Latar Belakang WACANA TENTANG BENCANA MERAPI DALAM ARTIKEL OPINI (Analisis Wacana Artikel Opini Bencana Alam Gunung Merapi Pada Surat Kabar Harian Kompas Periode Oktober – November 2010)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern ini, berbagai jenis media baik cetak maupun elektronik dapat dengan mudah diperoleh oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi. Sebuah media dapat dijangkau dengan harga yang murah dan mudah mencarinya. Saat ini media yang merupakan salah satu yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan murah untuk mendapatkan informasi adalah media cetak terutama surat kabar atau koran. Melalui surat kabar, masyarakat dapat dengan mudahnya memperoleh informasi yang bermanfaat dan informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh informasi yang terdapat dalam surat kabar secara umum adalah informasi pendidikan, informasi tentang politik, ekonomi serta sosial dan budaya, serta berbagai informasi lainnya. Berakhirnya masa pemerintahan orde baru telah membuka lembaran baru perjalanan pers di Indonesia. Adanya jaminan kebebasan berpendapat di muka umum secara langsung ikut berpengaruh terhadap kebebasan pers. Akibatnya kalangan jurnalis semakin berani, kristis, dan kreatif dalam menyajikan informasi yang hendak ditampilkan. Setiap media dalam memandang suatu peristiwa mempunyai peluang berbeda dalam mengkonstruksikannya. Sehingga boleh jadi satu peristiwa yang sama bisa berbeda dalam penyajiannya. Sesuai dengan sudut pandang mana memandangnya. Atau sangat mungkin dirasuki oleh ideologi dan kepentingan commit to user tertentu. Sehingga peristiwa satu bisa dinggap penting oleh media yang satu, tapi tidak bagi yang lain. Tergantung siapa yang terdapat dalam media tersebut dan kepentingan apa yang ingin dikedepankan. Pada dasarnya isi media cetak khususnya surat kabar terbagi menjadi dua bagian yakni fakta dan opini. Fakta sering dipahami sebagai sesuatu yang ada dan benar-benar terjadi. Fakta merupakan hasil pengamatan, penjelasan teoritis, konseptualisasi atau investigasi jurnalistik. Fakta tidak ditemukan melainkan dibuat. 1 Produk jurnalistik di media massa yang sepenuhnya berisi fakta adalah berita dan feature. Sedangkan yang dikategorikan tulisan opini antara lain tajuk rencana, artikel opini, kolom, surat pembaca, karikatur, dan pojok. Fakta dan opini secara teoritis dipisahkan secara tajam demi tujuan obyektifitas, bahwa fakta tidak bisa dicampuri oleh opini. Opini merupakan pendapat, pandangan atau pemikiran lain dari masyarakat luas untuk menanggapi atau membahas suatu permasalahan yang dimuat dalam penerbitan pers. 2 Dengan demikian opini selalu mengandung subjektifitas dari penulisnya. Tulisan opini dalam media cetak salah satunya berbentuk artikel opini. Meski memiliki sifat subjektif, bukan berarti artikel opini tidak menyajikan data dan fakta. Sebab beberapa fakta hanya dapat disajikan dalam bentuk berita dan ada pula yang lebih tepat disajikan sebagai sebuah artikel opini. 1 Mursito BM, Memahami Institusi Media: Sebuah Pengantar, Linda Pustaka dan SPIKOM, Surakarta, 2006, hal.159 2 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal.67 commit to user Artikel opini biasanya berisi pendapat, tanggapan atau penjelasan mengenai isu-isu atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Oleh karena itu, penulis artikel biasanya mereka yang memiliki kemampuan atau keahlian di bidang tertentu. Meski demikian terkadang ada institusi pers yang mengontrak orang luar sebagai penulis artikel tetap di suatu kolom. Selain itu, awak media seperti wartawan dan redaktur juga dapat menulis artikel. Namun artikel yang ditulis harus mengatasnamakan pribadi bukan atas nama media yang bersangkutan. Tulisan artikel opini dalam surat kabar merupakan suatu bagian yang penting karena memiliki audience yang cukup banyak. Artikel opini merupakan perwujudan dari institusi pers sebagai lembaga kontrol sosial. Opini dalam penerbitan pers dapat berasal dari masayarakat umum yang biasa disebut pendapat umum public opinion dan yang berasal dari penerbitan pers itu sendiri yang dinamakan pendapat redaksi desk opinion. Seperti halnya berita dan feature yang terbagi dalam beberapa jenis, artikel opini juga dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk yakni analisis berita, kolom, komentar, kritik dan review serta tajuk rencana. Setiap jenis artikel opini memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, artikel opini juga dapat dibedakan menurut jenis dan tingkat kesulitannya yakni artikel praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan artikel analisis ahli. 3 Suatu peristiwa ditinjau dari berbagai segi dalam artikel opini, sehingga semakin jelas duduk perkaranya, semakin lengkap seluruh dimensinya, dan 3 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia:Penulisan Berita dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal.12 commit to user semakin tercapai proporsinya. Pembahasan persoalan secara demikian menjadi kontribusi bagi proses perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan oleh para pemegang tanggung jawab di pemerintah maupun di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, artikel opini menjadi saluran untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, sebagai forum dialog dan mengkaji suatu persoalan dari berbagai sudut pandang. Peristiwa mengenai bencana alam meletusnya gunung Merapi akhir-akhir ini banyak dibicarakan di media dan menjadi topik utama di bebagai media massa. Tidak dapat dipungkiri peristiwa bencana alam tersebut merupakan bencana alam yang dasyat di Indonesia pada tahun 2010 hingga dianggap sebagai bencana nasional yang menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gunung Merapi mengalami letusan pertama pada 1006. Rata-rata Merapi meletus dalam siklus pendek antara 2 – 5 tahun dan siklus menengah setiap 5 – 7 tahun. Siklus terpanjang pernah tercatat setelah mengalami istirahat selama lebih dari 30 tahun yaitu pada masa awal terbentuknya gunung aktif. Memasuki abad ke-16, siklus terpanjang Merapi adalah 71 tahun, jeda letusan 1587-1658. Pusat Vulkanologi mencatat letusan besar Merapi terjadi pada 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. 4 Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung Merapi kembali megalami erupsi. Walaupun erupsi tersebut bukan yang terbesar, tetapi erupsi kali ini mengundang 4 http:teknologi.vivanews.comnewsread185464-sejarah-letusan-merapi commit to user banyak perhatian dari berbagai kalangan masyarakat mulai dari pemerintah hingga masyarakat umum. Banyak yang menjadi korban dalam bencana alam ini. Ratusan jiwa melayang akibat bencana ini dan terdapat ratusan ribu pengungsi tersebar di Magelang, Boyolali, Klaten, dan beberapa dearah lainnya. Peristiwa ini menyita banyak perhatian khalayak karena pemberitaan di media yang besar. Peristiwa ini menjadi topik utama di hampir di setiap media di Indonesia termasuk di media cetak baik berupa berita maupun artikel opini. Berbagai sudut pandang dan pembahasan muncul mengenai peristiwa bencana Merapi di berbagai media massa, khususnya surat kabar dalam bentuk artikel opini. Setiap penulis artikel opini dalam surat kabar yang berasal dari kalangan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengkonstruksi pesan maupun mengkritisi peristiwa bencana gunung merapi lewat tulisan yang dibuatnya. Setiap penulis artikel opini juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai dalam menyampaikan pesan komunikasinya. Untuk mendapatkan pemahaman akan maksud penyampaian tulisan tertentu dapat digunakan analisis wacana. Analisis wacana merupakan metode untuk mengkaji wacana yang terdapat pada pesan komunikasi. Isi pesan komunikasi yang dapat dikaji menggunakan metode ini sebagian diantaranya berupa analisis teks, termasuk dalam artikel opini. Dengan demikian penelitian tentang isi media pada dasarnya diperlukan untuk memahami makna yang terkandung di dalam sebuah pesan komunikasi. commit to user Penelitian ini mengambil obyek tentang artikel opini pada surat kabar Kompas selama Periode Oktober-November 2010 terkait dengan bencana alam Gunung Merapi. Dalam penelitian ini penulis berfokus pada analisis wacana teks media pada obyek yang diteliti. Pemilihan obyek penelitian yang berupa artikel opini yang ditulis oleh masyarakat umum disebabkan karena artikel opini dapat menjelaskan dan menerangkan secara terperinci terkait suatu peristiwa tertentu. Hal ini berbeda dengan berita yang hanya mengatakan apa yang terjadi. Dalam artikel opini disajikan logika, konsep atau teori yang mampu menunjukan sebab- akibat dan berbagai sudut pandang dari suatu peristiwa. Adapun artikel opini media cetak yang dipilih untuk diteliti adalah artikel opini pada surat kabar harian Kompas. Dengan tagline Amanat Hati Nurani Rakyat serta padangan pokok atau visi Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan, maka Kompas dianggap sebagai surat kabar nasional yang berkarakter humanis. Manusia dan kemanusiaan, serta karena itu juga cobaan dan permasalahannya, aspirasi dan hasratnya, keagungan dan kehinaannya, adalah faktor yang ingin ditempatkan secara sentral dalam pandangan pokok Kompas. Karena itu, manusia dan kemanusiaan senantiasa menjadi nafas pemberitaan dan komentarnya. 5 Ini terbukti pada bulan November 2010, Kompas merupakan surat kabar harian yang paling kerap mengangkat masalah bencana alam yang terjadi di Indonesia di banding surat kabar harian lainnya. Tercatat sebanyak 23 artikel 5 Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus, Kompas, Jakarta, 2001, hal.147 commit to user opini tentang bencana alam, 8 diantaranya terkait bencana gunung Merapi, dimuat pada surat kabar Kompas dalam bulan November 2010, itu belum termasuk Tajuk Rencana dan Pojok. Oleh karena karakter dan padangan pokok yang kuat tentang humanisme, Kompas dipilih menjadi media yang diteliti dalam penelitian ini karena humanisme sangat erat hubungannya dengan peristiwa bencana alam sehingga diharapkan mampu menjelaskan gambaran secara jelas mengenai pembahasan wacana bencana gunung Merapi.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16