Interpretasi model hasil analisis SEM

154 Palabuhanratu tidak harus difokuskan pada kegiatan penyuluhan atau pelatihan di kelas. Anggaran untuk kegiatan ini dapat dialihkan pada kegiatan lainnya yang secara nyatasignifikan dapat meningkatkan kualitas SDM perikanan tangkap. Pendampingan mempunyai juga pengaruh positif terhadap pengembangan SDM perikanan tangkap KP = 0,634, dan bila dibandingkan dengan kegiatan penyuluhan, maka pendampingan ini berpengaruh siginfikan bagi peningkatan kualitas SDM perikanan tangkap P = 0,015, tidak melebihi persyaratan. Terkait dengan ini, maka dalam implementasi teknis co-management nantinya harus benar-benar memperhatikan kegiatan pendampingan, terutama bila nelayan dan masyarakat pesisir mengalami kesulitan dalam menjalan usaha perikanan tangkapnya. Pendampingan ini merupakan kegiatan melibatkan secara langsung dari pelaksana program co-management kooperatif pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara teknis oleh nelayan dan masyarakat. Manfaat dari kegiatan ini lebih terasa dibandingkan hanya melalui penyuluhanceramah di kelas. Terkait ini juga, maka anggaran program yang dilakukan untuk pelatihan dapat dialihkan untuk meningkatkan intensitas pendampingan usaha bagi yang membutuhkannnya. Bimbingan teknis juga mempunyai pengaruh positif KP = 0,989 yang siginifikan P = 0,012 terhadap peningkatan kualitas SDM perikanan tangkap. Oleh bimbingan teknis ini dapat menjadi alternatif pengembangan SDM selain pendampingan bila co-management kooperatif nantinya diimplementasikan dalam pengelolaan perikanan tangkap Palabuhanratu. Seperti halnya pendampingan, bimbingan teknis juga merupakan kegiatan terlihat dalam praktek pengelolaan teknis, dimana metode dan sarana perikanan tangkap baru tidak hanya diinformasikan, tetapi juga diuji coba dan nelayan dibimbing dalam penggunaannya. Bila melihat analisis lebih lanjut hasil analisis SEM ini, implementasi co-management kooperatif ini lebih manfaat nyata bila pelaku program terlibat langsung pada kegiatan nelayan, serta nelayan dan masyarakat sekitar dilibatkan secara aktif pada berbagai program co-management kooperatif terutama yang terkait dengan pengembangan SDM. Pelatihanpenyuluhan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar masyarakat dan stakeholders semakin 155 terampil dan mampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar, selain itu juga untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan stakeholders sesuai dengan perubahan teknologi, meningkatkan kemampuan di bidang kerja, sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri. Adanya tambahan informasi tentang program yang diperoleh dari pelatihanpenyuluhan dapat dimanfaatkan sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi. Pendampingan merupakan suatu interaksi yang terus menerus antara pendamping dengan anggota kelompok atau masyarakat hingga terjadinya proses perubahan kreatif yang diprakarsai oleh anggota kelompok atau masyarakat yang sadar diri dan terdidik. Pendampingan juga memiliki tujuan memperkuat kelembagaan nelayan sehingga organisasi nelayan dapat menjadi salah satu lembaga penggerak ekonomi di Palabuhanratu, mengembangankan dan menumbuhkan usaha perikanan alternatif sebagai sumber pendapatan yang handal, membangun mekanisme pengambilan keputusan secara partisipatif dalam semua aspek pengelolaan sumberdaya kelompok. Maksud dilakukannya kegiatan bimbingan teknis bimtek terhadap masyarakat dan stakeholders di Palabuhanratu adalah memberikan bimbingan atau berbagi ilmu dengan cara pemaparan tentang pengembangan sumberdaya manusia perikanan tangkap di Palabuhanratu, Pemerintah, LSM dan juga pihak dari Universitas.

2. Interaksi pengembangan teknologi

Interaksi pengembangan ini memuat arahan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan tidak perlu diperhatikan untuk pengembangan teknologi pada usaha perikanan tangkap potensial menggunakan model co-management kooperatif. Hasil analisis Bab 5 menunjukkan payang, gillnet, pancing tonda, dan longline merupakan usaha perikanan tangkap yang paling potensial di Palabuhanratu. Hasil kajian teoritis menunjukkan kehandalan teknologi dari usaha perikanan tangkap tersebut dapat dilihat dari teknologi yang diterapkan pada alat tangkapnya, kapalarmada, dan teknologi peralatan pendukung penangkapan. Hasil analisis SEM terkait pengaruh teknologi alat tangkap,