commit to user
segera muncrat dan melahirkan letusan dahsyat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Penggunaan kata “kita” memberi makna, bahwa tidak hanya penulis
artikel secara personal melainkan seluruh masyarakat Indonesia berharap erupsi Merapi menjadi daya dorong yang akan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
e. Stilistik
Bagian dari stilistik adalah leksikon. Leksikon adalah elemen yang menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai
kemungkinan kata yang tersedia. Berikut leksikon dalam artikel opini : “Istilah bencana baru muncul ketika dinamika alam terkait dengan
keberadaan manusia yang nunut menumpang hidup pada alam. Maka, manusia dituntut cerdas dan visioner untuk memahami alam sehingga tak
jadi korban. Artinya, manusia mesti patuh dan menyesuaikan diri pada hukum alam.
Frasa “hukum alam” yang memiliki arti ketentuan menurut kodrat alam.
15
Dalam hal ini, penulis melihat bahwa alam memiliki hukum atau kodrat yang meski dipatuhi oleh manusia agar tidak jadi korban. Penekanan penulis artikel
adalah hubungan antara manusia dengan alam. Manusia harus mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan alam yang ada di sekitarnya apabila tidak ingin jadi
korban dari hukum alam. Leksikon juga terdapat pada kutipan berikut:
“Konstitusi adalah rumah bangsa sekaligus peta orientasi nilai negara. Ketika konstitusi itu ditinggalkan dan para pemimpin lebih asyik dalam
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 314
commit to user
gelombang pencitraan berdasarkan dinamika pasar, negara ini pun semakin dalam memasuki jurang ”negara gagal”.”
Frasa “Negara gagal” memiliki arti Negara yang dalam pelaksaan tata
kenegaraannya tidak mampu menjalankan konstitusi dan tata perundang- undangan. Frasa ini dimaksudkan penulis artikel untuk menunjukkan akibat dari
tingkah laku para pemimpin yang meninggalkan konstitusi dan perundangan. Jika para pemimpin terus melakukan hal tersebut dan hanya mementingkan pencitraan
atas dirinya maka digambarkan penulis bahwa negara ini semakin dekat dengan jurang “negara gagal”.
f. Retoris
Dalam analisis wacana, retoris berkaitan dengan gaya bahasa, ditandai dengan penggunaan kata kiasan atau metafora untuk mempersuasi. Penggunaan
elemen retoris dapat dilihat pada kutipan berikut : “Ketika Gunung Merapi menggeliat dan batuk-batuk, sesungguhnya ia
sedang melakukan berbagai penyesuaian atas semesta.”
Metafora “menggeliat” dan “batuk-batuk” memiliki arti aktivitas gunung Merapi. Penggunaan metafora “menggeliat” dan “batuk-batuk” dalam kalimat di
atas, berkaitan dengan aktivitas gunung Merapi yang sedang melakukan penyesuaian diri atas semesta. Penggunaan metafora “menggeliat” dan “batuk-
batuk” ini juga dimaksudkan penulis untuk menggambarkan atau bahwa gunung tidak sekedar benda mati, gunung merupakan bagian dari alam yang beraktivitas.
Elemen metafora juga terdapat pada kutipan dibawah ini:
commit to user
“Gunung Merapi adalah aktor besar yang sedang menjalankan peran berdasarkan casting dari Tuhan. Melalui aktivitas Merapi, Tuhan
menunjukkan, diri-Nya tak pernah mandek berkarya. Ia mahakreatif.” Pada kutipan diatas penulis artikel ingin menggambarkan bahwa gunung
merapi memiliki peranan penting dari alam dibawah kekuasaan Tuhan. Hal tersebut ditandai dengan penggunaan metafora “aktor besar” yang terdapat pada
kutipan di atas.
6. Judul artikel opini “Birokrasi Bencana”