commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini, berbagai jenis media baik cetak maupun elektronik dapat dengan mudah diperoleh oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi.
Sebuah media dapat dijangkau dengan harga yang murah dan mudah mencarinya. Saat ini media yang merupakan salah satu yang mudah dijangkau oleh masyarakat
dan murah untuk mendapatkan informasi adalah media cetak terutama surat kabar atau koran. Melalui surat kabar, masyarakat dapat dengan mudahnya memperoleh
informasi yang bermanfaat dan informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh informasi yang terdapat dalam surat kabar secara umum adalah informasi
pendidikan, informasi tentang politik, ekonomi serta sosial dan budaya, serta berbagai informasi lainnya.
Berakhirnya masa pemerintahan orde baru telah membuka lembaran baru perjalanan pers di Indonesia. Adanya jaminan kebebasan berpendapat di muka
umum secara langsung ikut berpengaruh terhadap kebebasan pers. Akibatnya kalangan jurnalis semakin berani, kristis, dan kreatif dalam menyajikan informasi
yang hendak ditampilkan. Setiap media dalam memandang suatu peristiwa mempunyai peluang
berbeda dalam mengkonstruksikannya. Sehingga boleh jadi satu peristiwa yang sama bisa berbeda dalam penyajiannya. Sesuai dengan sudut pandang mana
memandangnya. Atau sangat mungkin dirasuki oleh ideologi dan kepentingan
commit to user
tertentu. Sehingga peristiwa satu bisa dinggap penting oleh media yang satu, tapi tidak bagi yang lain. Tergantung siapa yang terdapat dalam media tersebut dan
kepentingan apa yang ingin dikedepankan. Pada dasarnya isi media cetak khususnya surat kabar terbagi menjadi dua
bagian yakni fakta dan opini. Fakta sering dipahami sebagai sesuatu yang ada dan benar-benar terjadi. Fakta merupakan hasil pengamatan, penjelasan teoritis,
konseptualisasi atau investigasi jurnalistik. Fakta tidak ditemukan melainkan dibuat.
1
Produk jurnalistik di media massa yang sepenuhnya berisi fakta adalah berita dan feature. Sedangkan yang dikategorikan tulisan opini antara lain tajuk
rencana, artikel opini, kolom, surat pembaca, karikatur, dan pojok. Fakta dan opini secara teoritis dipisahkan secara tajam demi tujuan obyektifitas, bahwa fakta
tidak bisa dicampuri oleh opini. Opini merupakan pendapat, pandangan atau pemikiran lain dari
masyarakat luas untuk menanggapi atau membahas suatu permasalahan yang dimuat dalam penerbitan pers.
2
Dengan demikian opini selalu mengandung subjektifitas dari penulisnya. Tulisan opini dalam media cetak salah satunya
berbentuk artikel opini. Meski memiliki sifat subjektif, bukan berarti artikel opini tidak menyajikan data dan fakta. Sebab beberapa fakta hanya dapat disajikan
dalam bentuk berita dan ada pula yang lebih tepat disajikan sebagai sebuah artikel opini.
1
Mursito BM, Memahami Institusi Media: Sebuah Pengantar, Linda Pustaka dan SPIKOM, Surakarta, 2006, hal.159
2
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal.67
commit to user
Artikel opini biasanya berisi pendapat, tanggapan atau penjelasan mengenai isu-isu atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Oleh karena itu,
penulis artikel biasanya mereka yang memiliki kemampuan atau keahlian di bidang tertentu. Meski demikian terkadang ada institusi pers yang mengontrak
orang luar sebagai penulis artikel tetap di suatu kolom. Selain itu, awak media seperti wartawan dan redaktur juga dapat menulis artikel. Namun artikel yang
ditulis harus mengatasnamakan pribadi bukan atas nama media yang bersangkutan.
Tulisan artikel opini dalam surat kabar merupakan suatu bagian yang penting karena memiliki audience yang cukup banyak. Artikel opini merupakan
perwujudan dari institusi pers sebagai lembaga kontrol sosial. Opini dalam penerbitan pers dapat berasal dari masayarakat umum yang biasa disebut pendapat
umum public opinion dan yang berasal dari penerbitan pers itu sendiri yang dinamakan pendapat redaksi desk opinion.
Seperti halnya berita dan feature yang terbagi dalam beberapa jenis, artikel opini juga dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk yakni analisis berita,
kolom, komentar, kritik dan review serta tajuk rencana. Setiap jenis artikel opini memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, artikel
opini juga dapat dibedakan menurut jenis dan tingkat kesulitannya yakni artikel praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan artikel analisis ahli.
3
Suatu peristiwa ditinjau dari berbagai segi dalam artikel opini, sehingga semakin jelas duduk perkaranya, semakin lengkap seluruh dimensinya, dan
3
Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia:Penulisan Berita dan Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal.12
commit to user
semakin tercapai proporsinya. Pembahasan persoalan secara demikian menjadi kontribusi bagi proses perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan oleh
para pemegang tanggung jawab di pemerintah maupun di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, artikel opini menjadi saluran untuk menyampaikan aspirasi
masyarakat, sebagai forum dialog dan mengkaji suatu persoalan dari berbagai sudut pandang.
Peristiwa mengenai bencana alam meletusnya gunung Merapi akhir-akhir ini banyak dibicarakan di media dan menjadi topik utama di bebagai media massa.
Tidak dapat dipungkiri peristiwa bencana alam tersebut merupakan bencana alam yang dasyat di Indonesia pada tahun 2010 hingga dianggap sebagai bencana
nasional yang menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di
Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gunung Merapi
mengalami letusan pertama pada 1006. Rata-rata Merapi meletus dalam siklus pendek antara 2 – 5 tahun dan siklus menengah setiap 5 – 7 tahun. Siklus
terpanjang pernah tercatat setelah mengalami istirahat selama lebih dari 30 tahun yaitu pada masa awal terbentuknya gunung aktif. Memasuki abad ke-16, siklus
terpanjang Merapi adalah 71 tahun, jeda letusan 1587-1658. Pusat Vulkanologi mencatat letusan besar Merapi terjadi pada 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.
4
Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung Merapi kembali megalami erupsi. Walaupun erupsi tersebut bukan yang terbesar, tetapi erupsi kali ini mengundang
4
http:teknologi.vivanews.comnewsread185464-sejarah-letusan-merapi
commit to user
banyak perhatian dari berbagai kalangan masyarakat mulai dari pemerintah hingga masyarakat umum. Banyak yang menjadi korban dalam bencana alam ini. Ratusan
jiwa melayang akibat bencana ini dan terdapat ratusan ribu pengungsi tersebar di Magelang, Boyolali, Klaten, dan beberapa dearah lainnya. Peristiwa ini menyita
banyak perhatian khalayak karena pemberitaan di media yang besar. Peristiwa ini menjadi topik utama di hampir di setiap media di Indonesia termasuk di media
cetak baik berupa berita maupun artikel opini. Berbagai sudut pandang dan pembahasan muncul mengenai peristiwa
bencana Merapi di berbagai media massa, khususnya surat kabar dalam bentuk artikel opini. Setiap penulis artikel opini dalam surat kabar yang berasal dari
kalangan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengkonstruksi pesan maupun mengkritisi peristiwa
bencana gunung merapi lewat tulisan yang dibuatnya. Setiap penulis artikel opini juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai dalam menyampaikan pesan
komunikasinya. Untuk mendapatkan pemahaman akan maksud penyampaian tulisan
tertentu dapat digunakan analisis wacana. Analisis wacana merupakan metode untuk mengkaji wacana yang terdapat pada pesan komunikasi. Isi pesan
komunikasi yang dapat dikaji menggunakan metode ini sebagian diantaranya berupa analisis teks, termasuk dalam artikel opini. Dengan demikian penelitian
tentang isi media pada dasarnya diperlukan untuk memahami makna yang terkandung di dalam sebuah pesan komunikasi.
commit to user
Penelitian ini mengambil obyek tentang artikel opini pada surat kabar Kompas selama Periode Oktober-November 2010 terkait dengan bencana alam
Gunung Merapi. Dalam penelitian ini penulis berfokus pada analisis wacana teks media pada obyek yang diteliti. Pemilihan obyek penelitian yang berupa artikel
opini yang ditulis oleh masyarakat umum disebabkan karena artikel opini dapat menjelaskan dan menerangkan secara terperinci terkait suatu peristiwa tertentu.
Hal ini berbeda dengan berita yang hanya mengatakan apa yang terjadi. Dalam artikel opini disajikan logika, konsep atau teori yang mampu menunjukan sebab-
akibat dan berbagai sudut pandang dari suatu peristiwa. Adapun artikel opini media cetak yang dipilih untuk diteliti adalah artikel
opini pada surat kabar harian Kompas. Dengan tagline Amanat Hati Nurani Rakyat serta padangan pokok atau visi Menjadi institusi yang memberikan
pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan, maka Kompas
dianggap sebagai surat kabar nasional yang berkarakter humanis. Manusia dan kemanusiaan, serta karena itu juga cobaan dan
permasalahannya, aspirasi dan hasratnya, keagungan dan kehinaannya, adalah faktor yang ingin ditempatkan secara sentral dalam pandangan pokok Kompas.
Karena itu, manusia dan kemanusiaan senantiasa menjadi nafas pemberitaan dan komentarnya.
5
Ini terbukti pada bulan November 2010, Kompas merupakan surat kabar harian yang paling kerap mengangkat masalah bencana alam yang terjadi di
Indonesia di banding surat kabar harian lainnya. Tercatat sebanyak 23 artikel
5
Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus, Kompas, Jakarta, 2001, hal.147
commit to user
opini tentang bencana alam, 8 diantaranya terkait bencana gunung Merapi, dimuat pada surat kabar Kompas dalam bulan November 2010, itu belum termasuk Tajuk
Rencana dan Pojok. Oleh karena karakter dan padangan pokok yang kuat tentang humanisme,
Kompas dipilih menjadi media yang diteliti dalam penelitian ini karena humanisme sangat erat hubungannya dengan peristiwa bencana alam sehingga
diharapkan mampu menjelaskan gambaran secara jelas mengenai pembahasan wacana bencana gunung Merapi.
B. Rumusan Masalah