Sintaksis Stilistik Judul artikel opini “Ada Cinta di Balik Merapi”

commit to user

d. Sintaksis

Sintaksis terdiri dari beberapa aspek yakni koherensi, bentuk kalimat maupun kata ganti pertama. Dalam kutipan di bawah berikut ini, penulis menggunakan koherensi kausalitas untuk menjelaskan alasan Indonesia dapat meriah kemerdekaan pada jaman perjuangan. “Jangan lupa pula, kemerdekaan negeri tercinta ini bisa diraih hanya karena banyaknya manusia Nusantara yang menjalankan tugas baca: berjuang dengan prinsip cinta, penyerahan diri kepada perjuangan itu sendiri dan Tanah Air.” Dengan menggunakan kata “karena” yang menjadi penunjuk kausalitas, penulis artikel menjelaskan bahwa sebab kemerdekaan dapat diraih negara ini salah satunya adalah banyaknya manusia di negeri ini yang mau berjuang dengan ikhlas dan cinta serta penyerahan diri pada perjuangan itu. Selanjutnya, penulis menggunakan kata ganti “kita. Seperti pada salah satu kutipan berikut : “Letusan Merapi mengajarkan banyak hal kepada kita.” Penggunaan kata “kita” tentu akan memberi makna, bahwa tidak hanya penulis artikel secara personal melainkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengambil pelajaran yang berharga dari peristiwa bencana gunung Merapi.

e. Stilistik

Bagian dari stilistik adalah leksikon. Leksikon adalah elemen yang menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Penggunaan leksikon dimaksudkan sebagai upaya penulis menarik perhatian pembaca. Berikut kutipan penggunaan leksikon : commit to user “Pesan itu terselip pada para petugas pengamatan Gunung Merapi” Kata “terselip” memiliki arti termasuk diantara beberapa buah benda; tersisip. 10 Dalam penggunannya, kata “terselip” dimaksudkan penulis untuk memperlihatkan bahwa terdapat sebuah pesan maupun pelajaran yang dapat diambil diantara aktifitas para petugas pengamat. Leksikon selanjutnya juga terdapat pada kutipan berikut: “Mereka tidak hanya bekerja ”sekadar” memenuhi target yang dibebankan, tetapi bahkan melebihi target-target tersebut meski tak pernah diminta atau diawasi sekalipun. Bahkan mereka ”menyerahkandirinya” untuk tugas itu, untuk mereka yang menikmati hasil kerjanya. Triyono dan kawan- kawannya tampaknya sudah berada di tataran ini sebab sudah rela ”menyerahkan dirinya” untuk tugas itu. Risiko kehilangan nyawa pun mereka terima. Ini bukan lagi soal kepepet takut kehilangan pekerjaan mengingat gaji yang mereka terima tidaklah sebanding dengan risiko yang dihadapi.” Kata “menyerahkan diri” memiliki arti tidak ada usaha untuk melawan; pasrah akan nasibnya. 11 Kata ini dimaksudkan penulis untuk menggambarkan sifat Triyono dan kawan-kawan para petugas pengamatan yang mau menganggung segala resiko atas tugasnya dan pasrah akan nasib yang ditakdirkan. Penggunaan kata ini merupakan cara dari penulis artikel untuk mempertegas atau sebagai penjelas sifat para petugas pengamatan. Sedangkan kata “kepepet” berarti terimpit; terjepit; terdesak; berada dalam keadaan kacau atau sukar; tersudut. 12 Kata “kepepet” digunakan penulis artikel untuk menggambarkan tentang keadaan para petugas pengamat yang tidak mempedulikan keadaan mereka sendiri. 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 802 11 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 822 12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 666 commit to user Penggungaan kedua leksikon tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan para petugas pengamatan secara positif.

f. Retoris

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16