Jenis Penelitian Metode Penelitian

commit to user

H. Metodologi

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dapat dilakukan dengan menghimpun data sewajarnya, menggunakan cara kerja yang sistematis, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Seluruh kerja atau proses penelitian kualitatif berlangsung serempak, dilakukan dalam bentuk pengumpulan, pengolahan, dan penginterpretasian data yang bersifat kualitatif. Deskriptif merupakan usaha untuk mengungkap suatu masalah, keadaan dan peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat mengungkap fakta. Peneliti bertindak sebagai pengamat yang mengamati seluruh gajala, membuat kategori perilaku dan mencatat informasi untuk didokumentasikan. Cara lain dari metode diskriptif kualitatif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah natural setting. Peneliti yang bertindak sebagai pengamat. Peneliti hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatat dalam buku observasi. Suasana alamiah yang dimaksud adalah peneliti tidak berusaha memanipulasi variabel, dan kehadirannya juga jangan sampai menolak kenormalan. 39 Tujuan penelitian kualitatif adalah bukan untuk selalu mencari sebab akibat sesuatu, tetapi lebih berupaya memahami situasi tertentu. Penelitian kualitatif juga mampu menangkap berbagai informasi dan lebih berharga dari pada sekedar menyatakan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka. Maka penelitian inipun hanya akan memaparkan wacana tekstual, tidak mencari 39 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993, hal.24 commit to user hubungan sebab akibat, tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi- prediksi.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode analisis wacana. Metode ini merupakan salah satu alternatif analisis isi media selain analisis kuantitatif yang lebih dulu dikenal. Menurut Scott Jacobs terdapat tiga jenis persoalan yang dapat dilacak menggunakan analisis wacana. Pertama masalah makna, yakni berkenaan dengan persoalan bagaimana orang memahami pesan-pesan ata informasi-informasi apa yang terkemas dalam suatu struktur pesan. Kedua masalah tindakan, yakni berkenaan dengan persoalan bagaimana cara yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu dengan pesan-pesan yang disampaikan. Ketiga adalah koherensi, yakni berkenaan dengan persoalan bagaimana menyusun pola-pola perbincangan yang mudah diterima dan logis serta prinsip bagaimana yang dipakai dalam menjalin suatu pertanyaan lain. 40 Penelitian ini selanjutnya akan merujuk pada jenis persoalan atau level yang pertama yakni bagaimana pesan-pesan mengenai bencana alam gunung Merapi dalam artikel opini surat kabar dipahami oleh khalayak pembacanya. Pesan yang diproduksi seseorang tidak semata-mata melambangkan suatu keterangan tetapi untuk menyatakan tujuan. Dalam komunikasi cara menyampaikan maksud menjadi masalah utama bagi komunikator. Sementara 40 Pawito, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKiS Pelangi Aksara, Yogyakarta, 2007, hal.104 commit to user masalah utama bagi penerima pesan yakni memahami secara penuh maksud dari pesan yang disampaikan. Penerima pesan dapat menginterpretasikan maksud hanya dengan membuat kesimpulan. Seseorang dapat mengerti satu sama lain hanya dari perspektif yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman. 41 Selanjutnya pada penelitian ini penulis menggunakan model analisis wacana Teun Van Dijk karena memiliki struktur yang jelas dan lengkap untuk diaplikasikan dalam analisis sebuah teks media dibanding dengan model analisis yang lain. Dengan demikian diharapkan dapat membongkar struktur wacana artikel opini surat kabar Kompas tentang bencana Merapi secara gamblang.

3. Obyek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16