya memenuhi tiga unsur  berikut:  Inteligensi,  Kemampuan  Pengawasan,  Kepribadian  dan  Karakter
Fisik.
37
Dalam kaitannya dengan program LAPOR Kota Bandung, peran Ridwan Kamil  sebagai  pemimpin  memiliki  andil  yang  besar  dalam  berjalannya  program
37
Gibson dalam Arief Dwi Sulistya, Profesionalisme  Aparatur Pemerintah: Studi Kasus Responsivitas dan Inovasi Aparatur di Kec. Sumber Kab. Rembang, Semarang: Universitas
Diponegoro, 2008.
38 tersebut.  Ridwan  Kamil  harus  mampu  mengartikulasikan  dan  melaksanakan
visinya  terkait  pemanfaatan  ICT  pada  sektor  administrasi  publik  yang dikombinasikan dengan motif dan karakteristik pribadinya sebagai individu yang
membantu  meningkatkan  kapasitas  dirinya  sebagai  pemimpin  yang  efektif. Ditambah  lagi  dengan  pengetahuan,  keterampilan  dan  kemampuannya  dalam
berbagai  hal.  Mulai  dari  pemahaman  mengenai  teknologi,  lingkungan  organisasi hingga  keterampilannya  yang  berhubungan  dengan  orang  seperti  mampu
menempatkan  diri  di  tengah  –  tengah  orang  lain,  mampu  berempati,  mampu mendengarkan, dll.
2.4.3  Investasi Strategi