Stilistik Retoris Judul artikel opini “Sadar Anggaran Bencana”

commit to user “Kita harus berkaca pada bencana tsunami Aceh, di mana pembiayaan untuk tanggap darurat saja menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,25 triliun.” Penggunaan kata “kita” memberi makna, bahwa tidak hanya penulis artikel secara personal melainkan seluruh masyarakat Indonesia dan juga pemerintah harus dapat melihat penanggulangan bencana sebelumnya, terutama masalah pembiayaan. Dengan melihat pengalaman masa lampau yang dinilai kurang dalam masalah pembiayaan diharapkan pada aspek ini bisa ditingkatkan menjadi lebih baik.

e. Stilistik

Bagian dari stilistik adalah leksikon. Leksikon adalah elemen yang menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Leksikon terdapat pada kutipan berikut : “Oleh karena itu, pemerintah kemudian menyusun suatu manajemen bencana yang tidak lagi parsial dan reaktif melalui suatu kebijakan regulasi yang khusus mengatur hal itu.” Kata “reaktif” memiliki arti kecenderungan tanggap atau berkecenderungan bereaksi terhadap suatu perangsang. 13 Dalam konteks kalimat di atas, penggunannya dimaksudkan untuk menggambarkan menejemen yang dibuat pemerintah harus lebih peka terhadap keadaan. Kata “reaktif dalam kalimat di atas adalah sebuah kata sifat. “Namun, baik DPR maupun pemerintah sepertinya telah melupakan satu hal yang justru lebih urgen daripada perdebatan tentang badan penanggulangan bencana, yaitu masalah pembiayaan selama penanganan bencana, mulai tahap tanggap darurat, rehabilitasi, sampai rekonstruksi.” 13 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 733 commit to user Kata “urgen” memiliki arti yang mendesak sekali pelaksanaannya; sangat penting gawat, mendesak, tindakan segera. 14 Penulis ingin menegaskan bahwa ada hal yang lebih penting daripada perdebatan tentang pembuatan badan penanggulangan bencana. Kata “urgen” merupakan kata sifat yang menunjukkan bahwa masalah pembiayaan selama penanganan bencana merupakan masalah yang penting dan mendesak. Penulis artikel mengharapkan tindakan segera dari pemerintah terkait pembiayaan atau anggaran bencana.

f. Retoris

Dalam analisis wacana, retoris berkaitan dengan gaya bahasa, ditandai dengan penggunaan kata kiasan atau metafora untuk mempersuasi. Penggunaan elemen retoris dapat dilihat pada kutipan berikut : “Kita harus berkaca pada bencana tsunami Aceh, di mana pembiayaan untuk tanggap darurat saja menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,25 triliun.” Metafora “berkaca” memiliki arti melihat diri atau mengintropeksi diri sendiri. Penggunaan metafora “berkaca” dalam kalimat di atas, berkaitan dengan panggaran bencana pada bencana tsunami Aceh. Tentu “berkaca” yang dimaksudkan oleh penulis memiliki arti positif. Dengan menggunakan kata tersebut penulis artikel berharap pemerintah mengintropeksi pada masalah anggaran bencana. 14 Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibid, hal. 996 commit to user

5. Judul artikel opini “Letusan Pencerahan Bangsa”

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16