Sintaksis Judul artikel opini “Gara-gara Mbah Merapi”

commit to user adanya erupsi Merapi kerukunan antar umat beragama dan golongan menjadi meningkat. Mereka melupakan perbedaan demi bersama-sama menolong orang- orang yang menjadi korban bencana Merapi. Berikut kutipannya: “Sehari-hari negara ini sedang resah karena ancaman perbedaan golongan dan agama. Masalah tersebut tiba-tiba lenyap karena erupsi Merapi. Semua orang bersama-sama menolong korban dan pengungsi, tanpa membeda- bedakan agama dan golongannya. Orang Muslim ditampung, dilayani, dan menjalankan ibadahnya dalam gereja dan sekolah-sekolah Kristen atau Katolik. Orang Kristen dan Katolik bernaung dengan damai dan aman di masjid-masjid. Seminari, tempat pendidikan calon imam gereja Katolik, juga gereja- gereja ternyata bisa menjadi tempat, di mana para dai, ustaz, dan santri- santri Nadlatul Ulama mengadakan tahlilan, yasinan, salawatan, dan pengajian bersama para pengungsi yang Muslim. Agama-agama tiba-tiba dipaksa melupakan perbedaannya ketika mereka bersama-sama menghadapi kemanusiaan yang sedang diancam oleh penderitaan akibat erupsi Merapi..”

d. Sintaksis

Sintaksis adalah elemen analisis, secara umum digunakan dalam menampilkan diri secara positif dengan menggunakan kalimat. Salah satu dari elemen sintaksis adalah koherensi yaitu pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Berikut kutipannya: “Karena itu, dengan reresik awake membersihkan dan menata dirinya lewat erupsi, Merapi, simbol transendensi itu, sesungguhnya sedang mengajak manusia untuk membarui, menyucikan, dan menata dirinya. Dengan erupsinya, Merapi memaksa manusia untuk ngeduwungi lan nyingkiri tumindake sing ala bertobat dan berpaling dari kelakuannya yang jahat. Dalam arti ini, erupsi Merapi yang alamiah itu juga merupakan suatu peristiwa transendental karena memaksa manusia untuk bertobat dan berpaling lagi kepada Khaliknya dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Yang terakhir inilah sesungguhnya makna terdalam dari erupsi Merapi sebagai gara-gara.” commit to user Penulis menggunakan koherensi sebab akibat. Dalam hal ini, faktor penyebab yang dipaparkan penulis adalah erupsi Merapi. Kata penghubung yang digunakan oleh penulis artikel adalah kata “karena”. Akibat atau dampak yang ditimbulkan dan dipaparkan adalah bahwa erupsi Merapi dapat memaksa atau membuat menusia membersihkan diri. Manusia dipaksa untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan dengan adanya bencana yang menimpa kehidupan mereka. Dalam elemen kata ganti, penulis menggunakan kata ganti “saya” yang menunjuk pada diri penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan kata ganti “kami”. Kata ganti “kami” digunakan untuk menunjuk obyek yang lebih dari satu. Dalam hal ini kata tersebut menunjuk pada diri penulis dan relawan yang diajak berkeliling di lokasi bencana bersama dirinya. Kedua kata ganti tersebut digunakan pada waktu penulis menceritakan tentang suasana lokasi bencana. Berikut kutipannya dalam artikel ini : “Dengan mengendarai mobil, Agus dan saya bergegas naik ke atas, ke dusun Wonorejo, sepuluh kilometer dari Merapi. Jalanan amat sepi. Kami hanya bertemu beberapa orang yang sedang mengangkut rumput untuk makanan ternak.” Selanjutnya, penulis juga menggunakan kata ganti “kita” yang menunjuk kepada semua pihak, tidak hanya pihak penulis artikel. Dengan menggunakan kata ganti “kita” penulis berupaya mewakili aspirasi yang ada dari semua pihak. Seperti pada salah satu kutipan berikut : “Memang sesungguhnya telah terjadi kesalahan dalam diri kita dan lingkungan kita dewasa ini. Dan kesalahan itu tak terdeteksi karena optimisme kita akan kemajuan.” commit to user Selain itu, penulis juga menggunakan kata ganti “ia” yang mengganti obyek “gunung Merapi” yang dianggap telah menegur manusia dan membuat manusia mengoreksi dirinya. Berikut kutipannya dalam artikel ini: “Erupsi Merapi memang merupakan kerja alam. Tetapi sebagai gara-gara, ia telah menuding dan menegur manusia, menyibakkan kesalahannya.”

e. Stilistik

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

1 5 34

PENUTUP PEMBERITAAN PENGUNGSI MERAPI PASCA LETUSAN MERAPI ( Analisis Framing Headline tentang Pemberitaan Pengungsi Merapi pada Surat Kabar HARIAN JOGJA selama November 2010).

0 2 47

TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gu

0 5 15

BAB 1 TEKNIK FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM MELETUSNYA GUNUNG MERAPI DI YOGYAKARTA DALAM SURAT KABAR HARIAN LOKAL (Analisis Isi Kuantitatif Foto Jurnalistik Pada Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Surat Kabar Harian Ked

0 4 34

MEDIA CE MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 16

PENDAHULUAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 3 43

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 8

KESIMPULAN DAN SARAN MEDIA CETAK DAN PEMBERITAAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI (Analisis Wacana Pemberitaan Letusan Gunung Berapi Pada Headline Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Periode 27 Oktober 2010 sampai 26 November 2010).

0 2 9

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16