Pers Sebagai Bentuk Komunikasi Massa

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah: 1. Teoritis Untuk menambah dan memperluas pengetahuan dibidang jurnalis pada media cetak, khususnya dalam bidang analisis wacana artikel opini pada media cetak. 2. Praktis Diharapkan dengan penelitian ini masyarakat lebih paham tentang wacana artikel opini tentang bencana alam gunung Merapi pada media cetak dan dapat mengerti informasi yang diperoleh dari media.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pers Sebagai Bentuk Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir seiring dengan perkembangan teknologi, berupa peralatan mekanis untuk melipatgandakan pesan. Melalui bantuan media massa ini pesan-pesan komunikasi dapat tersampaikan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas. Kata “komunikasi massa” diadopsi dari istilah bahasa inggris “mass communication” atau komunikasi media massa mass media communication, yang berarti komunikasi dengan menggunakan media massa atau “mass mediated”, komunikator tak dapat bertatap langsung dengan khalayak. Misalnya; penyiar radio atau televisi yang sedang siaran, tidak dapat menatap audiens dalam commit to user perbincangannya, sedangkan istilah “mass media” atau “media massa” adalah dari “media of mass communication” – media yang digunakan dalam komunikasi massa. Istilah lain yang paling banyak digunakan adalah pers. 6 Charles Wright, seorang ahli komunikasi mencoba merumuskan mengenai ciri-ciri komunikasi massa: 1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim 2. Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas 3. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisansi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. 7 Media massa elektronik dan cetak sebagai saluran penyampaian pesan- pesan komunikasi biasa disebut sebagai pers. Sementara dalam arti sempit, pers sering diidentikan dengan media massa cetak atau penerbitan. Pers atau media massa sering disebut lembaga sosial. Dalam UU No.40 Tahun 1999 tentang pers, istilah ini juga digunakan. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik serta dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. 8 Meskipun dalam pengertiannya pers disebut sebagai lembaga sosial tetapi kata “sosial” di sini tidak sama dengan pengertian sosial yang melekat pada 6 Mursito BM, Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik Penulisan Berita, SPIKOM, Surakarta, 1999, hal.18 7 Charles Wright dalam Mursito BM, ibid, 1999, hal.18 8 Seri Pustaka Yustisia, Hukum Jurnalistik, Pustaka Widyatama, Yogyakarta, 2005, hal.8 commit to user yayasan sosial, misalnya yang berkonotasi nirlaba. Sebab pers juga memiliki aspek komersial yakni sebagai badan usaha. Layaknya suatu perusahaan, pers membutuhkan pembiayaan untuk dapat bertahan hidup. 9 Sebagai salah satu lembaga sosial pers atau media massa memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mempengaruhi massa. Kekuatan ini masuk melalui interaksi media dengan individu secara halus. Cara-cara penyampaiannya yang sangat halus ini seringkali luput dari kesadaran individu atau khalayaknya. Meski demikian sebagai wujud tanggung jawab terhadap masyarakat, media massa biasanya menempatkan diri pada posisi sebagai pengendali sekaligus melakukan kontrol sosial. 10 Dalam Teori Pers Tanggungjawab Sosial, media harus melakukan fungsi yang esensial bagi masyarakat. Media harus menyediakan informasi, memberi tempat bagi keragaman informasi, kemandirian media secara maksimal, dan ada pedoman untuk pengendalian media. Pada dasarnya fungsi pers dalam Teori Tanggungjawab Sosial terbagi menjadi 6 tugas yakni: 1. Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi, dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. 2. Memberi penerangan kepada masyarakat sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri. 9 Mursito BM, Memahami Institusi Media: Sebuah Pengantar, Linda Pustaka dan SPIKOM, Surakarta, 2006, hal.10 10 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalisistik Pendekatan Teori dan Praktek, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999, hal.48 commit to user 3. Menjadi penjaga hak-hak orang perorang dengan bertindak sebagai anjing penjaga yang mengawasi pemerintah. 4. Melayani sistem ekonomi dengan mempertemukan pembeli dengan penjual barang atau jasa melalui medium periklanan. 5. Menyediakan Hiburan. 6. Mengusahakan sendiri biaya finansial sedemikian rupa sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang-orang yang mempunyai kepentingan tertentu. 11 Teori Tanggungjawab Sosial mempunyai asumsi utama yakni bahwa kebebasan, terkandung di dalamnya suatu tanggung jawab yang sepadan, dan pers, yang telah menikmati kedudukan yang terhormat dalam pemerintahan harus bertanggungjawab kepada masyarakat dalam menjalankan fungsi-fungsi penting komunikasi massa dalam masyarakat. Asal saja pers tahu tanggungjawabnya dan menjadikan itu landasan operasional mereka, maka sistem pers akan memuaskan kebutuhan masyarakat. 12

2. Artikel Opini

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16