commit to user
Dalam kutipan di atas dijelaskan berbagai kegiatan irasional dari praktik hidup manusia. Berbagai kegiatan yang bersifat mistis atau klenik disebutkan
dengan jelas mulai dari menghitung hari hingga ritual-ritual yang dilakukan untuk mengejar dan mempertahankan posisi atau jabatan dan kekuasaan.
d. Sintaksis
Salah satu elemen sintaksis adalah koherensi yaitu pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta
yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. “Dalam kosmologi itu, Merapi swarga pangrantunan, yang merupakan
ujung atau puncak perjalanan manusia mencapai eksistensi tertinggi, di mana Jagad Ageng makrokosmos dan Jagad Alit mikrokosmos
menyatu dalam diri.”
Penulis menggunakan koherensi penjelas. Penulis artikel menggunakan
kata penghubung “yang” sebagai koherensi penjelas yang menjelaskan gunung Merapi. Dalam hal ini gunung Merapi dijelaskan sebagai ujung atau puncak
perjalanan manusia mencapai eksistensi tertinggi. Hal ini dilakukan penulis artikel untuk menambahkan informasi kepada pembaca terkait dengan gunung Merapi.
Selanjutnya, penulis menggunakan kata ganti “ia” yang mengganti obyek “Mbah Maridjan” yang dianggap sebagai perantara hubungan antara manusia dan
alam. Berikut kutipannya dalam artikel ini : “Begitu pun bagi masyarakat umum, khususnya di seputar Merapi,
kesederhanaan serta kearifan pikiran dan kehidupan Mbah Maridjan ialah tolok ukur dari cara mereka menghadapi hidup secara harmonis bersama
alam semesta yang ada di sekitarnya. Ia menjadi contoh kuat untuk praksis dari konsep memayu hayuning buwana.”
commit to user
Selain itu, penulis juga menggunakan kata ganti “kita” yang menunjuk kepada semua pihak di bangsa ini. Penggunaan kata “kita” mempunyai makna
milik. Kata ini mengikuti kata “tantangan besar” yang kemudian berarti tantangan besar yang dimiliki bangsa ini. Seperti pada kutipan berikut :
“Ini tantangan
besar kita,
untuk setidaknya
mencegah—atau memulihkan—terjadinya dualisme kepribadian kita, baik sebagai manusia
maupun sebagai bangsa.”
e. Stilistik
Bagian dari stilistik adalah leksikon. Leksikon adalah elemen yang menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai
kemungkinan kata yang tersedia. Leksikon terdapat pada kutipan berikut : “Ngeyel—nya Mbah Maridjan untuk tidak segera mengungsi, hingga
akhirnya wafat dalam erupsi besar pertama gunung Merapi 26 Oktober, memancing berbagai tanggapan publik dan media.”
Kata “ngeyel” merupakan adopsi dari bahasa jawa yang berarti nekat atau
bersikukuh. Dalam kutipan di atas kata “ngeyel” digunakan penulis artikel untuk menjelaskan sifat mbah Maridjan yang tidak mau turun gunung. Mbah Maridjan
tidak mau mengungsi hingga akhir hayatnya. Leksikon berikutnya terdapat pada kutipan berikut ini:
“Pertautan antara hidup fisik-material manusia dan hidup batin-imaterial gunung tidak lain merupakan upaya purba dan esensial manusia dalam
memahami keberadaan kekuatan suprahumansupranatural, sampai hari ini.”
Kata “suprahumansupranatural” memiliki arti gaib; ajaib; tidak dapat
diterangkan dengan akal sehat.
18
Kata tersebut memiliki arti yang luar biasa atau
18
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 872
commit to user
di luar kuasa manusia. Dalam kutipan di atas kata “suprahumansupranatural” menggambarkan sesuatu yang terdapat dibalik kekuatan gunung. Penulis ingin
menekankan bahwa terdapat pertautan antara fisik-material manusia dengan hidup batin-imaterial gunung.
f. Retoris